Koperasi sebagai alat kebangkitan ekonomi kerakyatan untuk perolehan keunggulan kompetitif nasional (Kasus KUD-KUD di Jainga, Bogor - Rangkasbitung, Lebak)
Sonny Anjangsono;
Albert Widjaja, supervisor
([Publisher not identified]
, 1999)
|
ABSTRAK Koperasi dan ekonomi kerakyatan sedang dalam perhatian yang luas dari para pengambil kebijakan ekonomi di negara ini. Unsur krisis ekonomi dan sosial yang terjadi saat ini telah membangkitkan sebuah semangat membangun ekonomi yany berbeda dari ekonomi sebelumnya.Koperasi merupakan sebuah bentuk badan usaha. Badan usaha ini memiliki perbedaan prinsip dan azas dengan badan usaha selain koperasi. Perbedaan ini diadaptasi oleh pemerintah untuk digunakan sebagai acuan pembanguan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat desa dan tradisional. Penerapan semangat koperasi yang dipacu oleh pemerintah terbukti sulit untuk diterima masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya koperasi yang tidak aktif lagi, hingga mencapai 37%ditahun 1998.Studi ini melakukan penelitian terhadap koperasi dan perkebunan karet sebagai badan usaha dan industri yang dirasakan memiliki potensi untuk membangun ekonomi kerakyatan di kawasan Jasinga - Rangkasbitung. Dari hipotesis tentang adanya potensi tersebut, studi ini dikembangkan dengan mengambil teori - teori tentang kerjasama antar pekebun dalam koperasi hingga kerjasama antarkop'erasi dan antara koperasi dengan pemerintah atau pengusaha swasta.Pendekatan dengan konsep manajemen strategi, dilakukan untuk melihal pengaruh kekuatan politis dan posisi dari koperasi - koperasi tersebut di industri perkebunan karet dan di dalam pasar. Pendekatan power school dan positioning school of strategic management diambil karena kedua pendekatan ini dapat membantu menjelaskan hal - hal yang paling berpengaruh bagi pertumbuhan koperasi, sesuai dengan contoh - contoh pengembangan koperasi yang terjadi di Sumatera Utara dan di Amerika Serikat.Teori yang lebih spesitik mengenai koperasi adalah stratcgi kooperatif bagi perusahaan. Strategi ini dijadikan salah satu panduan studi, karena koperasi berasal dari kemauan dan kebutuhan kooperatif dalam menjalankan bisnis. Stralcgi kooperatiflah yang membuat koperasi memiliki kekhususan dalam konsep dan azas bekerjanya badan usaha ini.Analisis dilakukan dengan membagi sudut analisis dalam tiga bagian besar pertama; analisis mengenai usaha industri perkebunan karet yang dijalankan olcli pekebun - pekebun yang terkurnpul dalam koperasi atau KUD; kedua; anatisis mengenai kooperatif dalam koperasi dan antar koperasi di kawasan tersebut; clan ketiga; kaitan antara koperasi dan kebijakan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan pemerintah, sehingga terjadi sinergi yang saling membantu dan menumbuhkmi keunggulan kompetitif industri perkebunan karet di kawasan Jasinga - Rangkasbitung.Hasil analisis memberikan solusi bagi pemberdayaan ekonomi rakyat pekebun karet di kawasan Jasinga - Rangkasbitung. Kekuatan ekonomi ini dapat muncu] bila ada pemihakan yang tulus dari pemerintah kepada mereka dalam bentuk - bentuk, seperti kredit lunak bagi koperasi, bantuan perlindungan pasar yang fair, pelatihan dan sumbangan manajetnen yang modern bagi koperasi serta membantu koperasi dapal bekerjasama dengan pengusaha swasta agar diperoleh pertukaran keahlian dan keuntungan yang lebih pantas bagi koperasi dan pengusaha swasta, sehingga koperasi dapat lebih kompetitif di pasar.Dua unsur pokok yang harus dtperhatikan dalam memberdayakan koperasi terutama pada lokasi kasus, adalah:1. Bantuan pemerintah dalarn memnberikan kebijakan yang tegas dan tidak mempengaruhi kinerja koperasi serta pasar yang berkembang disana. Hat ini agar koperasi dapat tumbuh bersaing secara sehat dan kuat.2. Diberikan kekuatan membangun diri anggota kopcrasi, mengingat koperasi adalah kumpulan orang dan pengusaha. Dengan business empowerment kepada anggota koperasi, maka koperasi dapat memberikan kekuatan berusaha yang mandiri bagi anggotanya, hal ini lebih penting dari sekedar peningkatan pendapatan bagi mereka.Mengingat karet adalah industri andatan nasional yang memiliki potensi keunggulan kompetitif tinggi sebagaimana halnya kelapa sawit, batik dan jamu, maka sangatlah penting untuk mendahulukan kemajuan industri - industri semacam ini. Dengan kemajuan industri seperti ini, maka suatu kawasan atau dapat dianalogikan secara nasional akan memperoieh keunggulan kompetitif nasional, mengingal keunggulan tersebut berjangka panjang dan sangat potensial diadaptasi oleh semua industri perkebunan karet di Indonesia. |
T357-Sonny Anjangsono.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1999 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 91 pages : illustration ; 28 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-842558582 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 90518 |