Kualitas spermatozoa hasil isolasi dengan metode "Swim Up" menggunakan larutan tyrode pada semen pasangan ingin anak golongan normozoospermia
Hadi Hartamto;
Oentoeng Soeradi, supervisor
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990)
|
Hasil analisis semen yang dilakukan di Bagian Biologi FKUI dari-tahun 1975 - 1980 terhadap 1000 pasangan ingin anak (PIA) menunjukkan, bahwa 32,8% dari pasangan tersebut penyebab kegagalan memperoleh anak berasal dari pihak suami (28 ). Hasil penelitian yang tidak jauh berbeda telah didapatkan oleh Shane dkk (54 ) di Amerika Serikat. Di antara PIA tersebut ada sekelompok suami yang semennya termasuk golongan normozoospermia. Secara teoritis kelompok ini mempunyai kemungkinan keberhasilan yang lebih besar dalam menahasilkan konsensi dibandingkan dengan kelompok oligozoospermia. Penelitian yang dilakukan oleh Van Zyl (64 ) mebuktikan, bahwa kelompok ologozooepermia cenderung memiliki abnormalitas kromosom yang tinggi. Kecenderungan ini akan lebih nyata terlihat pada kelompok oligozoospermia berat.Akhir-akhir ini, dalam penanganan kasus-kasus infertilitas sering dilakukan tindakan inseminasi buatan dengan semen suami, atau dilakukan.fertilisasi in vitro yang diteruskan dengan transfer embrio ke dalam rahim isteri. Untuk kepentingan tersebut digunakan spermatozoa yang telah diisolasi atau dijaring dengan metode tertentu.Farris& Douglas (19 ); Amelar & Hotchiss ( 1 ), Berta Elliason & Lindholmer (15 ) menggunakan fraksi pertama dari "split ejaculate untuk inseminasi. Fraksi ini mengandung spermatozoa dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi-fraksi berikutnya. antuk keperluan yang sama Herman dkk.(30) serta Glass & Ericson (21) menggunakan teknik pencucian spermatozoa. Paulson & Polakoski (52) melakukan inseminasi dengan menggunakan spermatozoa motil yang telah dipisahkan dari serpihan-serpihan sel maupun spermatozoa immotil melalui proses penyaringan menggunakan "glass won".Di samping teknik-teknik yang disebutkan di atas, terdapat metode lain yang dapat digunakan untuk merjaring spermatozoa motil in vitro. Metode tersebut merupakan modifikasi migrasi spermatozoa ke getah serviks pada keadaan in vivo menggunakan medium tertentu sebagai pengganti getah serviks. Metode ini kemudian dikenal sebagai metode migrasi ke atas (swim up). Beberapa peneliti menggunakan beberapa larutan yaitu larutan Hams, Tyrode, dan nosphat buffer saline, telah membuktikan bahwa spermatozoa semen golongan oligozoospermia yang terjaring dengan metode swim up memiliki kualitas yang baik (12, 27, 35, 40). |
T2311-Kualitas spermatozoa-TOC.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-160689923 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82616 |