:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Hubungan sindrom terowongan karpal dengan gerakan repetitif pergelangan tangan dan faktor lain pada pekerja wanita pabrik pengolahan makanan PT X Cikande

Lie T Merijanti S.; Sumedi Sudarsono, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Latar belakang : Pekerja bagian produksi di pabrik pengolahan daging ayam bekerja dengan sistim ban berjalan sehingga banyak melakukan gerakan repetitif tangan dan pergelangan tangan dalam menyelesaikan tugasnya. Gerakan repetitif tersebut bila dilakukan secara terus menerus dan dengan frekwensi yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya Work Related Musculoskeletal Disorders / WMSD, di mana salah satunya adalah Sindrom Terowongan Karpal (STK) di kalangan pekerja. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan mengetahui prevalensi serta faktor- faktor apa yang berhubungan dengan timbulnya STK.
Metoda Penelitian : Desain studi adalah kros seksianal, dengan membandingkan prevalensi di dua unit kerja di bagian Slaughter House yaitu Cut up dan Evisceration. Perhitungan sampel menggunakan rumus beda dua proporsi. Populasi adalah pekerja wanita karena sebagian besar yang bekerja disini adalah wanita. Didapatkan sampel sebesar 107 orang dan bagian Cut up dan 45 orang dari bagian Evisceration. Pengumpulan data dilakukan antara bulan April sampai Mei 2004. Data diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner, observasi dan pemeriksaan fisik,. termasuk tes provokatif. Suhu lingkungan kerja didapatkan dari data sekunder.
Hasil penelitian : Didapatkan prevalensi STK sebesar 27 % (41/152) untuk seluruh bagian Slaughter House, dimana prevalensi di bagian Cut up 32,7 % (351107) dan Evisceration 13,3 % (6145). Dan analisis bivariat didapatkan faktor yang berhubungan dengan STK adalah IMT>25, unit kerja, gerakan fleksi > 45 derajat dan jumlah gerakan repetitif. Setelah dilakukan analisis multivariat ternyata hanya faktor jumlah gerakan repetitif tinggi (> 1200 gerakan 1 jam) (OR : 2,42; CI : 1,57 - 3,74) dan IMT (> 25) (OR :3,72 ; CI : 1,45 - 9, 53) yang berhubungan bermakna dengan STK .
Kesimpulan dan saran : Prevalensi STK di perusahaan ini sebesar 27 %.Gerakan repetitif tinggi dan kegemukan berhubungan bermakna dengan STK, sehingga perlu dilakukan rotasi kerja antara kedua bagian pekerja tersebut.

The Association of Carpal Tunnel Syndrome with Repetitive Movement in the Wrist and Other Factors Among Female Workers in a Food Processing Factory of PT X Cikande.Scope : Workers of the production department in poultry processing factory have to work on conveyor line system which requires repetitive movement of the wrist with high frequencies for doing the job. Continuous repetitive movement will cause work related musculoskeletal disorders, where one of them is Carpal Tunnel Syndrome (CTS). This study was conducted to identify the association between CTS and other related factors.
Methodology: The design of this study was cross sectional with comparison of high repetitive and low repetitive exposed group. The selected participants were 107 workers from cut up section and 45 workers from evisceration section. Data collection was conducted from April to May 2004. The data collection method used were guided interviews, observation and physical examination, including provocative tests. Room temperature was secondary data.
Results : The prevalence of CTS were 27 % (41/152) in the Slaughters House department, 32,7 % (351107) in the Cut up section and 13,3 % (6/45) from Evisceration section. Bivariate analyses showed that several risk factors were related to CTS such as Body Mass Index (BM], work unit, flexion > 45 degree and the frequency of repetitive movement. After conducting multivariate analyses, only two variables showed significant relationship with CTS, the frequency of repetitive movement (OR=2,42, 95%CI=1,57-3,74) and overweight ( BMI>25) ( OR=3,72,95 %Cl= 1,45-9,53).
Conclusion and Recommendation : Prevalence of CTS was found high among female poultry workers. It was concluded that high repetitive movement and overweight had a significant relationship with CTS, so that job rotation between these two sections is needed.

 File Digital: 1

Shelf
 T13667-Hubungan sindrom-TOC.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T13667
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T13667 15-17-579301502 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79375