Analisis situasi penggunaan obat pasien rawat inap di Rumah Sakit PMI Bogor
Elwyati C. Rasahan;
Hasbulah Tabrani, supervisor; Sandi Iljanto, supervisor; Adang Bachtiar, examiner; Suprijanto Rijadi, examiner
(Universitas Indonesia, 1998)
|
abstrakPelayanan farmasi bagi pasien di ruang rawat inap di RS PMI Bogor masih berupa pelayanan sistem resep individual. Berbagai faktor dan tata-cara harus diperhatikan dalam mengatur pelayanan penggunaan obat bagi pasien rawat inap di setiap ruangan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tidak efisiennya penyediaan dan penggunaan obat pasien rawat inap. Secara khusus penelitian ini bertujuan pula untuk mengidentifikasi obat yang tersedia dan kesesuaiannya dengan resep yang digunakan oleh pasien selama dalam perawatan, mengidentifikasi obat sisa dan penyebab terjadinya obat sisa, dan mengidentifikasi mekanisme pemantauan penyediaan penggunaan obat selama pasien dalam perawatan.Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kualitatif dengan telaah kasus dan data dengan cara penelusuran proses sampai sejauh mana penggunaan obat di ruang rawat inap telah dijalankan. Telaah kasus dimaksud untuk mempelajari secara kualitatif tentang proses penggunaan obat pasien rawat inap di seluruh ruangan melalui kegiatan wawancara, diskusi kelompok, pengamatan dan pengumpulan data sekunder Bari lembar rekam medik pasien. Penelitian di RS PMI Bogor ini dilaksanakan dalam periode Mei-Juni 1998.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi instalasi farmasi di RS PMI baru terbatas melaksanakan pelayanan sebagai apotik. Ketidakmampuan instalasi farmasi menyediakan dan menyalurkan penggunaan obat secara efisien bagi pasien selama di rawat di ruang rawat inap juga tercermin dalam pengelolaan obat yang diperlukan oleh penderita selama dalam perawatan.Ruang rawat inap belum dapat memberikan pelayanan efisien dan optimal kepada pasien rawat inap karena belum tersedianya standar baku dalam pengelolaan obat pasien diruang rawat inap. Instalasi belum mampu memberikan pelayanan yang efisien dan optimal kepada pasien rawat inap karena kenyataan menunjukkan masih tingginya jumlah dan jenis obat yang tersisa.Untuk dapat memberikan pelayanan yang efisien kepada pasien selama berada dalam perawatan, maka instalasi farmasi dalam suatu rumah sakit harus mempunyai fungsi yang lebih luas sehingga dapat melaksanakan sistem pelayanan farmasi terpadu, khususnya dalam melayani secara efisen penggunaan obat bagi pasien rawat inap. Dalam hal ini sumberdaya manusia, sarana, dan prasarana merupakan kendala yang perlu diatasi. ABSTRACTPharmacy services for hospital inpatient in RS PMI Bogor is still given in term of individual receipt service. Various factors and procedures must be taken into account in the service management of drug utilization for inpatient treatments.The main objective of this study is to identify factors affecting the inefficiency of supplying and utilizing drugs for inpatient individuals. Specifically, the purpose of the study are also to identify the appropriateness between the drugs given and the receipt provided to the patient, to identify the unused drugs and its causes, and to identify the mechanism by which all drugs are being utilized by patients during inpatient treatment.The method applied was qualitative in nature by using case and data studies about the process by which drugs inpatient care unit were being utilized by the patient. The objective of case study was to analyze the process of drugs used by patients qualitatively, through in-depth interviews, focused group discussion, observation at inpatient care units, and secondary data taken from patient's medical records. The study took place at RS PMI Bogor during the period of May- June 1998.The result showed that the current function of pharmatical installation unit in RS PMI Bogor is limited to provide pharmacy services only. The inability of pharmatical installation unit to supply and to distribute drugs efficiently was also reflected in term of drug management needed by the patient during the treatment. Inpatient care unit was not able to provide an optimal and efficient service because the facts indicated that there is no such standard operating procedures being applied to manage distribution of drugs properly. Furthermore, the unit was not able to provide an optimal and efficient services to the patients as the data showed that the amount of unused drugs remain very high.In order to be able to provide an efficient services to the patient during inpatient treatment, the function of pharmacy installation unit in the hospital should be broadened so that the unit can implement the more integrated pharmacy system services, particularly to provide utilization of drugs for patient under treatment in a more efficient manner. In these respects, it is suggested that constraints on human resource development, materials, and infrastructures need to be resolved.Bibliography: 21 (1979-1997) |
T6412-Elwyati C. Rasahan.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Universitas Indonesia, 1998 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text (rdaconten) |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 114 pages: illustration; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-18-453171694 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77377 |