Pertambahan penduduk yang terlalu cepat di perkotaan merupakan masalah bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Sebagai ilustrasi jumlah penduduk yang bermukim di kebanyakan kota di Indonesia telah bertambah dengan cepat sekali, bahkan lebih cepat bila dibandingkan dengan pertambahan rata-rata penduduk di seluruh tanah air dalam masa tahun tujuh puluhan ini. Apabila pertambahan penduduk selama ini adalah sekitar 2% setahun, maka dalam banyak kota penduduk yang bertambah 3,3% setahun. Bahkan beberapa kota penting, seperti Jakarta dan Surabaya, naik dengan 4,8% setahun lebih dari dua kali lipat pertambahan rata-rata di tingkat nasional.Selanjutnya akibat dari pertambahan penduduk ini banyak pandatang dari desa yang pekerjaannya sebagai petani, dengan kemampuan yang serba terbatas baik modal maupun pengetahuan harus dapat menyesuaikan diri dengan tata kehidupan perkotaan.Karena ketiadaan modal dan ketrampilan yang sesuai, mereka harus tinggal di tempat pemukiman yang berkualitas rendah, di mana kepadatan penduduknya tinggi dan letak pemukiman tidak teratur. Masalah menonjol yang timbul dari keadaan seperti itu dapat dilihat pada kualitas hidup yang masih rendah terlihat dari rendahnya derajat kesehatan, rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya kualitas perumahan, kemiskinan dan sebagainya.Dalam kondisi kehidupan secara terus menerus kurang baik akan menimbulkan pemukiman yang buruk ( slum area ), yang mana kondisi demikian tidak sesuai dengan rencana induk kota, sehingga sebagai akibatnya terjadi pembongkaran, penggusuran dan penampungan terhadap pemukiman tersebut, sehingga di dalam kenyataannya membawa penduduk dalam kondisi yang kurang baik.Masalah pokok dalam penelitian dari studi ini adalah apakah ada pengaruh tingkat pendapatan terhadap kualitas hidup masyarakat khususnya pada daerah penelitian di lingkungan RW 05 Kelurahan Serdang Kecamatan Kemayoran.Dalam penelitian ini ada tiga hipotesis yang akan diujikan yaitu :1. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan pendidikan ?.2. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan kondisi kesehatan ?.3. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan kondisi tempat tinggal ?.Untuk menguji hipotesis itu, suatu penelitian lapangan telah dilakukan yang meliputi 78 kepala rumahtangga sebagai unit analisis yang dipilih secara random di antara penduduk Kecamatan Kemayoran. Untuk mendapatkan data sosial ekonomi, responden dibagi menjadi tiga strata kategari pendapatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah.Proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan di lapangan. Pada tahap pendahuluan, beberapa pertemuan adalah dengan pejabat lurah yang mane lokasi penelitian tersebut berada, dilanjutkan dengan kunjungan kepada RW dan RT. Tahap berikutnya meliputi wawancara di lapangan dengan responden. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji statistik non parametrik, yaitu menggunakan chisquare dengan koefisien kontingensi. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan pendidikan, pendapatan dengan kondisi kesehatan, dan pendapatan dengan kondisi tempat tinggal. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan mempunyai pengaruh besar pada variabel tingkat sosial ekonomi, dan dengan demikian sektor kritis yang perlu diperbaiki adalah meningkatkan tingkat pendapatan yang juga meningkatkan tingkat pendidikan, kondisi kesehatan dan kondisi tempat tinggal. Population increase very fast in the urban areas is a problem for the developing countries including Indonesia. As a illustration the number of people living in the cities has been fastly increasing, even faster compared to the average population increase in Indonesia within the period of 1970s. With the total population growth around 2% per year, in many cities the population has increased by 3,3% annually. Even in some major cities such as Jakarta and Surabaya, population increased by 4,8% per year, or twice the national average population growth.Furthermore the effect of population increase many people from rural areas who work as farmers with limited of capital and skill must just with city environmental life.Having no capital and appropriate skills, they have to live in some poor quality settlements, where population density is high and the lay out housing is unorganized. Salient problems arising from such condition can be observed on the low level of quality of life can be measured by the low level of health, education, housing and poor living conditions, etc. Such poor condition of living settlements are continuously creating slums areas. That such condition is not suit to the master plan of city, it causes to unpack, eviction and relocation, in fact it condition bring about people living in bad.The main enquiry of this study is whether there an influence of the level of income on the quality of life of the people in RW 05 as specially in the research region subdistrict of Kemayoran, Central Jakarta.In the study there are three hypothesis will be test namely1. What is there a correlation between people's level of income and their level of education?;2. What is there correlation between people's level of income and their health condition ?3. What is there a correlation between people's level of income and their housing condition?To test the hypothesis a field survey was conducted, involving 78 heads of household as units of analysis selected randomly among the Kecamatan Kemayoran population. In order to obtain socio-economic data, the respondents were divided into three strata of income categories, i.e. high, medium and low.Data collection was conducted through several stages of field activity. At initial stage, some meetings were held with the head of the subdistrict and village in which area of study is located, followed with visits to the concerned community (RW) and neighborhood (RT) association. The following stage covered field interview with the respondents. Quantitative data analysis was carried out with using non-parametric statistical data, i.e. chi-square and coefficient of contingency.Results of data analysis indicates that weak correlations exist between income and educational level, income and level of education, income and level of health condition, and income and housing condition. It show that the income variable, having determinant influence on the other socio-economic status variables, constitutes the crucial sector which necessitates treatments, as increase on the level of income will bring about increases on the level of education, health status, and housing condition of the people. |