Pengaruh tahap awal defisiensi Vitamin C pada serat Kolagen Gusi Cavia Porcellus dilihat secara mikroskopik
Budi Kurniadhi;
Sudarto Pringgoutomo, supervisor; Siti Oetarini Sri Widodo, supervisor; Arini Setiawati, supervisor
([Publisher not identified]
, 1993)
|
ABSTRAK Dalam kehidupan umat manusia dewasa ini selalu diusahakan bagaimana caranya agar umur manusia dapat diperpanjang selama mungkin. Karena itu kita selalu berusaha untuk dapat hidup sehat. Sudah menjadi keyakinan bersama bahwa agar dapat hidup sehat harus ada keseimbangan antara berbagai nutrisi yang kita dapatkan sehari-hari dan merupakan kebutuhan bagi tubuh kita. Hal ini disebabkan nutrisi merupakan faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan umat .manusia dan salah satu nutrisi itu ialah vitamin C. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi vitamin C ini sangat penting untuk mancegah defisiensi vitamin C yang dapat menimbukan penyakit gusi berdarah (scurvy).Pada masa lalu defisiensi ini biasanya berakibat fatal terutama pada para nelayan yang sering bepergian jauh dan berbulan-bulan tidak singgah di daratan, juga pada serdadu dalam peperangan yang lama. Hal ini disebabkan terutama karena mereka tidak mendapatkan buah-buahan dan sayuran segar yang banyak sekali mengandung vitamin C. Meskipun defisiensi vitamin C sekarang ini agak jarang ditemukan di negara industri/maju tetapi kenyataannya masih ada saja kasus-kasus defisiensi vitamin C yang ditemukan pada keadaan tertentu.Hal ini disebabkan proses pengolahan makanan yang tidak baik, ataupun karena kebiasaan menggunakan vitamin C dalam dosis mega yang kemudian dihentikan dengan tiba-tiba.Dari berbagai fungsi vitamin C yang penting terutama berhubungan dengan gusi berdarah akibat defisiensi vitamin C tadi ialah peran serta vitamin C dalam proses pembentukan serat kolagen dan telah dibuktikan oleh berbagai ahli dalam bidangnya masing-masing. Kegagalan dalam penyembuhan luka, kelainan pada gusi dan tulang karena defisiensi vitamin C merupakan akibat langsung dari berkurangnya serat kolagen yang tak larut.Agar dapat diperoleh manfaat seoptimal mungkin dari nutrisi yang didapat dari makanan maka fungsi pengunyahan haruslah baik. Untuk itu diperlukan adanya gigi geligi yang baik disertai jaringan penyangga yang baik; dan kuat, termasuk gusi yang sehat.Gusi yang sehat ialah gusi yang berwarna merah muda, mengelilingi gigi, dengan "interdental" yang lancip dan sebagian melekat erat pada struktur gigi dan tulang sehingga gigi dapat berfungsi dengan baik dan tidak mudah berdarah oleh sentuhan yang ringan sekalipun.Gejala defisiensi vitamin C pada rongga mulut ditandai dengan adanya gusi berdarah, meskipun gejala ini haruslah dapat dibedakan dengan penyakit gusi lainnya yang dapat juga menimbulkan perdarahan pada gusi.Jaringan penyambung gusi sebagian besar terdiri dari serat kolagen yang tersusun rapi keberbagai arah yang akan menyangga gigi dengan baik selama berfungsi. Untuk mempertahankan struktur gigi yang sehat maka diperlukan ikatan yang erat antara jaringan yang menyusun struktur gigi tersebut. |
T3463-Budi Kurniadhi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1993 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 68 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-716803764 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81832 |