Usaha peningkatan pemakaian gas terutama Elpiji, selain. untuk tujuan konservasi dan diversifikasi energi serta pelestarian lingkungan. Sebagai bahan bakar untuk rumah tangga, Elpiji dimanfaatkan untuk kompor gas, peralatan oven dan grill, peralatan pressure cooker, lampu penerangan, dan water heater. Disamping efektif dan efisien dalam pemakaiannya namun risiko untuk terjadinya kebakaran dan bahaya serta ledakan cukup tinggi jika pemakaiannya tidak dilakukan dengan cara yang benar dan aman. Kebakaran dapat terjadi oleh karena ketidaktahuan serta perilaku yang salah oleh konsumen dalam mengatasi kebocoran atau keluamya gas dari tabung pada saat sedang digunakan. Untuk itu faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumen dalam penggunaan Elpiji yang aman menjadi penting dan harus mendapat perhatian serius. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tentang perilaku konsumen rumah tangga dalam penggunaan Elpiji dan faktor-faktor yang berhubungan dengan keselamatan penggunaan Elpiji pada konsumen tingkat rumah tangga. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan disain cross sectional. Data diambil dari data yang telah dikumpulkan oleh Pusat Kajian dan Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PKTK3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang bekerjasama dengan PERTAMINA. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen rumah tangga pengguna Elpiji (sebagai unit penelitian), menggunakan purposive sample yakni di lakukan di empat propinsi, sampel yang didapat adalah 330 dari empat propinsi. Dari hasil yang didapatkan berdasar jenis kelamin, perempuan lebih banyak terpilih menjadi responden (hampir 85%) dari pada laki-laki (15,2%). Dari pendidikan responden, maka pengguna Elpiji pada tingkat rumah tangga yang bersekolah sampai SLTA ke atas di atas 50%, yakni mencapai 85,5%, jika dibandingkan dengan SLTP ke bawah hanya 14,5%. Sementara itu dari segi status perkawinan responden paling banyak yang menikah (kawin) 75,8%, bila dibandingkan dengan yang tidak/belum menikah ataupun pernah menikah kemudian cerai hanya sekitar 21,8%. Pendapatan keluarga responden setiap bulannya, ada 80,6% responden yang penghasilannya di bawah Rp. 1.000.000, ada 10 responden tidak teridentifikasi berapa pendapatan keluarganya. Usia responden terbanyak pada golongan umur 26 sampai dengan 45 tahun (kurang lebih 53,6%), dimana usia terendah responden adalah 15 tahun, dan usia tertinggi 75 tahun. Hasil bivariat dan multivariat dari variabel-variabel yang diteliti menunjukkan bahwa variabel umur, persepsi dan petunjuk dari provider merupakan variabel yang berhubungan secara bermakna dengan perilaku keselamatan dalam menggunakan Elpiji di rumah tangga. Saran yang dapat diberikan kepada PERTAMINA antara lain adalah:Diberikannya buku petunjuk secara cuma-cuma kepada pemakai Elpiji, dapat disalurkan lewat agen (delaer) maupun pengecer (retailer). Pada tabung Elpiji diberi label, leaflet ataupun stiker yang berisikan informasi/pedoman safety (keselamatan) penggunaan Elpiji. Factors Related to Safety Behavior of the Elpiji's Consumer on the Household Level in Four Provinces Indonesia on the 1997thThe aim of using Elpiji that has been increasing recently is to energy conservation and diversification, furthermore to protect environment from the pollution. In the house hold, Elpiji has been used as a fuel for gasfire, oven and grill, pressure cooker equipment, lights and water heater. Beside the effectiveness and efficiency in using Elpiji, fire and explosion still could be happen as the risk if it does not proper way in using the Elpiji. Fire would be probably happen when people do not act in right way while there was leak come from the tube. In addition, knowing the factors related to the consumer's behavior would be very necessary and must be have serious attention. The aim of this survey is to know the description regarding consumer's behavior while using the Elpiji and factors related to the safety on the household level. This is the analytical descriptive survey with cross sectional design. Secondary data has been analyzed taken from data collection of Pusat Kajian dan Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PKTK3) FKMUI in which collaborated with PERTAMINA. The population of this survey was taken from all of the consumer on the household level (as a unit population). Furthermore, using the purposive sample, there were four provinces have been selected to be the target population, in 'which 330 consumers have been sampled to be analyzed to this survey. The result of data was found that based on the sex, women have been selected as a respondent almost 85% compare to men (only 15%). Considering the respondent education, more than 50% they have been passed senior high school (almost 85,5%). Considering the marital status, the respondents have been chosen mostly married (75,8%) compare to unmarriage respondent. Monthly income of the respondent selected were among 300.000-1.000.000 rupiahs. Based on the age, mostly they were on 26-45 year old (53,6%), in which 15 year old minimum and 75 year old maximum. The result of bivariate and multivariate analysis have been known that there were some variables related to the safety behavior. Variables' age, perception and guidance/information from provider have been identified statistically related to safety behavior of the consumer while using Elpiji in household, within 95% confidence interval. Suggestions from those results have been summarized such as giving safety handbook to the consumer on the household level through dealer or retailer for free, also putting interesting sticker, leaflet or label that contain safety information on the tube. |