Pencangkokan 4-vinilpiridin pada serat polipropilen dengan teknik radiasi, sebagai alternatif untuk membuat serat penukar ion telah dilakukan, Pengaruh kondisi radiasi, metoda pencangkokan, dosis, laju dosis, jenis pelarut, komposisi pelarut , dan konsentrasi monomer terhadap kadar pencangkokan dipelajari. Analisis dan karakterisasi serat polipropilen sebelum dan sesudah pencangkokan dilakukan dengan, ESR, FT-IR, DTAITGA, XRD, dan SEM-EDAX . Kapasitas penukaran serat PP-g-4VP terhadap ion Cue` dalam larutan analisis dengan ICP-MS.Hasil yang diperoleh dari ESR menunjukkan bahwa kondisi radiasi yang terbaik adalah oakum. Metoda yang memberikan kadar pencangkokan tertinggi adalah metoda simultan. Semakin tinggi dosis, laju dosis dan konsentrasi monomer, maka makin tinggi kadar pencangkokan. Makin menurun polaritas pelarut dalam pelarut homolog alkohol maka makin tinggi kadar pencangkokan, akan tetapi semakin tinggi kadar air didalam pelarut alkohol semakin tinggi kadar pencangkokan. Pelarut n-butanol menunjukkan kinetika pencangkokan lebih baik, dengan laju pencangkokan awal lebih tinggi di banding pelarut campuran metanol-air , Hubungan antara laju pencangkokan awal terhadap laju dosis dalam pelarut n-butanol adalah Rp = C I 0.35 ; sedangkan dalam pelarut metanol- air Rp = C I "7.Spektrum serapan FT-IR menunjukkan munculnya pita serapan vibrasi ulur u (C=C) dan u(C-H) aromatik pada bilangan gelombang 1625 dan 3020 cm-', dan pita serapan vibrasi ulur u (C-N) pada bilangan gelombang 1177 dan 1388 cm 1, yang berarti 4-vinilpiridin berhasil dicangkokan pada serat polipropilen. Pengamatan dengan SEM memperlihatkan perbedaan diameter dan permukaan serat polip ropilen sebelum dan sesudah dicangkok, sedangkan dari EDAX menunjukkan ion Cue+ telah diadsorpsi oleh serat PP-g-4VP dan terdistribusi secara merata, dengan kapasitas penukaran 3,4 mek/gram serat. Termogram DTAITGA menunjukkan pencangkokan 4-vinilpiridin pada serat polipropilen menunukkan kesetabilan termalnya, dan dari diffraktogram XRD menunjukkan terjadi perubahan fasa kristalin serat polipropilen setelah dicangkok. Influence of Solvents on Graft Copolymerization Kinetics of 4-vinilpiridin onto Polypropylene Fibers by Simultaneous Methods in Vacuum Atmosphere Radiation graft copolymerization of 4-vinilipiridin onto polypropylene fibers, for synthesis of ion exchange fibers has been done. The effect of radiation condition, graft methods, dose, dose rate, solvents and monomer concentrations on the grafting yields was also studied. Analysis and characterization of polypropylene fibers before and after grafting was done by ESR, FT-IR, DTAITGA, XRD and SEM-EDAX. The ion exchange capacity of PP-g-4VP fibers on Cue+ ion was determined by ICP-MS.The ESR spectra showed that vacuum atmosphere was the best irradiation condition. The higher grafting yields were obtained by simultaneous method. The grafting yields increased with increasing dose, dose rate, monomer concentration and H2O content within alcohol-water solvents system. The grafting yields also increased if polarity of alcohol decreased in using homologue alcohol solvent system. The initial copolymerization rate in n-butanol solvents was higher than methanol-water solvents, with Rp = C 10.35 in n-butanol and, Rp = C I 0.57 in methanol-water solvents, Infra red spectra showed characteristic band sorption on wave length 1625 and 3020 cm 'I for C-H and C=C aromatic stretching, and 1177 and 1388 cm-' for C-N stretching. Observation by using SEM-EDAX showed the difference between polypropylene before and after grafted by 4-vinilpiridin, and Cue+ ion was homogeneously adsorbed by PP-g-4VP fibers, with adsorbed capacity 3.4 meg/gr. DTAITGA thermogram showed, that grafted 4-vinilpiridin onto polypropylene fibers was decreased its thermal stability, and X-ray diffractogram showed that crystalinity of polypropylene was changed after grafted by 4-vinilpiridin. |