ABSTRAKDalam era globalisasi cenderung akan terjadi pasar bebas yang tidak terpengaruh oleh batasan geografi, hanya produk yang mempunyai nilai mutu atau kualitas unggul saja yang akan memenangkan persaingan. Untuk mendapatkan suatu produk yang mempunyai nilai kualitas unggul, berdasarkan pengalaman empiris dari beberapa perusahaan di Jepang yang menerapkan sistem manajemen Total Quality Control (TQC) dan sistem manajemen Total Productive Maintenance (TPM) dapat memenangkan persaingan di pasar.Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan bagian atau program dari sistem manajemen TQC, tidaklah selalu berhasil. Untuk itu dilakukan penelitian dengan membuat model GKM sebagai sistem terbuka yang terdiri dari dimesi masukan (dukungan manajemen), faktor internal dan hasil aktivitas (keluaran). Ketiga dimensi tersebut dijabarkan menjadi 28 variabel aktivitas GKM.Hasil analisis dari 51 responden dihasilkan sebanyak 20 GKM aktif dan 31 GKM biasa, hasil analisa faktor dari 28 variabel terkelompokkan menjadi 11 faktor, dan selanjutnya dari 11 faktor tersebut dimasukkan kedalam persamaan multi regresi linier analisis, ternyata hanya 7 variabel dominan(dukungan penyelia, penghargaan atau imbalan, daur kegiatan, teknik kendali mutu statistik, komunikasi antar anggota, pengembangan dire, kerjasama dan saling memperhatikan antar anggota) yang terdapat dalam garis persamaan multi regresi dan sisanya sebanyak 4 variabel (kualitas kerja, jumlah latihan, jumlah konvensi dan jumlah rekan kerja) di luar garis persamaan tersebut.Hasil analisa variabel aktivitas GKM yang dominan dan penerapan sistem manajemen Total Quality Control (TQC) diperbandingkan dengan sistem manajemen Total Productive Maintenance (TPM), dihasilkan beberapa faktor peluang penerapan Total Productive Maintenance di PT. X. Pada rancangan penerapan TPM dilakukan beberapa tahapan, yaitu : tahap persiapan, tahap pengenalan, tahap pemantapan (stabilisasi). ABSTRACTIn the globalization era, the free uninfluenced market will happen with geographical limitation, The products which have high values and the best quality will gain the competition. To get a product which has the best quality, based on empiry experiences from several corporations in Japan which run Total Quality Control (TQC) and Total Productive Maintenance (TPM) management system, will win the competition on the market.A Quality Control Circle which is part of program from TQC management system, isn't always work. That's why some research has been done to make GKM model as an open system that's consist of insert dimension ( supported management) internal factors and activity result ( output ). The third dimension has been reduced into 28 QCC variable activity.Analysis Cluster result from 51 respondent are resulted as much as 20 active GKM and 31 usual GKM, analysis factors result from 28 variable has been grouping into 11 factors, and from 11 factors has been inserted into analysis multy regretion tinier equality. So far, only 7 dominant variable ( supervisor support, achievement, cycle activity, statistic control quality technical, communication to each others, self development, cooperation and consideration to each others) which is inside the multy regretion. equality and the rest is 4 variable ( work quality, amount of exercises, amount of conventions, and amount of workers) which is outside the equality.The dominant variable analysis activity result QCC and Total quality control management system Implementation was compared with Total Productive Maintenance management system, has resulted several implementation chances Total Productive Maintenance factors in X Corps. On the TPM implementation design has done into several classes. Which are; Preparation class, introduction class, implementation class and Stabilization class. |