Manalun dan Mamarut jurame kajian tentang aktivitas perladangan di sekitar kawasan Taman Nasional Dumoga Bone Bolaang-Mangondow, Sulawesi Utara
Hoetagaol, Sophia Ulaen;
Kalangie, Nico S., supervisor; Melalatoa, Muhammad Junus, supervisor; Poffenberger, Mark, supervisor; Harsja W. Bachtiar, 1934-, examiner; Goenawan A. Wardhana, examiner; Parsudi Suparlan, 1938-2007, examiner; Kuswata Kartawinata, examiner; Noerhadi Magetsari, examiner; S. Budhisantoso, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985)
|
ABSTRAKStudi ini bermaksud untuk mempelajari penyebab terjadinya penurunan kualitas lingkungan alam di Doloduo, Kecamatan Dumoga, Kabapaten Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara yang berada di sekitar Taman Nasional Dumoga Bone. Secara lebih Khusus studi ini bertujuan untua mempelajari proses dan mekanisme perladangan yang ada.Aktivitas perladangan di Sana yang sifatnya menetap tidak membawa akibat penurunan kualitas lingkungan hutan yang ada. Tetapi peningkatan intensitas aktifitas yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor dan alasan-alasan tertentulah yang sebenarnya mengakibatkan penurunan kualitas tadi.Meningkatnya intensitas merambah hutan untuk perladangan selain dilatar belakangi oleh adanya alasan demografis juga karena meningkatnya angka petani musiman dari luar Kecamatan Dumoga, invasi tanaman keras dan pilihan atas tanaman kedele yang mengganti kedudukan tanaman utama padi. Selanjutnya hal ini juga didasari olen adanya alasan sosial/budaya bahwa tanah adalan pengesahan status sosial Serta warisan.Pada hakekatnya menaiknya intensitas perladangan di Doloduo tidak dapat dipandang lepas dari pandangan pelaku aktifitas ternadap hutan. Berlakunya konsep hak Totabuan di mana di dalamnya mengandung makna milik umum Serta tidak Jalannya mekanisme kontrol yang ada menyebabkan tergadinya pemanfaatan hutan yang berlebih-lebihan. Dengan berpedoman pada pandangan atau nilai milik umum di atas masing-masing pelaku merasa berhak untuk menggarap hutan semaunya dan menikmati hasil yang cepat dari kegiatan tebang-jual. Apabila hal semacam ini berlangsung terus maka apa yang dikhawatirkan oleh Hardin dalam teorinya the tragedy of the commons akan betul-betul menjadi kenyataan.Pemilihan Desa Doloduo sebagai lokasi aktivitas perladangan oleh para pelaku yang berasal dari luar desa didukung oleh oeberapa faktor. Pertama, adanya anggapan bahwa tanah. di kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Bolaang Mongondow tidak sesubur tanah yang ada di Desa Doloduo, Kecamatan Dumoga. Kedua, adanya kemudahan infrastruktur. Ketiga, adanya sarana transportasi darat dari lokasi perladangan ke tempat asal petani.Pembentukan Taman Nasional Dumoga-Bone yang di satu pihak dimaksudkan untuk menyelamatkan lingkungan hutan, di lain pihak, menyebabkan sejumlah petani kehilangan lahan garapan dan berstatus tunakisma. |
T17347-Sophia Ulaen Huoetagaol.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resources |
Deskripsi Fisik : | xvi, 176 pages : illustration : 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-18-666816349 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 89071 |