Secara umum, penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik keluarga terhadap kesiapan anak untuk belajar di sekolah dasar, khususnya kesiapan di bidang akademik. Secara operasional, penelitian ingin mengetahui pengaruh kepedulian orang tua terhadap kesiapan belajar anak. Lebih lanjut, penelitian juga ingin mengetahui variabel-variabel dalam lingkungan keluarga yang mempengaruhi kepedulian orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung. Variabel-variabel tersebut meliputi (1) sikap orang tua terhadap pendidikan, (2) aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak, (3) status ekonomi keluarga, (4) tingkat pendidikan ibu, (5) tingkat pendidikan ayah.Penelitian dilakukan pada akhir tahun akademik 1995/1996 (Mei, Juni, Juli 1996) di enam taman kanak-kanak yang berada di bawah organisasi Aisyiyah di Kota Madya Bekasi. Sampel penelitian berjurnlah 98 orang ( 50% dari seluruh populasi, yang diambil secara acak). Data mengenai kesiapan belajar dikumpulkan melalui tes kesiapan belajar "NST (Nymeegse Schoolbekwaamheids Test)" yang langsung diberikan kepada anak, sedangkan data mengenai sikap, aspirasi, status ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua dikumpulkan melalui angket.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Teknik ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin menemukan pola-pola hubungan atau pengaruh yang bersifat langsung maupun tidak di antara variabelvariabel yang diteliti. Tujuan analisis adalah menguji hipotesis berupa suatu model hubungan sebab akibat yang didasarkan pada kajian teoritik. Analisis diawali dengan pencarian nilai koefisien korelasi di antara variabel-variabel (korelasi matrik). Dengan memanfaatkan data koefisien korelasi kemudian dicari angka koefisien jalur (p). Jalur yang mempunyai nilai koefisien jalur (p) di bawah angka 0,05 dihilangkan, karena dianggap tidak signifikan. Tahap berikutnya adalah menguji model dan menguji konsistensi model dengan data.Penelitian menghasilkan lima belas kesimpulan, yang kemudian dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian. Pertama, kepedulian orang tua dalam pendidikan berpengaruh secara langsung terhadap kesiapan anak untuk belajar di SD (p =-0,7419). Kedua, variabel-variabel dalam lingkungan keluarga yang berpengaruh secara langsung terhadap kepedulian adalah sikap orang tua terhadap pendidikan, aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak, status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu, masing-masing memiliki nilai koefisien jalur (p) 0,1172, 0,1003, 0,2239 dan 0,1920. Sedangkan tingkat pendidikan ayah diketahui tidak berpengaruh langsung terhadap kepedulian (p = -0,0045). Pendidikan ayah berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepedulian orang tua, yaitu melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, dan aspirasinya mengenai pendidikan anak (nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0.2148). Ketiga, sikap orang tua terhadap pendidikan memiliki hubungan yang positif dengan aspirasinya mengenai pendidikan anak (r = 0,57). Faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap sikap orang ma adalah status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu masing-masing memiliki nilai koefisien jalur (p) 0.1321 dan 0,1082, sedangkan tingkat pendidikan ayah diketahui tidak berpengaruh secara langsung (p = -0,1204). Tingkat pendidikan ayah berpengaruh secara tidak langsung terhadap sikap orang tua mengenai pendidikan, yaitu melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ibu, status ekonomi dan aspirasinya mengenai pendidikan anak (nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0,3069). Keempat, .aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat pendidikan ayah (p = 0,3793), sedangkan variabeI yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap aspirasi meliputi status ekonomi (p = 0,0274), dan tingkat pendidikan ibu (p = 0,0394 ), masing-masing memiliki nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0,3038 dan 0,2798. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh secara tidak langsung terhadap aspirasi melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ayah, sedangkan status ekonomi berpengaruh terhadap aspirasi melalui korelasinya dengan variabel sikap terhadap pendidikan. Kelima, tingkat pendidikan ayah berpengaruh secara langsung terhadap status ekonomi keluarga (p = 0,3746), sedangkan tingkat pendidikan ibu berpengaruh secara tidak langsung (p = 0,0297), dengan pengaruh tidak langsung total sebesar 0,1348. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap status ekonomi melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ayah. Selain hasil-hasil tersebut, juga ditemukan bahwa tingkat pendidikan ayah ternyata berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan ibu (r = 0,3520).Hasil-hasil tersebut memberi implikasi bahwa kepedulian orang tua terhadap pendidikan merupakan faktor sangat penting dan utama sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkembangkan kesiapan anak untuk belajaran di sekolah dasar. Sedangkan karakteristik lain dari kehidupan keluarga yang perlu dikembangkan untuk menumbuhkan suasana peduli terhadap pendidikan adalah (1) sikap yang positif terhadap pendidikan, (2) aspirasi yang positif mengenai pendidikan anak, (3) status ekonomi yang mampu menyediakan fasilitas belajar optimal bagi anak, dan (4) pengalaman pendidikan orang tua.Ada dua hal yang dianggap sebagai kelebihan dari penelitian ini. Pertama, variabel bebas (independent variable) yang dilibatkan dalam penelitian jumlahnya cukup banyak, sehingga banyak informasi hasil penelitian yang diperoleh. Kedua, penggunaan metode analisis jalur (path analysis), sehingga memungkinkan ditemukannya hubungan sebab akibat serta hubungan langsung dan tidak langsung di antara variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan keterbatasan yang dirasakan dalam penelitian ini adalah (1) cakupan sasaran penelitian (populasi-sampel) yang relatif terbatas, dan (2) gambaran kesiapan belajar yang diteliti belum mencerminkan keadaan kesiapan belajar secara menyeluruh dari berbagai aspek perkembangan yang ada pada anak. Penelitian ini memfokuskan kajian pada kesiapan belajar bidang akademik. |