Ruang lingkup dan metodologi.Telah banyak bukti yang menggambarkan dampak buruk dari kebiasaan merokok. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa kebiasan merokok mungkin berhubungan dengan gangguan pendengaran, hal yang umum terjadi pada usia tua. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif dengan melibatkan total populasi pekerja di tempat penelitian. Peserta penelitian adalah 118 dari 142 (83.10%) orang pekerja di lokasi kerja dari PT-X, dengan rentang usia 23 - 56 tahun.Wilayah penelitian ini mempunyai latar belakang bising 60 - 70 dB, masih lebih rendah dari nilai ambang batas bising 85 dB untuk 8 jam kerja. Paparan dialami pekerja selama 24 jam seharinya dalam waktu dua minggu kerja. Ditetapkan bahwa gangguan pendengaran adalah rata-rata nada murni pada frekuensi 500, 1000, 2000 dan 4000 Hz, yaitu lebih besar dari 25 dB pada telinga yang terburuk hasilnya. Data didapatkan dari hasil pemeriksaan kesehatan berkala tahun 2003, termasuk hasil audiogram, informasi kebiasaan merokok dan faktor risiko lainnya. Regresi log istik digunakan untuk menilai hubungan semua faktor risiko tersebut dengan gangguan pendengaran.Hasil dan Kesimpulan.Dari populasi penelitian, 58 orang (49.2%) adalah perokok dari segala klasifikasi berdasarkan indek Brikmann, dan 45 orang (38.1%) mempunyai tingkat pendengaran lebih dari 25 dB. Setelah dilakukan analisis multivariat, perokok dengan klasifikasi sedang-berat mempunyai risiko 5.4 kali lebih besar dibandingkan dengan perokok ringan (95% confidence interval, 1.50 - 19.28 dan p = 0.007). Di samping itu, beberapa faktor risiko lainnya mempunyai hubungan yang berrnakna dengan gangguan pendengaran, yaitu faktor usia (OR=38.808, 95% confidence interval 3,84 - 392.7 dan p = 0.002) dan indek masa tubuh (OR=2.90, 95% confidence interval 1.12 - 7.52 dan p = 0.028). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa merokok, terutama sedang-berat memainkan peranan panting dalam terjadinya gangguan pendengaran. Scope and methodology.Evidence was accumulated concerning the adverse effects of smoking habits. Studies have suggested that cigarette smoking may be associated with hearing loss, a common condition affecting older adults. This study was population-based and retrospective. The selected participants were 118 from 142 (83.10%) workers of PT-X who ranged in age from 23 to 56 years. This area has background noise of 60 - 70 db, lower than 85 dB TLV (8), Exposure to these noise levels was for 24 hours a day during a two-week period. Hearing loss was defined as a pure-tone average (500, 1000, 2000 and 4000 Hz) greater than 25 dB hearing level in worse ear. Data used were derived from periodic health examinations in 2003, including audiometry testing, information on smoking habits, and other risk factors. Logistic regression was used to examine the association among all risk factors and hearing loss.Results and Conclusion.We found that 58 workers (49.2 %) were smokers from any classification based on the Brikrnann index, and 45 workers (38.1 %) had a hearing level of more than 25 dB from audiogram. After conducting multivariate analyses, current smokers classified as moderate-severe, were 5.4 times more likely to experience hearing loss than mild smokers (95% confidence interval, 1.50 -19.28 and p = 0.007).In addition, several risk factors were also directly related to hearing loss, such as age (OR=38.808, 95% confidence interval 3.84 - 392.7 and p = 0.002) and body mass index (OR=2.90, 95% confidence interval 1.12 - 7.52 and p = 0.028). From this study it was concluded that smoking, especially to a moderate-severe degree, may play a significant role in hearing loss. |