Analisis mengenai efisiensi struktur pajak Indonesia, 1969-1996 : Aplikasi model perpajakan berupa sistem persamaan simultan rekursif
Hutapea, Tigor;
Benedictus Raksaka Mahi, supervisor
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998)
|
Fluktuasi harga migas dan tuntutan akan kemandirian dalam pembiayaan investasi pemerintah telah mempengaruhi pemerintah untuk melakukan reformasi sistem perpajakan sejak tahun 1984 dan penyempurnaannya pada tahun-tahun sesudahnya. Reformasi menyebabkan antara lain penerimaan negara yang bersumber dari pajak migas menjadi turun drastis, porsi pajak pendapatan dan pajak konsumsi domestik sebagai persentase dari total penerimaan pajak dan produk domestik bruto (PDB) naik tetapi porsi pajak impor turun. Tujuan tesis ini adalah (a) untuk menyelidiki apakah ada perbedaan tingkat efisiensi struktur pajak dalam periode sesudah reformasi dibandingkan dengan periode sebelum reformasi perpajakan, dan (b) menentukan besarnya tingkat efisiensi struktur pajak dalam periode sebelum dan sesudah reformasi perpajakan.Model perpajakan berupa sistem persaniaan simultan rekursif dipakai dalam tesis ini. Model ini mampu menjelaskan interaksi di antara PDB, sistem pajak diskresioner, dan penerimaan pajak dan basis pajak. Dari reduced farm dan final form, elastisitas penerimaan pajak terhadap PDB, dan respons penerimaan pajak terhadap tindakan pajak diskresioner dapat dihitung. Parameter-parameter ini berguna untuk mengetahui antara lain (a) efektivitas tindakan pajak diskresioner dalam memobilisasi penerimaan pajak dari sektor swasta ke sektor publik, (b) besarnya tambahan penerimaan pajak yang dapat dimobilisasi dari sektor swasta ke sektor publik dalam sistem perpajakan yang berlaku bila PDB tumbuh dan (e) efektivitas automatic stabilizer dan kebijakan liskal diskresioner untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro.Temuan empirik yang diperoleh, antara lain, yaitu: (a) koefisien-koefisien respons penerimaan pajak terhadap tindakan pajak diskresioner adalah signifikan secara statistik baik dalam periode sebelum dan sesudah reformasi perpajakan, (b) koefisien-koefsien elastisitas penerimaan pajak terhadap PDB dan respons penerimaan pajak terhadap tindakan pajak diskresioner adalah stabil secara statistik dalam periode sesudah reformasi dibandingkan dengan sebelum reformasi perpajakan, dan (c) elastisitas total penerimaan pajak terhadap PDB adalah positif dan lebih kecil dari satu.Berdasarkan temuan-temuan empirik di atas, hipotesa-hipotesa penelitian ternyata diterima dan sehingga kesimpulan-kesimpulan tesis ini dirumuskan : (a) tingkat efisiensi struktur pajak dalam periode sesudah reformasi tidak berbeda dengan tingkat efisiensi dalam periode sebelum reformasi perpajakan, (b) tingkat efisiensi struktur pajak masih rendah dalam meningkatkan tambahan penerimaan pemerintah dalam sistem perpajakan yang berlaku bila PDB tumbuh baik sebelum maupun sesudah reformasi perpajakan, dan (c) tingkat efisiensi struktur pajak masih rendah dalam mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro. Dengan kata lain, efektivitas automatic stabilizer dan kebijakan pajak diskresioner masih rendah untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro.Implikasi yang timbul dari temuan-temuan empirik ini untuk saran kebijakan dan saran untuk penelitian di masa akan datang adalah: (a) peluang untuk meningkatkan tambahan penerimaan pajak dari sektor swasta ke sektor publik masih besar dalam rangka pembiayaan 'pengeluaran pemerintah. Untuk itu, kebijakan intensifikasi pemungutan pajak dan ekstensifikasi objek pajak dan wajib pajak perlu makin ditingkatkan, (b) kebijakan lain adalah untuk mendesain struktur pajak secara lebih baik sehingga efektivitas automatic stabilizer dan kebijakan fiskal diskresioner semakin tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro, (c) saran penelitian selanjutnya adalah untuk melihat lebih rinci efektivitas automatic stabilizer dan kebijakan fiskal diskresioner dilihat dari sisi pengeluaran, dan (d) saran penelitian selanjutnya adalah analisis mengenai dampak perubahan PDB dan tindakan pajak diskresioner terhadap variabel-variabel ekonomi makro lainnya. Berkaitan dengan ini, penggunaan model computable general equilibrium sebagai alat analisis menjadi pertimbangan. |
T2411-Tigor Hutapea.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 146 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-18-212665362 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77395 |