:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pengaruh tunjangan diet formula terhadap status gizi pasien Tuberkulosis Paru

Hadi S. Muktisendjaja; R. Rachmad Soegih, supervisor; Walujo Soerjodibroto, supervisor ([Publisher not identified] , 1990)

 Abstrak

ABSTRAK
1. Gambaran Umum


Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mikobakterium tuberkulosis. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan nilai prevalensi nasional 0,29%, dan nilai prevalensi untuk DKI Jakarta 0,26 % (Manaf, 1986).


Salah satu ciri penyakit tuberkulosis paru yang sudah lama dikenal ialah penurunan status gizi yang tampak jelas dengan adanya penurunan berat badan atau bertambah kurusnya penderita dari hari ke hari. Dokumen tertua yang memuat hal ini ditemukan sekitar tahun 3700 SM, sekalipun waktu itu namanya masih bermacam-macam. Demikian juga dikemukakan bahwa lukisan orang sakit yang ditemui Budha dalam perjalanannya pada rilief-rilief candi Borobudur berupa gambar orang-orang kurus dengan tulang iga yang menonjol dan bahu yang tertarik ke atas merupakan gambaran penderita tuberkulosis paru, yang rupanya saat itu telah menjadi

penyakit rakyat yang dikenal luas (Van Joost, 1951). Selanjutnya penelitian di Rumah Sakit Persahabatan pada tahun 1977 mendapatkan bahwa dari 132 penderita tuberkulosis paru (apusan sputum positif), 84,1% di antaranya mempunyai berat badan kurang, kekurangannya bervariasi antara 10% s/d 47% dari berat badan ideal (Danusantoso, 1979).


Saat ini sudah disadari bahwa penurunan status gizi pada pasien dengan penyakit infeksi umumnya disebabkan anoreksia dan peningkatan kebutuhan metabolik sel oleh inflamasi (Faster, 1987), dampaknya bukan sekedar penurunan berat badan atau bertambah kurusnya penderita tetapi juga akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang memberi perlindungan terhadap penyakit infeksi seperti penurunan Sekretori Imunoglobulin A (SIgA) yang memberikan kekebalan permukaan membran mukosa, gangguan sistem fagositosis, gangguan pembentukan kekebalan humoral tertentu, berkurangnya sebagian besar komplemen, dan berkurangnya thymus sel (T) sel yang sudah tentu akan mempengaruhi fungsinya (sel mediated immunity) (Faulk & Vitale, 1982). Kesemuanya itu akan meniadi kendala dalam merawat dan mengobati penderita karena dapat memperburuk keadaan, memperpanjang masa perawatan, menghambat penyembuhan serta mempermudah kekambuhan atau reinfeksi di kemudian hari (Faulk dkk, 1974; Silk, 1983; Kudsk and sheldon, 1983). Dari gambaran di atas sudah sewajarnya faktor penurunan status gizi ini mendapat perhatian dan penanganan yang intensif, lebih-lebih lagi pada saat ini dimana obat-obat anti tuberkulosis sudah demikian banyak dan ampuh, maka tunjangan nutrisi sebagai bagian dari mata rantai pengobatan dapat Lebih bezperan dalam menentukan suksesnya pengobatan. Hal lain yang penting yaitu peningkatan status gizi akan memberikan dampak psikologis yang positif terhadap penderita sendiri maupun lingkungan keluarga, masyarakat,

pekerjaannya dalam anti rasa percaya diri, penerimaan keluarga / masyarakat / lingkungannya, termasuk lingkungan pekerjaannya sehingga penderita dapat produktif kembali?


 File Digital: 1

Shelf
 T4180-Hadi S. Muktisendjaja.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1990
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : x, 85 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82246