Dampak negatif perkotaan terhadap kehidupan warga Afro-Amerika: analisis novel Native Son karya Richard Wright dan The Street karya Ann Petry
Tetty Yukesti Hidayat;
Soenarjati Djajanegara; Melani Budianta, supervisor
([Publisher not identified]
, 1994)
|
ABSTRAK Depresi besar di Amerika pada tahun 1929-1933, merupakan kejadian yang sulit untuk dilupakan oleh bangsa Amerika. Pada masa itu ekonomi Amerika mengalami stagnasi yang mempengaruhi berbagai sektor, baik sektor pertanian maupun sektor industri. Dengan kemacetan pada kedua sektor ekonomi tersebut muncul pengangguran. Kota yang merupakan pusat kegiatan industri, menjadi lahan untuk mencari pekerjaan, baik dari kaum urban maupun imigran dari luar. Tujuan para pendatang tersebut ke perkotaan tiada lain untuk memperbaiki nasib demi masa depan yang lebih baik. Masyarakat Selatan yang mayoritas adalah petani kulit hitam berusaha keluar menuju kota besar di Utara dengan tujuan untuk memperbaiki nasib. Kehidupan warga Afro-Amerika di perkotaan pada tahun 1940-an merupakan implikasi dari masa depresi tersebut, mereka terpaksa meninggalkan daerah pertanian karena merosotnya hasil-hasil pertanian yang mengakibatkan sulitnya lahan pekerjaan. Warga Afro-Amerika yang datang ke perkotaan harus menghadapi berbagai kesulitan, seperti pengangguran, kenakalan remaja, munculnya prostitusi dan sebagainya. Keadaan tersebut telah diilustrasikan oleh dua orang novelis Afro-Amerika, yaitu Richard Wright yang menunjukkan kehidupan seorang pemuda Afro-Amerika di tengah kehidupan masyarakat perkotaan Chicago. Ann Petry yang menampilkan perjuangan hidup seorang wanita Afro-Amerika di Harlem, New York. Dua kota besar inilah yang menjadi tempat mengadu nasib bagi warga Afro-Amerika, walaupun mereka harus menerima kenyataan pahit, hidup di daerah kumuh dengan berbagai kendala yang harus dihadapi. Native Son merupakan salah satu karya Richard Wright yang ditulis tahun 1940. Novel tersebut merupakan gambaran kehidupan di perkampungan/ Ghetto warga Afro-Amerika di kota besar Chicago, suatu kehidupan yang membatasi kebebasan hidup warga Afro-Amerika. Dalam Native Son tercermin bahwa tokoh utama dapat menemukan keberadaan dirinya yang lebih berarti melalui tindakan kekejaman dan kejahatannya. ( Wright and Fabre, :487.) Novel Native Son menjadikan Wright amat terkenal, karena buku tersebut terjual laris/ best seller. Wright menggambarkan seorang remaja berusia dua puluh tahun, yang harus bertanggung jawab akan kelangsungan hidup ibu serta kedua saudaranya. Terlebih lagi hidup tanpa seorang ayah karena ayahnya terbunuh karena lynching, suatu hukuman bagi orang Afro-Amerika tanpa mengenal hukum di daerah pertanian Selatan ( Encyclopedia Americana vol.17). Kesulitan ini lebih diperberat lagi oleh adanya keyakinan yang kuat dari orang kulit putih terhadap orang Afro-Amerika sebagai pemalas, pemerkosa sehingga stereotip ini sudah sangat berakar dan menyulitkan generasi pendatang bangsa Afro-Amerika untuk dapat beradaptasi di perkotaan. Kesulitan hidup di perkotaan bagi seorang Afro-Amerika serta kehidupan mewah orang kulit putih merupakan dua keadaan yang sangat kontras, sehingga ketidak berdayaan dalam memenuhi kebutuhan materi diungkapkan dalam bentuk kejahatan sebagai protes atas ketidak adilan sebagai warga Amerika. |
T2964-Tetty Yukesti Hidayat.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1994 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | vii, 172 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-18-379723299 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81808 |