Pengaruh pencekokan ekstrak etanol jantung pisang ambon, Musa paradisiaca, L. terhadap jumlah anak dari mencit betina, Mus musculus, L. Strain AJ
Yulilina Retno Dewahrani;
Nana Suhana, supervisor; Oentoeng Soeradi, supervisor; Muhamad Sadikin, supervisor
([Publisher not identified]
, 1995)
|
ABSTRAK Penggunaan obat tradisional telah berlangsung sejak lama dan sampai saat ini masih tetap menjadi bagian dari kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Obat tradisional adalah obat jadi atau obat terbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-bahan yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman (1). Pada umumnya obat tradisional Indonesia dibuat dari bahan nabati. Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat di Indonesia telah dilakukan sejak lama, terutama sebagai bahan obat tradisional. Indonesia sebagai negara kepulauan tropika basah kaya akan spesies flora. Dari 40.000 jenis flora yang tumbuh di dunia, 30.000 jenis di antaranya tumbuh di Indonesia. dari jumlah tersebut, 26 % di antaranya telah dibudidayakan sedangkan sisanya masih tumbuh liar. Dari yang sudah dibudidayakan (kurang lebih 7000 jenis) lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat tradisional (2). Indikasi potensial dari suatu bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional kebanyakan berasal dari pengalaman tradisi masyarakat setempat. Hasil laporan empiris menyatakan bahwa penggunaan obat tradisional dalam masyarakat memberi manfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan pengobatan berbagai penyakit (3). Beberapa tumbuhan obat di Indonesia telah diketahui mempunyai efek antifertilitas, baik pada pria maupun wanita. Sebanyak 52 spesies tumbuhan di Indonesia diperkirakan mempunyai efek antifertilitas pada pria. Bagian tertentu dari beberapa spesies tumbuhan tersebut, seperti akar, daun dan buah, sudah diketahui mempunyai bahan aktif antifertilitas yang umumnya berupa steorid. Contohnya ialah diosgenin, solasodin, dan kolkhisin. Dari 52 spesies tersebut, 19 spesies di antaranya sudah diteliti efek antifertilitasnya secara ilmiah pada beberapa hewan percobaan jantan (4). Di samping itu, tercatat pula 87 spesies tumbuhan di Indonesia yang dipakai oleh kaum wanita untuk tujuan kontrasepsi, aborsi dan emenagoga. Sekitar 50 spesies tumbuhan telah diteliti efek antifertilitasnya pada hewan percobaan betina dan.manusia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tumbuh-tumbuhan tersebut dapat bersifat sebagai antigonadotropik, anti-implantasi, anovulatori maupun menurunkan jumlah kelahiran (5). |
T1469-Yulilina Retno Dewahrani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 88 pages : illustation ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-893877188 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 80534 |