Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu : analisis data Susenas 1995 dan 2001
Linda Fitriwati;
Hasbullah Thabrany, supervisor
(Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004)
|
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu pada tahun 1995 dan 2001 yang dipengaruhi oleh karakteristik demografi, sosial dan ekonomi. Penelitian ini penting karena investasi sumber daya manusia berkaitan dengan kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Upaya peningkatan derajat kesehatan penduduk secara langsung akan meningkatkan kualitas penduduk.Dampak kemiskinan memunculkan berbagai penyakit pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, balita, dan lanjut usia. Kemiskinan yang terjadi menyebabkan cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit menyebabkan produktivitas rendah, penghasilan rendah, dan pengeluaran bertambah.Kesehatan adalah investasi, sehingga untuk menanggulangi kemiskinan mutlak diperlukan peningkatan kesehatan penduduk miskin. Karakteristik program kesehatan "peduli orang miskin" mengutamakan penyelesaian masalah kesehatan/penyakit penduduk miskin, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan penduduk miskin, dan meringankan beban biaya berobat penduduk miskin.Untuk mencapai tujuan, penelitian ini menggunakan data Susenas 1995 dan 2001. Unit analisis yang digunakan adalah tingkat individu. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan tabel silang antara variabel terikat dan variabel bebas. Analisis lain yang dilakukan adalah analisis inferensial dengan menggunakan regresi logistik multinomial. Metode tersebut dianggap cocok karena dalam penelitian ini variabel terikat (status kesehatan) mempunyai tiga kategori/skor yaitu: (1) tidak ada keluhan (2) mempunyai keluhan sakit akut dan (3) mempunyai keluhan sakit kronis.Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa (1) kelompok umur balita dan lansia mengalami keluhan sakit akut yang paling tinggi; (2) pada umumnya perempuan mengalami keluhan sakit akut dan sakit kronis yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki; (3) keluhan sakit kronis dan sakit akut lebih banyak dialami oleh orang yang berstatus kawin dibandingkan dengan orang yang berstatus tidak kawin; (4) pendidikan tidak langsung mempengaruhi status kesehatan, tetapi melalui jenis pekerjaan dan pendapatan yang diperoleh sehubungan dengan pekerjaan; (5) orang yang bekerja mempunyai status kesehatan yang lebih buruk dibandingkan orang yang tidak bekerja; (6) orang yang kesulitan akses mengalami keluhan sakit akut dan sakit kronis yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang mudah akses ke fasilitas kesehatan; (7) orang yang memiliki jaminan pembiayaan kesehatan mempunyai kecenderungan untuk menderita keluhan sakit akut dan kronis yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki jaminan pembiayaan kesehatan; (8) kebiasaan merokok menyebabkan mereka memiliki keluhan sakit akut dan sakit kronis yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok; (9) orang yang tinggal di kota memiliki persentase yang tinggi untuk menderita keluhan sakit akut tetapi memiliki persentase keluhan sakit kronis lebih rendah daripada orang yang tinggal di desa. |
T 13405-Faktor-faktor.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T13405 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | x, 99 hlm. : ill. ; 30 cm. + Lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T13405 | 15-19-933366679 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 80516 |