Pencitraan tomografi terkomputer pada tumor orbita
Rosiana Anneke Sjahruddin;
Muhammad Ilyas, supervisor
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990)
|
Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral pembangunan nasional, dengan sendirinya diarahkan untuk mendukung terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan tersebut dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan, yang bertujuan untuk membawa umat manusia kearah tujuan yang ingin dicapai tersebut. Salah satu wujud nyata dari pembangunan dibidang kesehatan saat ini yaitu kemampuan para ahli menegakkan diagnosa dengan cepat dan tepat. Keadaan seperti ini tak akan mungkin dicapai tanpa ditunjang oleh sarana yang memadai yaitu dengan ditemukannya alat-alat canggih serta kemampuan dalam menggunakannya.Dibidang radiologi penggunaan alat tomografi terkomputer sudah dikenal sejak awal tahun 1980-an yang mana pada saat itu pemakaiannya terbatas pada kasus-kasus cedera kepala, tetapi dengan makin berkembangnya pengetahuan para pakar, radiologi maka pemanfaatan alat canggih ini sudah makin luas yaitu untuk kasus-kasus tumor jinak maupun ganas. Untuk ilmu kedokteran mata alat penunjang diagnostik yang canggih seperti tomografi terkomputer ini sangat membantu karena dengan alat itu dapat terlihat dengan jelas seluruh jaringan lunak orbita dan tulang-tulangnya sekalipun.Gambaran klinis tumor orbita umumnya terdiri dari perubahan letak bola mata, gangguan visual dan gangguan pergerakan bola mata. Diagnosis dari gambaran klinis seperti ini saja sulit karena dapat juga disebabkan oleh penyakit non neoplasma. Dalam membuat diagnosis tumor orbita sering diperlukan diagnostik penunjang, seperti foto orbita baku, arteriografi ataupun ultrasonografi.Tetapi dengan tomografi terkomputer diperoleh kesehatan nilai akurasi sampai sekitar 80-85 %, hal ini dapat dicapai, oleh karena dengan pemeriksaan tomografi terkomputer tampak perbedaan densitas jaringan yang rnembentuk jenis tumor tersehut. Untuk lesi yang terletak di retrobulbair dengan pemeriksaan tomografi terkomputer didapatkan nilai akurasi 99.4 %. Hasil pemeriksaan tomografi terkomputer yang negatif palsu dapat terjadi bila lesi terbatas di daerah bulbus okuli. |
T6748-Rosiana Anneke Sjahruddin.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T58509 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | v, 39 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T58509 | 15-18-671215581 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82485 |