:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perubahan aspirasi kemasyarakatan dalam komunitas muslim pedesaan : kasus Desa Segaralangu, Cilacap

Muhammad Hisyam; Wuisman, Jan Jacques Jeroen Maria, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989)

 Abstrak

BAB I PENDAHULUAN
Suatu masyarakat akan menjadi kokoh kalau didukung oleh pengetahuan kaum cendekiawan., keadilan para penguasa, kedermawanan orang-orang kaya, dan doa mereka yang tak punya. Jikalau masyarakat tidak didukung oleh pengetahuan orang pintar, maka yang bodoh akan menjadi rusak. Kalau penguasa tidak adil, maka rakyat menjadi sengsara. Kalau orang kaya tidak berderma, yang miskin kelaparan. Dan kalau si miskin tidak berdoa, masyarakat akan jauh dari rahmat.
Begitulah gambaran masyarakat ideal menurut sebuah hadits. Yaitu masyarakat yang terbangun atas kerangka dasar kesucian, penghargaan terhadap pengetahuan, sistem kekuasaan yang adil, dasar ekonomi yang merata dan solidaritas sosial yang terbimbing oleh ketuhanan. Unsur-unsur masyarakatnya berfungsi secara utuh sehingga memperkokoh keseimbangan yang workable.
Akan tetapi apakah gambaran masyarakat yang sedemikian imbangnya itu telah menjadi realitas dalam kebanyakan masyarakat muslim atau hanya ada dalam ajaran, agaknya merupakan pertanyaan yang tidak mudah dijawab tegas : "Ya? atau "tidak". Kalaupun pertanyaan demikian diajukan, tidak lebih dari sebuah "suasana kesadaran" dalam memulai kajian ini. Yaitu kesadaran yang menafikan kemestian persesuaian antara wacana dan realitas sosial.
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Sejak merdeka di tahun 1945 hingga sekarang, masyarakat Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu meliputi berbagai bidang kehidupan, baik politik, pemerintahan, ekonomi maupun sosial kemasyarakatan. kehidupan beragama Islam sebagai salah satu seginya juga mengalami peristiwa yang sama. Perubahan-perubahan dalam bidang kehidupan beragama Islam yang terjadi sesudah merdeka itu, tak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan agama ini yang telah dianut oleh sebagian besar penduduk kepulauan Indonesia sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Jika ditelusuri ke masa lampau, sejak terbentuknya masyarakat muslim sampai sekarang, maka didapatkan titik-titik penentu perubahan itu, baik yang menyangkut corak kemasyarakatan maupun orientasi keagamaannya.
Islam di Jawa sebagai salah satu bagian terpenting dari pertumbuhan bangsa Indonesia mengalami dinamika perkembangan yang mengesankan. Islam masuk di Jawa adalah dalam masyarakat yang telah "terbentur?. Artinya ketika Islam sampai di Jawa masyarakat Jawa telah memiliki peradaban yang tinggi. Unsur-unsur agama Islam hanya mengganti unsur-unsur tertentu dari masyarakat dan budaya setempat, dan proses itupun terjadi secara perlahan-lahan. Akibatnya pada tahap awal itu kepercayaan Islam yang paling esensial tentang otoritas Qur'an, hadits dan ketauhidan Tuhan masih terkatung-katung di tengah sejumlah percaturan orientasi agama lama yang tetap bertahan dan semua itu bernaung di bawah label Islam.
Dalam periode awal yang berlangsung sejak konversi Hindu ke Islam sampai pertengahan abad 19, orientasi agama lebih banyak ke-tarekat.3 Orientasi tarekat pada periode awal itu dapat dilihat pada warisan buku-buku agama Islam produk zaman ini, yaitu yang disebut dengan kitab-kitab suluk. Kitab-kitab suluk menggambarkan kehidupan agama Islam kala itu diwarnai oleh orientasi sufistik yang berciri heterodoks. Agana yang bersumber dari Allah terbaur dengan magi yang merupakan manipulasi kekuatan-kekuatan gaib. Kitab-kitab--suluk-itu dapat disebutkan -antara lain; Suluk Sunan Bonang, Suluk Sunan Kalijaga dan Wasiatjati Sunan Geseng, yang semua itu berisi aj aran-ajaran tarekat. 4 Kitab lain yang juga mewakili zaman ini dan sangat terkenal adalah Serat Centhini.
Pada fase pertama selain terjadi proses Islamisasi secara damai, Islam juga diterima di kalangan penguasa tanpa menimbulkan perubahan radikal ataupun revolusi. Dalam proses penerimaan agama Islam terjadi akomodasi dengan struktur kekuasaan politik dan faham ideologi yang melegitimasikannya. Faktor-faktor ini telah menyebabkan aspirasi kemasyarakatan Islam bersifat laten meskipun mempunyai peranan khusus dalam kaitannya dengan pemberontakan terhadap penjajah, khususnya di sekitar abad 18-19.
Pada perkembangan berikutnya, ajaran agama Islam yang relatif lebih dekat dengan asal peradaban agama Islam mulai mempengaruhi Islam di Jawa?.

 File Digital: 1

Shelf
 T2251-Muhammad Hisyam.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : viii, 386 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-802576191 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82956