:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Tanggung jawab notaris terhadap pembatalan akta (Studi kasus berdasar Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 1904 K/Sip/1982 tanggal 3 Juli 1985)

Endang Tini Gani Putri; Fathiah Helmi, supervisor (Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Akta notaris memiliki kekuatan pembuktian
sempurna karena dibuat oleh atau di hadapan notaris
sebagai pejabat umum, namun kenyataan dalam praktek
dapat dibatalkan pengadilan melalui putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Hal demikian
menimbulkan kontradiksi antara teori dan praktek. Untuk
mengetahui bagaimana pertimbanqan hukum, seorang hakim
membatalkan akta notaris dalam Yurisprudensi Nomor 1904
K/Sip/1982 Tanggal 3 Juli 1985 dan bagaimana tanggung
jawab notaris dalam hal akta yang dibuat di hadapannya
dituntut untuk dibatalkan pengadilan, penelitian
menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan tipe
penelitian fact finding dan problem finding Serta
dianalisa secara kualitatif dan dilaporkan dalam bentuk
persuasif analitis. Dari hasil penelitian diketahui,
bahwa akta kuasa menjual (beli) dalam kasus Luhur
Sundoro tersebut adalah sah, namun mengingat riwayat
terjadinya akte jual beli berasal dari akte pengakuan
hutang dengan jaminan, yang dirubah menjadi kuasa
menjual karena debitur tidak dapat melunasi hutang pada
waktunya. Perjanjian yang demikian, dikategorikan
sebagai perjanjian semu. Selanjutnya, dalam pembuktian
kebalikannya terhadap kekuatan pembuktian materiil akta
notaris yang dibuat secara sah, terjadi penerobosan
hukum dengan penemuan adanya ajaran ?misbruik van
omstandigheden? atau ?undue influence? atau
penyalahgunaan ekonomi dan kejiwaan seseorang, sehingga
memaksa salah satu pihak yang terikat dalam perjanjian
terpaksa diluar kehendak bebasnya menandatangani akta
notaris tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa akta notaris sebagai alat bukti sempurna secara
lahiriyah, formil dan materil dapat dimungkinkan
dibuktikan kebalikannya sehingga dapat dibatalkan
Pengadilan melalui putusan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dan dalam hal ini notaris
bertanggung jawab atas keberpihakan pada Salah satu
pihak dan ketidakseimbangan informasi yang menyebabkan
salah satu pihak tidak tahu, atau kurang faham akan
persyaratan perjanjian yang dibuat di hadapannya.
Notaris tidak menjalankan fungsi jabatannya selaku
pelaksana hukum karena kurang arif dan bijaksana dalam
mengharmonisasikan fungsi rechtelijke model dan
rechthulf model.

 File Digital: 1

Shelf
 T16516-Endang Tini Gani Putri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : T16516
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2006
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : viii, 124 hlm. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T16516 15-19-816928207 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 86941