:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Peluang usaha Bapelkes Depkes Cilandak untuk menjadi unit swadana

Elias Lekatompessy; Martani Huseini, supervisor ([Publisher not identified] , 1995)

 Abstrak

Pada akhir Pelita V, dan dalam transisi memasuki Pembangunan Jangka Panjang Tahap II. pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan deregulasi dan debirokratisasi. Salah satu terobosan strategis yang telah dilakukan adalah memberi izin kepada Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) di lingkungan Departemen/Lembaga untuk menjadi unit swadana. Salah satu UPT di lingkungan Depkes yang menjadi objek penelitian dianggap berpotensi untuk membiayai dirinya sendiri adalah Bapelkes Cilandak yang menyelenggarakan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Depkes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang yang tersedia sebagai pasar berdasarkan data kuantitatif cukup besar, untuk menjadikan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cilandak sebagai unit swadana.
Dibalik peluang yang ada, secara internal organisasi Bapelkes Cilandak masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu dibenahi dan ditangani seperti kurangnya tenaga staf dan tenaga instruktur yang berpendidikan, berkualitas dan memiliki pengetahuan yang luas, serta pengembangan prasarana fisik dan fasilitas. Visi dan misi organisasi belum dikomunikasikan kepada seluruh jajaran dalam organisasi, struktur organisasi yang belum menampung seluruh kegiatan operasional, budaya organisasi yang kurang disiplin, belum memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang bisa mendukung organisasi, perlu dirubah dan kemudian ditumbuh kembangkan, sehingga organisasi bisa produktif.
Dalam memanfaatkan peluang yang tersedia, Bapelkes dapat mengembangkan growth strategies, dengan dukungan business strategies, seperti differentiation, focus, dan ciptakan jasa pelatihan andalan yang dapat digunakan sebagai alat dalam persaingan.
Untuk menuju ke arah swadana, Bapelkes dapat mengembangkan "strategi aliansi", seraya membenahi kekuatan internal organisasi terutama sumber daya manusia instruktur yang menjadi "key success factors". Perlu peran manajemen tim, dalam menyusun kurikulum pelatihan, modul-modul dan metode pelatihan, melakukan penelitian untuk mengetahui "training needs".
Dengan mendasari pada pemikiran David Osborne dan Ted Gaebler, "government enterprising; earning rather than spending", maka dengan informasi peluang yang tersedia, manajemen dapat mengambi.l keputusan yang tepat untuk menjadikan Bapelkes sebagai unit swadana, sehingga dimasa yang akan datang Bapelkes yang tadinya "cost centre" dapat menjadi "profit centre".

 File Digital: 1

Shelf
 T3968-Elias Lekatompessy.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xii, 148 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 80831