Faktor-faktor utama penyebab pembengkakan biaya terdiri. faktor internal dan eksternal. Dengan analisa statistic kinerja dan analisa pendekatan resiko pada proyek-proyek yang telah lampau (telah selesai) kemudian dimodelkan dengan regresi dengan bantuan SPSS dan disimulasikan dengan perangkat lunak Crystali ball dapat diperoleh karakteristik-karakteristik yang berguna untuk perbaikan estimasi dan pelaksanaan proyek-proyek yang akan datang.Dari data yang telah dianalisa diperoleh hasil statistik adalah kontrak pekerjaan struktur mempunyai kinerja paling buruk yaitu 96 % dan yang paling baik adalah kontrak finishing & ME mempunyai kinerja 104 %, berdasarkan pola pelaksanaan maka pola full swakelola mempunyai kinerja paling buruk 71 % dan paling baik dengan pola full subkontraktor kinerja 108 %. Item pekerjaan paling buruk kinerja adalah pekerjaan dinding, tanah, beton, bekisting dan besi masing-masing 91 %, 91 %, 94 %, 94 % dan 96 %, sedang paling baik adalah pekerjaan ME, Water proofing, sanitair, realing yaitu 108 %, 108 %, 108 %, 106 % kesemua pekerjaan tersebut umumnya full subkontraktor. Berdasarkan wilayah kinerja luar jawa paling buruk yaitu 97 %, untuk kepemilikan proyek tidak terdapat angka signifikan namun kinerja kepemilikan swasta masih dibawah 100 %, berdasarkan ukuran skala proyek proyek besar dan kompleks paling buruk kinerjanya 98 %. Dan terakhir dari segi peruntukan bangunan proyek pusat. Perbelanjaan mempunyai kinerja yang paling buruk 95 % paling baik untuk jenis peruntukan fasilitas umum, sekolah, gudang yaitru101 %.Dengan analisa korelasi, regresi dan simulasi Monte Carlo hubungan antara kinerja dengan faktor-faktor sumber resiko yang mempengaruhinya, diperoleh hubungan model antara kinerja pekerjaan plafon yang dipengaruhi oleh variabel manajemen kerja dan pola pelaksanaan, pekerjaan cat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan pekerjaan beton dipengaruhi oleh manajemen kerja dan konsultan pengawas, sedangkan untuk kinerja total seluruh item pekerjaan dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan kebijakan pemerintah. Hasil simulasi pekerjaan plafon, cat, dan beton diperoleh rentang penyimpangan biaya untuk lower berturut-turut 5.885 %. - 30.27 %, -23.57 % dan upper berturut-turut + 18.155 %, + 24.03 % + 11.71 %. |