:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Peranan wanita dalam upacara tiwah yang dilaksanakan masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah

Noormila Stiatin Vitrie; Rahayu Surtiati Hidayat, supervisor; Meutia Farida Swasono, supervisor ([Publisher not identified] , 1998)

 Abstrak

ABSTRAK
Upacara tiwah adalah upacara kematian tahap terakhir yang diselenggarakan Dayak Ngaju penganut agama Kaharingan, untuk mengantar roh orang yang meninggal ke Lewu Tatau (Surga). Upacara yang dilaksanakan secara turun-temurun ini merupakan kewajiban keluarga yang hidup, apakah dia wanita atau pria terhadap kerabatnya yang meninggal dunia.
Pandangan hidup orang Dayak Ngaju didasari asas"mendeng sama kagantung, munduk sama karandah" (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah) menunjukkan kedudukan wanita dan pria yang sederajat dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari baik dalam rumah tangga maupun dalam pergaulan masyarakat yang lebih luas. Masalah yang menarik untuk diteliti adalah peranan wanita dalam upacara tiwah yang menunjukkan kesederajatannya dengan pria.
Penelitian ini mengikuti kerangka teori bahwa peranan adalah pola perilaku yang ditentukan bagi seseorang yang menempati kedudukan atau status tertentu. Status itu menjadi berarti bila dua atau lebih individu diperbandingkan. Keluarga dan rumah tangga memberi status dan oleh karenanya peranan tertentu kepada anggotanya sesuai dengan budaya masyarakatnya.
Penelitian yang menerapkan metode kualitatif berprespektif wanita ini mengumpulkan data melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Data lapangan diperoleh melalui pengamatan dan wawancara dengan kesepuluh orang informan dan dua narasumber yaitu rohaniwan agama Kaharingan (Basir). Kesepuluh informan terdiri atas wanita dan pria yang meniwah, baik yang beragama Kaharingan maupun beragama lain.
Penelitian ini menemukan dalam upacara tiwah lima peranan wanita yaitu (1) sebagai penanggung jawab, (2) sebagai petugas, (3) sebagai pembantu, (4) sebagai pemasak dan (5) sebagai peserta upacara. Walaupun peranan tersebut mengesankan pembagian kerja berdasarkan jender, ada hubungan saling melengkapi di antara peranan wanita dan peranan pria. Ungkapan "simbiose mutualistis" kiranya tepat untuk menggambarkan hubungan wanita dan pria Dayak Ngaju.

 File Digital: 1

Shelf
 T9591 - Noormila Stiatin Vitrie.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1998
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resources
Deskripsi Fisik : iv. 141 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-466594698 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 78101