:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kajian tentang biaya obat pasien ASKES Rawat Inap di RSUD Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah = Study about drug cost of Health Insurance's in-patient at Purwodadi General Hospital, Grobogan, Central Java on 1995

Sri Rahayuningsih Supriyadi; Purnawan Junadi, supervisor; Amal Chalik Sjaaf, examiner; Mardiati Nadjib, examiner; Achmad Harjadi, examiner; Yosephine S. Maran, examiner (Universitas Indonesia, 1996)

 Abstrak

ABSTRAK
Keputusan Presiden Nomor 38 Tahun 1991 tentang Unit Swadana dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1993 memberikan kewenangan luas kepada Rumah sakit Pemerintah/Daerah mengelola kebijakan pembiayaan. Hal ini merupakan peluang sepanjang rumah sakit mampu :
1) meningkatkan mutu pelayanan, 2) meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya, 3) meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme aparatur,4) memperlancar tugas-tugas pelayanan, 5) meningkatkan cakupan pelayanan, 6) meningkatkan pembiayaan rumah sakit untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan (cost of doing and staying business), 7) memanfaatkan sisa hasil usaha (keuntungan) tahunan untuk pembiayaan pengembangan rumah sakit (cost of changing and growing business).
Sebagai Unit Swadana Daerah, RSUD Purwodadi Kabupaten Grobogan memperoleh pembiayaannya dari retribusi kesehatan yang bersumber dari pasien secara langsung maupun melalui asuransi kesehatan (ASKES). Sistim pelayanan Askes melalui suatu perjanjian kerjasama antara PT. Askes Indonesia dengan pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan. Perjanjian pelayanan ini mencakup pelayanan kesehatan dasar (Divas Kesehatan Dati II Grobogan) dan pelayanan kesehatan rujukan (RSUD Purwodadi). Pada pengamatan hasil pelayanan tahun 1995, terlihat pembiayaan obat rawat jalan tingkat lanjutan menyerap dana sampai 137,32 % dari jumlah dana yang ditetapkan, sedangkan rawat inap Askes menyerap sampai 133,40%.
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran biaya obat pasien Askes rawat inap di RSUD Purwodadi Kabupaten Grobogan pada tahun 1995, menurut karakteristik pasien (golongan ruang/pangkat dan pola penyakit) dan karakteristik pelayanan pasien, seperti : kelas perawatan, intervensi tindakan operasi dan lamanya dirawat. Diperoleh kesimpulan bahwa biaya obat pasien rawat inap Askes di RSUD Purwodadi tahun 1995, masih lebih tinggi dari yang ditetapkan termasuk biaya yang ditanggung Askes maupun iur biaya pasien untuk semua kelas keperawatan. Juga diperoleh hasil, semakin tinggi kelas perawatan semakin besar biaya obat. Menyangkut golongan ruanglpangkat, biaya obat Askes paling besar diserap oleh golongan pangkat paling rendah. Penyakit non infeksi ternyata lebih membutuhkan biaya obat besar dibandingkan penyakit infeksi. Ada tidaknya intervensi tindakan operasi menentukan tingginya biaya obat, hal ini sejalan dengan lama hari perawatan.
Daftar bacaan : 35 (Tabun 1982 - 1996)

ABSTRACT
The President's Decision Number 38/1991 About Self-Finance Unit and Home-Affair Ministry's Decision Number 92/1993 give a large authority to Public Hospital to manage the finance policy. It means a strategic opportunity as far as the hospital management has capability to increase the efficiency and effectiveness of resource management, to increase the human recourse development and professionalism, to speed the services, to enlarge the area og services, to increase the self-finance of doing and staying business, and to use the profit of business (fund-balance) for changing and growing business.
As Regional Self-Finance Unit, Purwodadi General Hospital gets its bud-get from healthcare retribution by out-of-pocket system and Health-Insurance system. The Health Insurance system is done by making an appointment between PT. Askes Indonesia and Grobogan Regional Government. This appointment includes basic healthcare services done by Health Centers and referral healthcare services done by Purwodadi General Hospital. Study on 1995 showed that Referral out-patient's drug-budget absorbed 137,32 % of the allocation budget, while Referral in-patient's drug budget were absorbed until 133,4 %.
The purpose of this study is to get the description about drug cost of Health Insurance's in-patient at Purwodadi General Hospital on 1995 according to patient group classification, disease pattern, stage of hospital room, operate action by doctor and length of stay. The conclusion is drug cost of Health Insurance's in-patient held in Purwodadi General Hospital on 1995 still higher than the allocation budget, either Health Insurance Budget or patient's cost-sharing at all of the hospital room stage. The higher the stage of hospital room, the higher the drug cost. Health Insurance's Drug Budget were absorbed most by the lowest of patient group. Non infection disease needed higher drug cost such as the length of stay.
Bibliography : 35 (1982 - 1996)

 File Digital: 1

Shelf
 T7748-Sri Rahayuningsih Supriyadi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 1996
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resources
Deskripsi Fisik : xv, 77 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-444052667 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 80297