Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type computer (rdamedia)
Carrier Type online resources (rdamedia)
Physical Description xiii, 87 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
T-Pdf 15-18-197920325 TERSEDIA
No review available for this collection: 80978
 Abstract
ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Peneltian: Malnutrisi merupakan gejala yang sering dijumpai pada pasien kanker kolorektal. Pada penderita sering terjadi anoreksia, mual, muntah yang dapat menyebabkan asupan makanan berkurang, disamping adanya peningkatan kebutuhan energi dan gangguan metabolisme. Adanya hubungan berbagai faktor dapat menyebabkan malnutrisi. Transferin merupakan salah satu parameter sensitif untuk menilai adanya perubahan status nutrisi pada pemberian tunjangan nutrisi. Yoghurt merupakan susu yang telah mengalami fermentasi menjadi komponen-komponen yang lebih mudah dicerna, mudah diabsorpsi, mempunyai nilai gizi tinggi dan tidak menimbulkan laktosa intolerans. Telah dilakukan penelitian experimental pada pasien kanker dengan pemberian yoghurt 3 x 160g/hari + gula 3 x 20g/hari dibandingkan dengan tunjangan nutrisi susu 3 x 200 ml/hari + gula 3 x 20 g/hari selama 7 hari. Pada awal dan akhir pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan antropometrik dan kadar transferin serum.

Hasil menunjukkan bahwa : Prevalensi malnutrisi pada penderita kanker cukup tinggi (76.74%). Dengan pemberian tunjangan nutrisi yoghurt didapatkan kenaikan transferin dan berat badan bermakna (p<0.05). Sedangkan pada kelompok susu kenaikan'transferin dan berat badan tidak bermakna (p > 0.05). Respon penderita kanker terhadap pemberian tunjangan nutrisi tidak selalu lama, tergantung dari_ penyebab malnutrisi. Akan tetapi dapat disimpulkan dengan pemberian nutrisi adekuat pada penderita kanker masih dapat ditingkatkan dan dipertahankan status nutrisi penderita, sehingga status nutrisinya tidak bertambah buruk.