ABSTRAKAngka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi ( 420 per 100.000 kelahiran hidup) biia dibandingkan dengan negara - negara Asean. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan pre eklampsi/eklamsi, yang sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan pemeliharaan dan pengawasan antenatal secara dini dan teratur oleh tenaga kesehatan.Cakupan pelayanan antenatal lengkap ( K4 ) menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) tahun 1992 baru 38,2 %, sedangkan di Kabupaten Serang selama 5 tahun terakhir tidak pemah mencapai target 70 %. Sehingga perlu diperoleh informasi hubungan faktor provider terutama manajemen ANC dengan cakupan K4, meskipun masih ada faktor lain yang berhubungan dengan cakupan K4 seperti faktor dari klien dan lingkungan. Disain penelitian ini adalah "cross-sectional", dengan sampel 40 Puskesmas yang ada di Kabupaten Serang periode tahun 1996 f 1997. Untuk mengetahui hubungan manajemen ANC dengan cakupan K4 dilakukan analisis dengan menggunakan uji statistik "chi-square", dengan p = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara rencana kerja tahunan Puskesmas ( POA Puskesmas ), aktifitas peran lintas sektoral dan keberadaan Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS ) Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) dengan cakupan K4, masing - masing dengan nilai p = 0.00039, p = 0,00444 dan p = 0,03843.Memperhatikan hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan agar setiap Puskesmas di Kabupaten Serang dapat membuat rencana kerja upaya meningkatkan cakupan K4, melalui upaya - upaya khusus yang lebih baik dan terarah dengan bantuan asistensi dari Dinas Kesehatan. Agar Kepala Puskesmas dapat mengambil peran lebih aktif untuk meningkatkan aktifitas peran lintas sektoral. Juga setiap Puskesmas diharuskan membuat PWS KIA dan menyampaikan hasil analisisnya kepada lintas sektoral terkait. Disamping itu juga agar setiap tenaga pelaksana ANC, mampu memberikan penyuluhan dan melaksanakan pelayanan antenatal dengan baik serta membina Posyandu sebagai tempat pelayanan antenatal terdepan.Daftar kepustakaan : 26 ( 1977 -1997 ) ABSTRACTCorrelation between the Management of Ante-Natal Care ( ANC ) with Complete Ante Natal Care ( K4 ) Coverage in District of Serang 1996/1997According to the Indonesia National and Health Survey ( INHS, 1994 ) the maternal mortality rate in Indonesia is still high ( 390 per 100.000 live birth ) as compared to the other ASEAN countries. Major causes of maternal deaths are hemorrhage, infection and pre eclampsia/ eclampsia. These causes are proved could be prevented by early and routine antenatal care.The National coverage of k4 according to the Indonesia Household health Survey in 1992 was 38,2 %, while in Serang District the planned target of k4 which was 70 %, has never been achieved through these last 5 years. The low achievement of K4 could be caused by 3 major factors : the provider, the client and the environment. This study is only focusing on one factor which is the provider, since it relates closely to the management of ANC. The design of this research is cross-sectional, using total Sub-district Health Centre (40 ) which is located in Serang District, during the period of 1996/1997. Analysis used was chi-square statistic test, with p = 0,05. Significant correlation were proved between the low K4 coverage with a) Sub-district Health Centre plan of action ( POA) ; b) The role of other sectors ; c) and with the Mother and Child Health ( MCH) local area monitoring ( LAM ).Therefore it is suggested/recommended that every Sub-district health centre in the District of Serang should conduct POA on ANC to increase the K4 coverage with close guidance and supervision by the District Health Office. The head of Sub-district Health Centre should be able to take a more active role to stimulate and encourage the participation of inter-sectors. Every Sub-district Health Centre should develop use the MCH-LAM, analyzed the data and send result to inter-sectors. Furthermore, every ANC provider should be able to conduct health education, provide better ante-natal care maximum use of the integrated health post (Posyandu) as a place of primary ante-natal care.References 26( 1977-1997) |