ABSTRAKRuang lingkup dan cara penelitian :Peranan ergonomi dalam pembangunan bidang industri, cukup besar. Dari kepustakaan diperoleh informasi bahwa dengan penerapan ergonomi di bidang industri, dapat meningkatkan produktivitas sebesar 10% atau lebih. Namun kenyataannya, pelaksanaan prinsip ergonomi di lapangan masih kurang. Sesungguhnya penerapan ergonomi tersebut dapat dilaksanakan dengan cara sederhana dan relative tidak terlalu mahal.Penelitian ini merupakan kajian penerapan ergonomi dengan berdasarkan pada teori biomekanika sederhana. Metode penelitian yang digunakan ialah "Quasi experiment : one group pre-test - post-test". Tujuan penelitian ialah untuk membandingkan kecepatan penyelesaian pekerjaan seterika serta keluhan subyektif sebelum dan sesudah perlakuan. Sampel diambil dari seluruh pekerja yang memenuhi kriteria (sampel total), sebanyak 35 orang. Perlakuan yang diberikan ialah memberikan ganjalan kaki setinggi 12 -15 cm. Untuk mengetahui peningkatan kecepatan menyelesaikan pekerjaan seterika digunakan parameter : menit/ dua lusin, sedangkan untuk keluhan subyektif digunakan kuesioner.Uji statistik : uji kemaknaan sebelum dan sesudah perlakuan ("pairs t-test"), digunakan untuk kecepatan menyelesaikan pekerjaan seterika, sedangkan untuk keluhan subyektif digunakan analisis non parametrik uji "Mc Nemar".Hasil dan kesimpulan :Hasil penelitian ini menunjukan adanya perbedaan bermakna antara kecepatan menyelesaikan satu paket pekerjaan sebelum dan sesudah perlakuan. Perbedaan antara satu minggu sebelum perlakuan (minggu 0) dan dua minggu sesudah perlakuan (minggu 2), terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<0,001). Sedangkan untuk keluhan muskulo-skelet terdapat perbedaan bermakna untuk : rasa kaku di leher (p<0,001), rasa pegal di bahu (p<0,001), rasa nyeri di sendi siku (p<0,05), rasa nyeri di pergelangan tangan (p<0,01), rasa pegal di punggung (p<0,001), rasa pegal di sendi pinggang (p<0,001) dan rasa nyeri di sendi lutut (p<0,001). ABSTRACTScope and methode of study :Ergonomic practices played an important role in the development of industrialization in Indonesia but the application in industries still insufficiency compaired to its demand. Although, in the literatures review shown the results could improved the productivity up to 10% approximately.The ergonomic application could be solved by using a simple methods with relatively low cost as showed in this study of a quasi. experiments, one group pre and post test in the assessment of ergonomic based on biomechanics theories in knitting factory which produce athletic shirt.The aims of this study is to identify the differences of the out put of ironing works in that factory and the complains of workers before and after intervention after giving a simple ergonomic footrest of 12 - 15 cm height when they work.A total sample selected was 35 female workers who meet the criteria of this study.The parameter of this study is the speed of ironing for 24 pieces athletic shirt. The questionnaire was used to identify the subjective complains and then analyzed with "Pair t test" and "Mc Nemar" statistical methods.Findings and conclusions :The results showed of a significant differences of (1) the speed of finishing one package of workload, before and after intervention of ergonomic footrest (p<0.001), (2) musculo-skeletal complains, especially stiffness of the neck (p<0.001), shoulder (p<0.00I), elbow pain (p<0.05), wrist pain (p<0.01), waist (p<0.00I), back pain (p<0.001) and knee (p<0.001). |