ABSTRAK Sebuah penemuan revolusioner dibidang teknologi komunikasi elektronika telah menyuguhkan pentas bagi seluruh lingkungan baru yang akan memberikan keleluasaan kepada perseorangan untuk berhubungan langsung dengan siapa saja dimana saja di dunia ini. Jaman global ini menyediakan peluang untuk meningkatkan kemajuan, tetapi sekaligus mengandung kerawanan. Letak persoalannya adalah tinggal sikap diri kita masing masing, mau kemana, kearah merangkul hal hal yang positip, baik, menguntungkan diri kita selaku pribadi dan bangsa untuk kehidupan lahir maupun batin, ataukah menempuh jalan yang menjerumuskan kita kepada kehancuran. " Telekomputer pribadi untuk semua orang, akan menjadi kenyataan. Pemakaian telekomputer akan menjadi terdesentralisasi seluruhnya, sepenuhnya individual, dapat digunakan untuk mengirim dan menerima komunikasi. Bagi kita bangsa Indonesia yang sedang membangun tidak ada pilihan lain kecuali menerima kehadiran fenomenon teknologi komunikasi elektronika ini, dengan tujuan memanfaatkannya sebagai alat untuk lebih menyempurnakan diri sebagaimana seutuhnya yang cerdas dan bermoral. Penulis tesis, mengetengahkan sisi baik dan buruk dari kehadiran jaringan informasi adimarga dan mengajak pengguna ( users ) menjadi pejuang dipiomatik superhighway, karena sebagai bangsa Indonesia wajib melaksanakan Pancasila dan UUD 1945, secara konsekuen. Fenomena teknologi komunikasi elektronika, jaringan informasi adimarga ini masuk ke Indonesia, Baru pada tahun 1994, namun diharapkan akan menjadi alat yang ampuh dalam pembangunan nasional, mempercepat terbentuknya SDM yang cerdas, berkualitas, sebagai tulang punggung gerakan pembaharuan nasib bangsa Indonesia. Tetapi ternyata tak lepas dari adanya ATHG yang timbul kepada bangsa Indonesia akibat dari hadirnya fenomenon ini., berupa antara lain psy-war ( perang psikologi ) anti Republik Indonesia, disinformasi tentang Pancasila dan UUD 1945 Bangsa yang menguasai teknologi akan menjadi bangsa yang mempunyai ketahanan nasional yang handal. Ketahanan nasional adalah jawaban tunggal, agar bangsa, negara jaya dan kekal. Maka diupayakan atau dicari jalan keluarnya. |