:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perkembangan struktur Kota Bekasi dan kaitannya dengan lingkungan hidup = The Growth of structure of Bekasi and the relation to it's environment

Mohamad Setyo Widianto Harungewaning Wirjaatmadja; I Made Sandy, supervisor; Roekmijati Widaningroem Soemantojo, supervisor (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992)

 Abstrak

Permasalahan yang dihadapi oleh beberapa kota pada saat ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan populasi yang sangat pesat. Hasil Sensus Penduduk 1990 memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan penduduk perkotaan telah mencapai 5,38 % per tahun sementara laju pertumbuhan total hanya mencapai 1,98 % per tahun. Ini berarti laju pertumbuhan penduduk perkotaan jauh melebihi laju pertumbuhan total penduduk. Akibatnya, timbul permasalahan baik fisik lingkungan maupun social ekonomi. Hal inilah yang juga terjadi di Bekasi, sebuah kota kecil yang berdekatan dengan Jakarta.
Kota administratif (Kotif) Bekasi, terletak di sepanjang akses yang terpenting di timur Jakarta dan merupakan ibu kota dari sebuah kabupaten yang telah berubah dari suatu daerah pertanian tenang menjadi salah satu pusat industri yang sangat sibuk. Ratusan hektar tanah pertanian prima telah berubah menjadi daerah industri hanya dalam waktu kurang dari satu dekade dan proses tersebut masih berjalan hingga saat ini.
Selain itu, banyak jumlah pendatang baik yang mencari pekerjaan dan terutama kaum penglaju. tampaknya tidak dapat diimbangi oleh kemajuan/perkembangan struktur kota. Hal inilah yang mengganggu keserasian lingkungan hidup.
Dengan anggapan adanya perkembangan diatas, penelitian struktur kota Bekasi ini dilakukan. Beberapa pertanyaan yang diharapkan dapat terjawab dalam penelitian ini adalah, seperti misalnya, apakah struktur kota Bekasi mengikuti pola kota industri barat atau bertahan dengan pola kota kolonial yang banyak ditemukan di Indonesia? Atau adakah kemungkinan kota ini memiliki suatu pola baru yang tersendiri ? Apakah struktur kota mempunyai kaitan dan pengaruh terhadap Iingkungan hidup perkotaannya
Hasil pengkajian mengenai struktur kota dari penelitian yang bersifat "content analysis" ini, menunjukkan bahwa dari banyaknya pusat kota, Kotif Bekasi terlihat mempunyai struktur kota Multiple. Dari perletakan industrinya, Kotif Bekasi bercirikan struktur kota Multiple dan Sector. Perletakan industri yang ada di Kotif Bekasi rata-rata berada pada bagian arah Jakarta, ini mencirikan betapa kuatnya pengaruh Jakarta pada Bekasi. Namun demikian, seperti halnya kota-kota lainnya di Indonesia, Kotif Bekasi masih tetap bercirikan struktur kota kolonial, yaitu dengan adanya pemukiman kumuh yang terletak ditengah pusat kota. Pola harga tanah sebetulnya memusat, menyerupai pola Concentric, tetapi karena adanya pengaruh yang kuat dari Jakarta, maka harga tanah di Kotif Bekasi cenderung berorientasi kearah Jakarta.
Sementara itu, hasil pengkajian keterkaitan struktur kota dan pengaruhnya terhadap lingkungan hidup perkotaannya, menunjukkan bahwa secara spatial, ternyata kegiatan industri di Kotif Bekasi tidak begitu menyita lahan ruang terbuka hijau. Yang paling banyak menyita justru kegiatan perumahan. Pada tahun 1985, perbandingan antara ruang terbuka hijau dengan perumahan adalah 3.296,99 hektar berbanding 5.063,22 hektar. Pada 1990 perbandingan tersebut menjadi 1.914,03 hektar berbanding 6. 472,3 hektar. Dengan merujuk pada batasan Iuas ideal ruang terbuka hijau sebesar 20 % dari luas seluruhnya IRDTRK Bekasi 1987), maka dapat dilihat terdapat satu kecamatan yang mempunyai nilai buruk, yaitu kecamatan Bekasi Timur, dimana lugs ruang terbuka hijaunya hanya sekitar 12,82 % dari lugs seluruh kecamatan. Tetapi dalam skala kota, Iuas ruang terbuka hijau diseluruh Kotif Bekasi masih mempunyai nilai baik, yaitu sebesar 21,6 %.
Dalam mendapatkan nilai tingkat kesejahteraan yang merujuk pada kondisi perumahannya, dapat dilihat bahwa masyarakat di Kotif Bekasi rata-rata berada dalam tingkat kesejahteraan yang balk. Bahkan kecamatan Bekasi Selatan mempunyai tingkat kesejahteraan diatas rata-rata. ini artinya, perkembangan struktur kota di Kotif Bekasi membawa pengaruh yang dapat meningkatkan niiai kesejahteraan masyarakatnya
Akhirnya, kesimpulan yang didapat dapat dirumuskan sebagai berikut;
1 Kesimpulan dari penelitian ini, sedemikian jauh menunjukan dengan jelas bahwa Bekasi mempunyai suatu struktur kota yang khan, yaitu berupa poia struktur kota tersendiri yang berbeda, tidak mengikuti poia kota industri barat dan tidak pula mengikuti poia tradisional kota kolonial yang masih banyak ditemukan di Indonesia. Ini berarti bahwa struktur kota ini tidak mencerminkan secara mumi salah satu teori-teori kota yang ada. Namun demikian, meskipun pada saat ini hasil penelitian tersebut diatas dapat dianggap benar, kita harus tetap beranggapan bahwa struktur kota Bekasi masih dalam proses pertumbuhan yang pesat, sehingga suiit untuk memperkirakan atau meramalkan pola struktur akhimya.
2 struktur kota rnempunyai kaftan dan pengaruh terhadap lingkungan hidup perkotaannya. Pada sisi lingkungan hidup alaminya, perkembangan struktur kota memberikan pengaruh yang mengkhawatirkan.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu dari tahun 1985 sampai rahun 1990, pada wilayah Kotif Bekasi, terlihat adanya laju penurunan yang cukup besar pada luas ruang terbuka hijau kota. Namun demikian merujuk pada kondisi perumahannya perkembangan struktur kota tersebut memberikan dampak yang cukup positif dalam meningkatkan tingkat kesejaheraan penduduknya, (Seberapa jauh pengaruh tersebut, tentunya harus dilihat dari suatu studi yang khusus menganalisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL.)

The problems faced by many cities presently are mainly due to the fact that their population are growing at a rate much too fast. This is precisely what happened in Bekasi, a small town adjacent to Jakarta. Located along the most important eastern approach to Jakarta, the once sleepy farming community has presently become one of the busiest industrial centers of the country. Hundreds of hectares of prime agricultural land has been converted to industrial sites, primarily without the administrative limits of the city, during less than a decade and (the process) is still going on today. With industries, inevitably come along housing development and the construction of new roads and other public facilities, which occur mostly within the city limits. Although compensation to landowners are sufficiently adequate and resulted in the improvement of their standard of living, the number of jobseekers from other areas of the country is such, that the physical structure of the city does not seem to keep pace with progress, which is disturbing to the environmental equilibrium.
It is with such development in mind, that the investigation of the structure of the city of Bekasi has been carried out.
Does the structure of the city of Bekasi follow the pattern of Western industrial cities, or does it retain the pattern of colonial towns as it is usually found in older cities in Indonesia ? Or is there a possibility that it might show a completely new pattern which is truly it's own ?
The result of the investigation so far shows clearly, that Bekasi shows to possess a distinct structural pattern of it's own. It neither follows the pattern of a Western industrial city, nor does it follow the traditional colonial city pattern, which is still commonly found in Indonesia. Although this might be true at the moment, one must keep in mind, that presently Bekasi is in the process of robust growth, which makes it rather difficult to predict it's eventual structural pattern.

 File Digital: 1

Shelf
 T9682-Mohammad Setyo Widianto Harungewaning Wirjaatmadja.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 97 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-243262724 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81914