:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Islamisasi dan resistensi subkultur abangan dalam masyarakat Jawa modern di Pati Jawa Tengah: penelitian di Desa Kajen dan Desa Bakaran

M. Nurkhoiron; Gumilar Rusliwa Somantri, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Islam Ortodoks vis a vis abangan merupakan dua kekuatan dalam sistem keagamaan di Jawa yang terus menampilkan pergulatannya sampai saat ini (Geertz,1960 ;Wodward,1989 Bruinessen, 2000; Stange, 1986). Pergulatan atau konflik ini temyata juga pemah muncul pada masa kerajaan Islam Demak abad ke-15 ketika proses pembentukan kerajaan Islam Jawa baru dimulai (Florida, 1995). Dalam konteks negara Indonesia, pergulatan dua kekuatan ini dapat dilihat muara persoalannya dan penentuan dasar negara Pancasila vis a vis Piagam Jakarta yang masih belum dianggap ?final? - setidaknya oleh sebagian kelompok Islam ortodoks. Studi ini diambil pada masa reformasi, sebuah masa paska runtuhnya Soeharto namun struktur Orde Baru yang dibangun pada masa paska peristiwa 1965 masih menorehkan jejak-jejaknya. Jejak ini salah satunya bisa dirunut dari kebijakan kebudayaan dan keagamaan. Sampai sekarang kita masih melihat islamisasi sebagai proses politik yang terus mengeras setidaknya karena akibat dari kebijakan kebudayaan dan keagamaan Orde Baru yang secara relatif memberikan upembelaan" bagi kepentingan kelompok Islam (Dhakidae, 2003).
Dengan menfokuskan kepada kajian mikro, studi ini ingin melihat pola pergulatan keagamaan di masyarakat Pati Jawa Tengah masa kini dan hubungannya dengan berbagai akibat dari kebijakan kebudayaan masa Orde Baru. Sebagai salah satu wilayah di Jawa, Pati memiliki gambaran spesifik bagaimana kontestasi dan resistensi antara Islam santri yang menganut pengetahuan Islam Ortodoks dan kaum abangan berlangsung. Pergulatan kultural antara santri-abangan di Pati ini salah satunya ditengarai melalui pembelahan sosio-kultural; yakni antara Pati Utara sebagai pusat wilayah kultur santri dan Pati Selatan khususnya Bakaran sebagai wilayah abangan. Melalui pendekatan kualitatif studi ini melacak proses hegemoni dan counter hegemony Subkultur (Gramsci 1971; Hebdige, 1979) di dalam wilayah yang terbelah tersebut. Studi ini menunjukkan bahwa meskipun islamisasi terus berlangsung, kaum abangan di Bakaran Pati Selatan tidak kalah kreatifnya dalam melontarkan perlawanan (resistensi) terhadap simbol-simbol dan kode-kode kultural islamisasi yang hegemonik. Upaya resistensi kultural Masyarakat Bakaran terutama teridentifikasi dalam situs kesenian Ketoprak (lakon Ondorante), dan situs legenda Nyi Bakaran. Cerita Ondorante merepresentasikan gugatan terhadap kekuasaan status quo, dan perlawanan terhadap paham keagamaan yang terlalu terpaku kepada aspek-aspek formalitas semata. Mitos Tanding Nyi Bakaran melakukan counter terhadap simbol-simbol, kode-kode Islam mainstream, dengan melakukan pembalikan makna (deformasi). Namun resistensi subkultur tidak berlangsung dalam pola linear, tetapi di dalamnya mengandung pola pola konvergensi, negosiasi dan hibridisasi.
Studi ini menarik dan penting mengingat pendekatan kritis atas dinamika keagamaan di Indonesia jarang dilakukan apalagi dalam level mikro dimana kajian sosiologi nampak begitu ketinggalan dibandingan dengan kajian-kajian antropologi -- padahal kedua pendekatan ini tidak mungkin dipisahkan satu sama lain.

 File Digital: 1

Shelf
 T 14378a.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T14378
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : x, 187 hlm. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T14378 15-19-799151779 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82061