:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kesamaan derajat dalam kristiani mendasari kritik Stowe pada perbudakan dan puritanisme dalam novel Uncle Tom's Cabin (1850)

Purba,Barbara B.; Doddy W. Sjahbuddin, supervisor; Pia Alisjahbana, supervisor; James Danandjaja, examiner; Parsudi Suparlan, 1938-2007, examiner; Melani Budianta, examiner ([Publisher not identified] , 1994)

 Abstrak

Latar Belakang
Perbudakan sudah menjadi bagian dari sistim ekonomi Amerika sejak awal abad 17. Ekonomi Perkebunan atau aktivitas ekonomi yang berbasiskan usaha-usaha dibidang perkebunan seperti perkebunan: tembakau, jagung, indigo (nila) tebu, kapas,rami dan padi.
Luas perkebunan itu mencapai ribuan hektar, sehingga tidak mungkin ditangani tanpa bantuan tenaga budak yang dapat dipaksa bekerja. Demikian dituturkan oleh Donald A Retchie dalam bukunya Heritage of Freedom, history of USA.
"Virginia landowners had more than 100 acres (40 hectares). These large plantations needed many labors to work the land. As it became more difficult to attract white indentured servants, Virginians increased their purchase of African slaves (Ritchie, 1985:52)."
"Tuan-tuan tanah di Virginia memiliki lebih dan 40 hektares tanah perkebunan yang membutuhkan banyak pekerja buruh. Karena semakin sulit mendapatkan pelayan indentured servants (pelayan kontrak) maka orang Virgina meningkatkan pembelian budak Afrika".
Budak dibutuhkan sejak awal pembukaan lahan perkebunan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, sampai pada saat panen dan pengurusan hasil panen. Demikian dijelaskan Carl Bridenbough dalam bukunya Myth & Realities (1975:9,56-58). Stowe malah menambahkan bahwa budak-budak itu juga diikutsertakan pada penjualanan hasil panen dan mengurus uang hasil penjualan yang diketengahkannya dalam Uncle Tom's Cabin,
"Tom is an uncommon fellow; he is certainly worth that sum anywhere- steady, honest, capable, manages my whole farm like a clock. He got a religion at a camp - meeting.... I believe he really did get it. I have trusted him, since then, with everything I have-money, house, horses."
"Tom adalah laki-laki luar biasa. Dia sangat bernilai tinggi lebih dari semua budak dimana saja. Ia mampu mengurus perkebunan saya seperti jarum jam, berputar. Tom mendapat agama dipertemuan kamping. Saya yakin dia betul dapat mencernakan ajaran agama dan dapat pula mengamalkannya. Saya mempercayainya sejak itu. Saya mempercayakan semua masalah- uang, rumah, kudakuda saga..." (Stowe,1961:10).
Dengan demikian, penulis berpendapat, budak adalah alat produksi panting, dan sekaligus juga menjadi investasi berharga bagi kelangsungan ekonomi perkebunan yang terfokus di Selatan. Alam dan geografi daerah Selatan itu subur karenanya cocok untuk pertanian (Tindall,1970 ).

 File Digital: 1

Shelf
 T5481-Barbara B Purba.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1994
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : v, 137 pages ; 30 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-865214807 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81212