:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Program Pemberdayaan Pekerja Seks : Studi Evaluasi Terhadap Implementasi Program Pemberdayaan Pekerja Seks di Kompleks Pasar Kembang Sosrowijayan Kulon Kecamatan Gedong Tengen Kotamadya Yogyakarta

Supartini; Tangdilintin, Paulus, supervisor; Bhenyamin Hoessein, examiner; Sulistyowati Irianto, examiner ([Publisher not identified] , 1998)

 Abstrak

Program pemberdayaan pekerja seks yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan pendekatan atternatif dalam menanggulangi masalah pelacuran. Pendekatan ini melihat pelacur sebagai korban (victim) dari ketimpangan gender, struktur sosial yang tidak adil yang memarginalkan posisi kaum perempuan.
Visi yang ingin dicapai melalui program ini adalah pekerja seks yang berdaya, percaya diri, dapat melindungi kesehatannya dan mempunyai pilihan untuk masa depannya. Masyarakat yang mengerti hidup pelacur, tidak mengucilkan atau memandang rendah mereka. Menurunnya prevalensi penyakit menular seksual (PMS) dan penyebaran epidemi HIV/AIDS dapat diperlambat khususnya pada pekerja seks yang dijangkau.
Program pemberdayaan dilaksanakan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu ; 1). pelayanan langsung (direct service), 2). pendidikan dan penyadaran, 3). pengorganisasian. Pendekatan pelayanan langsung yang dilaksanakan melalui penyediaan layanan klinik PMS dan kesehatan reproduksi serta distribusi kondom telah memenuhi kebutuhan praktis para pekerja seks.
Pendekatan pendidikan dan penyadaran telah meningkatkan pengetahuan pekerja seks serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perlindungan kesehatan. Mereka selalu menawarkan kondom pada tamunya, meskipun masih menggunakan obat serta suntikan antiblotik sebagai cara melindungi kesehatan.
Kelompok pekerja seks BUNGA SEROJA merupakan realisasi pendekatan pengorganisasian. Meskipun kelompok merupakan media yang strategls untuk meningkatkan bargaining position dan merrabah pola relasi kekuasaan yang timpang dan tidak adil, BUNGA SEROJA belum dipahami sebagai wahana bagi perjuangan dan media untuk mengartikulasikan kepentingan mereka.
Sebagian besar pekerja seks masih mempunyai konsep diri negatif, belum menghargai diri sendiri serta belum percaya diri. Meskipun di kalangan pekerja seks sudah muncul pandangan dan kesadaran kritis, ternyata sikap dan tindakan kritis sulit dilakukan. Tiadanya asset material yang memadal serta kuatnya statusquo menghalangi mereka bertindak kritis dan membuat perubahan.
Posisi dan status pekerja seks belum berubah. Struktur sosial masih mendominasi dan bersikap represif terhadap pekerja seks. Stigmatisasi dan marginalisasi masih tetap berlangsung. Belum terlihat adanya restrukturisasi budaya. Pelacuran masih dilihat semata-mata sebagai problem moral. Oleh karena itu, selain meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kepada pekerja seks, Griya Lentera - PKBI perlu lebih memperhatikan pendidikan dan penyadaran masyarakat.

 File Digital: 1

Shelf
 T7910-Supartini.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1998
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resources
Deskripsi Fisik : xviii, 380 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-781308476 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 78800