:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisis Pengangguran Tenaga Kerja Terdidik dengan Pendekatan Search Theory pada Pasar Kerja di Jawa Tengah

Dody Setyadi; Aris Ananta, supervisor; Nachrowi Djalal Nachrowi, supervisor; Sulistinah I. Achmad, examiner; Rajagukguk, Omas Bulan, examiner (Universitas Indonesia, 1997)

 Abstrak

Seiring dengan laju pembangunan maka pandidikan masyarakat juga semakin meningkat. Hal ini berakibat pada peningkatan mutu dan aspirasi individu yang menjadi bagian dari angkatan kerja. Mereka yang lebih terdidik lebih suka memilih-milih pekeriaan sehingga akan lebih lama mencari kerja.
Penelitian ini bertu.juan selain untuk melihat karakteristik tenaga kerja di propinsi Jawa Tengah juga ingin mengetahui bagaimana variabel sosial demorafi dan ekonomi dapat mempengaruhi perilaku tenaga kerja dan lamanya mencari kerja.
Data yang digunakan adalah Sakernas 1992 propinsi Jawa Tengah. Untuk menganalisis perilaku tanaga kerja reapondennya adalah seluruh tenaga kerja sedangkan untuk menganalisis lama mencari kerja respondennya adalah pencari kerja.
Kerangka model yang dibangun adalah dengan menggunakan pendekatan Search Theory, yang kemudian diformulasikan kedalam model statistik yaitu model multinomial logistik berganda, model logistik berganda Berta model regresi linear berganda.
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kerja di Jawa Tengah adalah berpendidikan rendah yaitu 78.92% berpendidikan maksimal tamat SD. Mereka yang pendidikannya lebih tinggi, usianya lebih tinggi namun belum menginjak 40 tahun, berstatus bukan sebagai kepala rumah tangga 'dan berjenis kelamin laki-laki akan mempunyai kecenderungan untuk mencari kerja lebih lama.
Dari hasil analisis inferensial model probabilitas mencari kerja dihasilkan temuan bahwa semakin tinggi pendidikkan, probabilitas mereka yang hanya mencari kerja. akan semakin kecil. Namun bila kita perhatikan dengan mereka yang bekerja sambil mencari kerja akan menjadi lain hasilnya yaitu mereka yang berpendidikan lebih tinggi mula-mula probabilitas mencari kerjanya semakin rendah namun untuk yang berpendidikan SLTA + probabilitas mencari.kerjanya adalah tertinggi. Untuk mereka yang berusia lebih tinggi, berjenis kelamin perempuan dan yang berstatus sebagai kepala rumah tangga probabilitas mencari kerjanya juga lebih rendah artinya mereka lebih singkat berada dalam masa mencari kerjanya. Bila yang diperhatikan adalah nilai probabilitas dari kereka yang hanya mencari kerja maka akan nampak bahwa laki-laki lebih singkat berada dalam masa mencari kerja.
Dari hasil analisis inferensial model lama mencari kerja ditemukan bahwa mula-mula variabel status dalam rumah tangga, pendidikkan dan umur untuk kategori tertentu tidak berpengaruh signifikan namun setelah dimasukkannya variabel mills, ketiga variabel tersebut meniadi signifikan. Dari parameter estimasi persamaan regresi model lama mencari kerja tersebut nampak bahwa mereka yang berpendidikkan lebih rendah yang berusia diatas 40 Tahun dan yang berstatus sebagai kepala rumah tangga ternyata akan mencari kerja lebih cepat.
Disimpulkan bahwa Pendidikkan, umur (kelompok 24-39 tahun), berpengaruh terhadap probabilitas mencari kerja dan lama mencari kerja. Untuk variabel Janis kelamin hanya berpengaruh pada probabilitas mencari kerja. Sedangkan untuk variabel Status dalam rumah tangga hanya berpengaruh terhadap lama mencari kerja. Semua variabel kontekstual tidak berpengaruh pada probabilitas mencari kerja dan lama mencari kerja.
Semakin tinggi pendidikkan atau Semakin rendah usia probabilitas mencari kerjanya juga Semakin tinggi dan semakin lama berada dalam masa mencari kerja. Responden Laki-laki atau yang berstatus bukan sebagai kepala rumah tangga mempunyai probabilitas mencari kerja yang lebih besar dan lebih lama berada dalam masa mencari kerja. Pada model multinomial legit ternyata menunjukan bahwa perempuan mempunyai nilai probabilitas bekerja sambil mencari kerja dan mencari kerja raja yang lebih besar sehingga kemungkinannya menganggur lebih lama.
Terjadi bias selektif yang rendah karena setelah dimasukkan variabel mills, maka educ3, Age2 dan KRT menjadi signifikan. Selain itu juga Terdapat ketidak konsistenan hasil inferensial dengan deskriptifnya yaitu dengan tabel 5.1.6.2, 5.1.6.3, 5.1.6.4, 5.1.7.1, 5.1.7.2 dan 5.1.7.4.
Disarankan kepada para pengambil kebijakan agar mengantisipasi keadaan tersebut dengan jalan meningkatkan pemberian informasi (mengenai lowongan pekerjaan) dan ketrampilan yang diperlukan di dunia kerja. Diaamping itu perlu lebih meningkatkan lagi peranan lembaga non pemerintah untuk ikut menciptakan peserta didik yang tidak hanya mampu bekerja namun jugs dapat kreatif menciptakan pekerjaan.

 File Digital: 1

Shelf
 T7964-Dody Setyadi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 1997
Program Studi :
Bahasa : Ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resources
Deskripsi Fisik : xiii, 168 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-085143452 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 78706