Pre-eklamsi/eklamsi sebagai salah satu komplikasi persalinan yang dapat menyebabkan angka kematian ibu kasusnya masih tinggi di Sumatera Selatan khususnya Kabupaten OKU. Dan 376 persalinan patologis di RS Ibnu Sutowo Baturaja ditemukan 82 kasus Pre-eklamsileklamsi.Kasus ini bila mendapat penanganan yang tepat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu. Penanganan yang tepat membutuhkan penggalian informasi mengenai layanan informasi di rumah sakit, pengetahuan ibu, pembiayaan, kepercayaan pasien terhadap kualitas pelayanan Rumah Sakit, jangkauan pelayanan, sarana transportasi, peran SOP dan antenatal care sebagai dasar dalam penentuan kebijakan penanganan Pre-eklamsileklamsi di RS Ibnu Sutowo.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang peran layanan informasi, pengetahuan, pembiayaan, kepercayaan terhadap kualitas layanan, sarana transportasi, standar operasional prosedur dan antenatal care dalam penanganan Pre-eldamsileklamsi di RSUD H. Ibnu Sutowo di Baturaja.Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda kualitatif dengan tehnik wawancara mendalam (indepth interview). Pemilihan sumber informasi pada penelitian ini dengan memperhatikan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan kecukupan (adecuaty). Sumber informasi penelitian adalah dari Direktur, Kepala Ruangan Kebidanan, Bidan pelaksana, dan pasien Pre-eklamsileklamsi yang dirawat di RSUD dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja.Dari hasil penelitian diketahui layanan informasi sudah dilaksanakan oleh petugas rumah sakit, tetapi belum diberikan secara terjadwal dan terus-menerus. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala yang muncul seperti kurangnya SDM dan terbatasnya fasilitas layanan dalam bentuk media, sehingga pelaksanaan layanan informasi hanya bersifat kebutuhan mendadak.Pengetahuan informan (pasien) masih rendah dan pasien tidak mengerti gejala Pre-eklamsileklamsi dan menganggap gejala pre-eklamsi/eklamsi sebagai sesuatu yang wajar untuk ibu hamil. Pasien tidak mampu untuk membayar biaya perawatan dan pasien mendapat kamudahan dalam membayar biaya pengobatan dad Rumah Sakit. Pasien sulit untuk menjangkau tempat layanan kesehatan, transportasi ada disediakan Rumah Sakit dengan dua model kendaraan yaitu mobil ambulans dan mobil jenazah. Sistim peminjaman oleh warga miskin diatur oleh rumah sakit, tetapi belum disosialisasikan sehingga pasien tidak tabu dan tidak bisa mengakses karena tidak ada sarana komunikasi, SOP telah dijalankan dengan benar oleh sebagian petugas dan antenatal care tidak dilaksanakan secara rutin oleh pasien.Sehubungan dengan hal disarankan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan tentang layanan informasi/komunikasi bagi petugas kesehatan, perlu meningkatkan sarana layanan informasi dengan media sound sistem, brosur dibagikan kepada pasien, sosialisasikan bahwa sarana transportasi disediakan rumah sakit, meningkatkan motivasi petugas dalam penggunaan SOP dan pelaksanaan antenatal care. Analysis Of Pre-Eclamptia/Eclamptia Handling In RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo, Baturaja, Ogan Komering Ulu, South Sumatera In 2004Pre-eclamptialeclamptia as the one of birth complication which can cause the number of death mothers is still high in south Sumatra, especially in OKU. From 376 pathologic birth in RS. Ibnu Sutowo Baturaja, it is found 82 pre-eclmptialeclamptia cases.If these cases get the right handling, expected those can reduce the number of death mothers the right handling needs information exploration about information services at hospital, knowledges, funding patient trust to hospital services quality, services reach, transportation, SOP role and antenatal care as the basic of next policy making of pre-eclamptialeclamptia handling in RS Ibnu Sutowo.This research aims to get detailed information about services role. Informations know ledges, funding, services quality trust, transportation, the standard of procedure operational and antenatal care in pre-eclamptialeclamptia handling in RSUD H. Ibnu Sutowo in Baturaja.The research method that used is qualitive method with indepth interview technis. Information, resources selecting in this research pay much attention on appropriateness principle and adequaty. Information resovices include director, the head of midwifery room, midwife, and pre-eclamptialeklamptia patients who get treatment in RSUD dr. Ibnu Sutowo in Baturaja.The research output show, that information service given by hospital staff has been executed, there is only in adequate giving continuously. This is caused by some obstacles such as in adequate human resources and the significant of service facilities in form of media so executing of information service is only on sudden necessity.Information service in hospital is not scheduled yet, informant knowledge is still sufficient and patients haven't know yet pre-eclamptialeclamptia syndromes and they still consider those syndromes as about something normal for pregnant mothers. The patient is not able to pay the treatment cost from hospital patient is difficult to reach health service place, transportation is served by hospital with two kinds of vehicle there are ambulance and corpse cart. Rental system by poor people is ruled by hospital, but it is not socialited to patient didn't know and can not accessed because there is not communication facilities, SOP has executed rightly by some staff and antenatal care is not executed continually.According to those things we give some advices, that is necessary to arrange some trainings about information services facilities with sound system media, brochure given to patient, socialiting that transportation is available, increase staff motivation in SOP using and antenatal are executing. |