Alat ukur K-ABC adalah alat ukur yang digunakan untuk melihat inteligensi dan prestasi seseorang di mana di dalam alat ukur ini terdapat dua skala yaitu Skala Mental dan Skala Prestasi. Skala Mental terbagi menjadi dua skala, yaitu Skala Sekuensial dan Skala Simultan. Dengan diadaptasinya alat ukur K-ABC untuk digunakan di Indonesia maka diharapkan adaptasi alat ukur ini dapat menjadi salah satu alternatif alat ukur yang dapat membantu psikolog maupun pengajar untuk memahami kemampuan siswa.Dalam penulisan Tugas Akhir ini akan dianalisis apakah item-item dalam setiap subtes yang terdapat dalam Skala Mental sudah tersusun berdasarkan tingkat kesulitannya dan apakah sudah memiliki validitas yang layak terhadap Kuesioner Penilaian Guru.Metode yang digunakan untuk melihat tingkat kesulitan item adalah metode statistik modern yaitu Item Respons Theory. Sedangkan untuk melihat kelayakan validitas digunakan metode klasik yaitu Criterion-related Validity dengan metode Concurrent Validity. Pengolahan data untuk Item Respons Theory menggunakan program QUEST sedangkan untuk validitas menggunakan program SPSS10. Jumlah sampel keseluruhan yang digunakan untuk melihat tingkat kesulitan item adalah sebanyak 120 siswa, jumlah sampel tersebut juga dilihat berdasarkan profil kemampuannya sebanyak 120 siswa dan sebanyak 30 siswa dengan rentang usia 4 sampai 5 tahun 11 bulan.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item dalam subtes-subtes yang ada masih belum tersusun berdasarkan tingkat kesulitannya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa uji validitas adaptasi slat ukur K-ABC Skala Mental usia 4 sampai 5 tahun 11 bulan dengan kuesioner penilaian guru untuk subtes jendela ajaib, gerakan tangan, pengulangan angka , analogi matriks, dan ingatan spasial berkorelasi sedang, sementara subtes mengenali wajah, urutan kata dan rangkaian gambar memiliki korelasi rendah dan subtes pendekatan gestalt dan segitga tidak berkorelasi secara signifikan.Disarankan agar penelitian ini dilanjutkan dengan memperbanyak jumlah sampel, memperluas wilayah untuk pengambilan sampel, dan mempertimbangkan kembali Kuesioner Penilaian Guru dalam hal item dan instruksi pelaksanaannya. |