:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Fertilitas di Sulawesi : suatu analisis berdasarkan data SPI 1987

Faad Maonde; I Gusti Ngurah Agung, supervisor; Sri Harijati Hatmadji, supervisor; Aris Ananta, supervisor ([Publisher not identified] , 1993)

 Abstrak

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Fertilitas di Sulawesi, suatu studi berdasarkan Data Survai Prevalensi Indonesia Tahun 1987, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi dan demografi terhadap fertilitas (sebagai tujuan umum) dan mempelajari perbedaan proporsi dan rasio kecenderungan faktor sosial ekonomi terhadap fertilitas dan terhadap variabel antara (pemakaian kontrasepsi, masa menyusui, masa kumpul dan masa subur) sebagai tujuan khusus dan/atau secara langsung maupun melalui variabel antara. Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan berkaitan antara lain : Ananta (1981), Bongaarts (1978), David dan Blake (1956), Easterlin (1977) dan Freedman (1975).
Dari 993 orang wanita berumur 15-49 tahun, pada saat survai yang berstatus kawin, dari sub-sampel Sulawesi berjumlah 1069 berusia 15-49 tahun terdiri dari : 139 responden untuk Sulawesi Utara, 354 responden Sulawesi Tenggah, 395 Sulawesi Selatan dan 217 responden Sulawesi Tenggara. Jumlah tersebut ternyata 74,52 % bertempat tinggal di pedesaan dan selebihnya 25,48 % tinggal di perkotaan. Hasil empiris selanjutnya memperlihatkan bahwa pemakaian kontrasepsi dalam periode proximate (-9 sampai dengan -21) bulan sebelum survai, sebagai salah satu indikator untuk mengendalikan kelahiran tidak menunjukkan perkembangan kuantitas yang berarti yaitu sebesar 20,34 %. Dari 20,34 % peserta KB di Sulawesi ternyata hanya 5,34 % bertempat tinggal di perkotaan dan selebihnya 15 % bertempat tinggal di pedesaan.
Hasil analisis inferensial dari 7(tujuh) model regresi logistik berganda termasuk interaksi dua faktor yang diperhatikan, secara umum menunjukkan bahwa variabel sosial ekonomi dan demografi yang diperhatikan serta keempat variabel antara kecuali masa kumpul mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap-temungkinan melahirkan setahun sebelum survai. Pengaruh faktor sosial ekonomi dan demografi terhadap kelahiran setahun sebelum survai, melalui variabel antara dan tidak melalui variabel antara menunjukkan kecenderungan yang lama, kecuali variabel umur dan pendidikan responden cenderung berbeda.
Perbedaan karakteristik dan pengaruh berbagai faktor sosial ekonomi dan demografi diuraikan sebagai berikut
Umur Responden, berdasarkan hasil empiris menujukkan bahwa hubungan umur responden dengan kelahiran menunjukkan pola yang hampir berbentuk huruf U, baik terhadap responden di pedesaan demikian pula terhadap responden di perkotaan, dengan proporsi paling rendah terdapat pada kelompok responden berumur 20-29 tahun. Selanjutnya, hubungan umur terhadap proporsi pemakaian KB menunjukkan hubungan turun naik dengan proporsi paling rendah terdapat pada kelompok responden berumur 30-39 tahun.
Pengaruh umur responden setelah dikontrol variabel antara dan variabel sosial ekonomi terhadap proporsi kelahiran menunjukkan pengaruh negatif, dan setelah dikontrol oleh hanya variabel sosial ekonomi mempunyai pengaruh naik turun dengan kelahiran tertinggi terdapat pada kelompok umur 20-29 tahun (Tabel 4.1 model-1, model-3) dan (lampiran-8, lampiran-10).
Pendidikan. Pendidikan isteri mempunyai hubungan terhadap proporsi kelahiran setahun sebelum survai. Berdasarkan hasil empiris untuk responden di perkotaan menunjukkan bahwa pendidikan isteri memberikan pola kelahiran yang menurun, sedangkan untuk responden di pedesaan memberikan pola turun naik dengan proporsi kelahiran terendah terdapat pada responden berependidikan tamat Sekolah Dasar. Pendidikan terhadap proporsi pemakaian kontrasepsi dalam periode proximate memberikan hasil empiris yang bervariasi yaitu untuk responden di perkotaan mempunyai hubungan turun naik dengan proporsi paling rendah terdapat pada responden berpendidikan tamat Sekolah Dasar, kemudian.untuk responden di pedesaan antara pendidikan tidak tamat Sekolah Dasar dan tamat Sekolah Dasar hampir tidak ada perbedaan yang berarti dengan proporsi sebesar 20, 50 % dan 50,54 %; dan kemudian pada responden berpendidikan SLTP sedikit meningkat menjadi 21,62 %.Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis inferensial, pendidikan responden memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kelahiran setahun sebelum survai antara analisis model-1 dan model-3 yaitu :
Berdasarkan analisis model-1, pengaruh pendidikan terhadap kelahiran setahun sebelum survai dengan dikontrol oleh variabel antara dan variabel sosial ekonomi demografi lainnya memberikan pengaruh negatif, artinya semakin tinggi pendidikan yang dicapai oleh responden semakin kecil kemungkinannya untuk melahirkan.
Berdasarkan analisis model-3, pengaruh pendidikan terhadap kelahiran dengan dikontrol oleh variabel sosial ekonomi dan demografi lainnya memberikan pengaruh positif, artinya semakin tinggi pendidikan yang dicapai responden semakin tinggi kemungkinnya responden melahirkan.
Di sisi lain, pengaruh pendidikan isteri melalui variabel antara terhadap proporsi kelahiran dengan memperhitungkan pengaruh status tempat tinggal dan status pekerjaan isteri (sebagai faktor interaksi) memberikan hasil estimasi bahwa tingkat pendidikan isteri mempunyai resiko yang tidak konsisten (bervariasi) terhadap kelahiran (berhubungan positif/ negatif). Dan pendidikan responden terhadap kemungkinan pemakaian kontrasepsi dalam periode proximate yang ditemukan dalam studi ini bertentangan dengan temuan sebelumnya di mana semakin tinggi pendidikan responden semakin tinggi kemungkinannya dalam menggunakan kontrasepsi, tetapi dalam temuan berdasarkan analisis model-4 dalam studi ini memberikan hasil bahwa semakin tinggi pendidikan yang dicapai oleh responden semakin kecil kemungkinannya untuk menggunakan kontrasepsi. Hal ini ada kecenderungan rendah/kecilnya prosentase responden yang menggunakan kontrasepsi.
Pengaruh pendidikan suami berdasarkan model-3 dengan dikontrol oleh variabel sosial ekonomi dan demografi lainnya dalam model memberikan hasil bahwa pendidikan suami mempunyai pengaruh positif terhadap kemungkinan melahirkan setahun sebelum survai.
Tempat Tinggal. Karena didominasi oleh responden yang tinggal di pedesaan sebesar 74,52 % dari seluruh responden maka, kecenderungannya akan memberikan warna karakteritik responden di pedesaan. Berdasarkan hasil empiris menunjukkan bahwa tempat tinggal mempunyai hubungan dengan proporsi kelahiran setahun sebelum survai, dan proporsi pemakaian kontrasepsi. Hubungan tersebut tergambar bahwa kelahiran di pedesaan lebih tinggi 0,4 % dibandingkan dengan kelahiran di perkotaan yaitu antara 38,34 % dan 37,94 %, sedangkan pemakaian kontrasepsi di perkotaan lebih tinggi 0,54 % dibandingkan dengan pemakaian kontrasepsi di pedesaan yaitu antara 20,41 % dan 20,95 %.
Berdasarkan analisis inferensial memberikan basil bahwa status tempat tinggal menurut model-1 dan model-3 memberikan estimasi yang sama yaitu :
Berdasarkan model-1, pengaruh tempat tinggal responden terhadap proporsi kelahiran setahun sebelum survai yang dikontrol variabel antara, variabel sosial ekonomi dan demografi memberikan estimasi bahwa resiko melahirkan di pedesaan lebih tinggi 1,9 kali dibandingkan dengan di perkotaan (berhubungan positif).
Berdasarkan model-3, pengaruh tempat tinggal responden terhadap proporsi kelahiran dengan dikontrol hanya variabel sosial ekonomi dan demografi lainnya, memberikan estimasi bahwa resiko melahirkan di pedesaan lebih tinggi 1,54 kali dibandingkan dengan kelahiran di perkotaan.
Di sisi lain, tempat tinggal terhadap kelahiran melalui variabel antara dengan memperhitungkan pengaruh pendidikan dan status pekerjaan isteri (sebagai faktor interaksi) serta di kontrol oleh variabel sosial ekonomi dan demografi memberikan basil bahwa resiko melahirkan di pedesaan tidak konsisten (bervariasi) yaitu kelahiran di pedesaan mempunyai pengaruh positif/negatif (naik turun) dibandingkan dengan di perkotaan. Dan tempat tinggal responden terhadap proporsi pemakaian kontrasepsi dengan dikontrol oleh variabel sosial ekonomi dan demografi berdasarkan model-4 memberikan basil estimasi bahwa proprsi pemakaian kontrasepsi di pedesaan lebih rendah 0,76 kali dibandingkan di perkotaan (negatif).
Status Pekerjaan Isteri. 493 orang (49,65 %) responden dengan status bekerja pada saat survai mempunyai hubungan terhadap proporsi kelahiran setahun sebelum survai. Hubungan yang ditunjukkan berdasarkan hasil empiris memberikan hasil bahwa responden yang bekerja mempunyai proporsi melahirkan lebih rendah dibandingkan yang tidak bekerja, baik terhadap responden yang tinggal di pedesaan demikian juga terhadap responden di perkotaan (label 4A.3).
Status pekerjaan (analisis model-1) terhadap kelahiran dengan dikontrol oleh variabel antara dan tanpa dikontrol variabel antara (model-3), variabel sosial ekonomi dan demografi memberikan pengaruh positif artinya semakin tinggi proporsi responden yang bekerja semakin tinggi pula kemungkinan responden melahirkan.
Status pekerjaan isteri terhadap kelahiran dengan melalui variabel antara dengan memperhitungkan variabel pendidikan dan status tempat tinggal (sebagai faktor interaksi) serta dikontrol oleh variabel sosial ekonomi dan demografi lainnya di dalam model memberikan hasil bahwa resiko melahirkan terhadap status pekerjaan isteri tidak konsisten (bervariasi). Dan status pekerjaan isteri terhadap pemakaian kontrasepsi ditemukan serupa yaitu bervariasi.
Variabel Antara. Pengaruh variabel antara (pemakaian kontrasepsi, kumpul, menyusui dan subur) berdasarkan model-1 yaitu variabel antara dengan dikontrol oleh variabel sosial ekonomi dan demografi memberikan kesimpulan bahwa pemakaian kontrasepsi dan menyusui pengaruh negatif, kemudian untuk variabel masa subur mempunyai pengaruh positif. Selanjutnya berdasarkan model-2 memberikan kesimpulan yang serupa kecuali masa kumpul tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap kelahiran setahun sebelum survai.

 File Digital: 1

Shelf
 T4248-Faad Maonde.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1993
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 201 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-739291185 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81844