:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisa keekonomian lapangan minyak marjinal dalam kerangka kontrak bagi hasil Pertamina : studi kasus pada Daerah Operasi "K" CPC Oil Company

Taufik Ahmad; Ancella Anitawati Hermawan, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998)

 Abstrak

Banyak para pengamat perminyakan meramalkan bahwa Indonesia, yang sekarang erupakan produsen minyak terbesar ke 16 didunia dengan tingkat produksi rata-rata sebesar 5 juta barrel per liari, akan menjadi negara net importir minyak pada awal taluin 2000-an mti. Prakiraan ini dibuat dengan asumsi : I) periumbuhan tingkat konsumsi bahan bakar inyak (BBM) dalam negeri selama beberapa tahun terakhir yang rata-rata berkisar sebesar 8% :r tahun, dan 2) lidak ditemukannya cadangan minyak baai dengan jumlah besar.
Namun demikian prakiraan diatas mungkin tidak akan terjadi secepat itu. Hal im nungkinkan karena : 1) adanya krisis ekonomi yang dialami Indonesia semenjak pertengahan inn 1997 yang berdampak terhadap konsumsi BBM dalam negeri, 2) penemuan dan ngembangan cadangan minyak bam dengan jumlah cadangan yang sedang, 3) penemuan dangan gas bumi yang kemudian diproduksi dan ditukar dengan minyak burnt, yang tadinya ;unakan untuk bahan bakar, untuk diekspor, dan 4) besarnya cadangan minyak yang :alegorikan marjinal yang telah lama ditemukan tapi bellim diproduksi dan berpotensi untuk a diproduksi jika Pemerintah memberikan insentif yang bisa nieningkatkan nilai keekonomian angan marjinal tersebut.
Krisis ekonomi yang dialami Indonesia disamping mengurangi tingkat konsumsi BBM a telah menjadikan sektor minyak dan gas bumi kembali menjadi tumpuan Pumerintah untuk ndapatkan devisa dan untuk sumber penerimaan bagi anggaran, pendapaian dan belanja ;ara (APBN). Hal ini dimungkinkan karena sektor minyak dan gas bumi Indonesia memiliki mgyulan komparatif dan kompetitif dibandingkan sektor industri lainnya karena sektor ninyak dan gas bumi merupakan industri yang berbasis sumber alam (resource bawd) dan arenanya harga bahan bakunya tidak terkena dampak krisis ekonomi. Disamping itu dengan ngkat upah dan harga jasa yang relalif murah dibandingkan di negara lainnya, industri minyak an gas bumi di Indonesia memiiiki biaya operas! yang lebih murah dibandingkan dengan eberapa negara lainnya.
Lebih dari 90% produksi minyak dan gas bumi Indonesia dihasilkan oleh perusahaan iing mitra kerja Pertamina dengan sistem kontrak bagi hasil. Sebagai perusahaan asing, yang ?nurnnya merupakan perusaliaan publik, mereka mempunyai mi si untuk meningkatkan ikayaan pemegang sahamnya (max i mi zing shareholder's wealth). Oleh karena itulah maka pangan inarjinal yang telah mereka temukan, yang menu rut perkiraan ada piiluhan jumlahnya :ngan cadangan mendekati setengali milyar barrel, belum dikembatigkan karena nilai :ekonomiannya tidak baik (tidak menguntungkan perusahaan) jika hanya ketentuan umum ng diberlakukan. Oleh karena itu maka ketentuan khusus dan insentif tertentu perlu jerlakukan.
Tulisan ini akan membahas salah satu alat yang dipakai oleh manajemen dalam ngambilan keputusan investasi yaitu analisa keekonomian yang difokuskan pada empat rameter yang umum dipakai di sektor industri minyak yaitu analisa Nvi /'resent Value (Nl'l'J, entol Rale of Return (IRR), Payback Period (PB) dan Profitability Imkx (PI). Analisa ikonomian ini digunakan untuk membahas suatu kasus lapangan minyak marjinal yang dikelola oleh salah satu kontraktor bagi hasil Pertamina ("PC Oil Company").
Dalam bahasan analisa keekonomian lapangan marjinal ini akan lerlihat bah\va tiga lapangan irjinal dengan total jumlah cadangan minyak terbukti sebesar 6,2 juia barrel dan potensi nbahan sebesar antara 6,4 sampai 15,8 juta barrel tidak ekonomis untuk dikembangkan ngan ketentuan umum yang berlaku dalam kontrak bagi hasil Pertamina. Namun dengan milihan teknologi dan waktu pengernbangan yang tepat oleh kontraktor bagi hasil dan mberian insentif oleh Peinerintah/Pertainina, maka keliga lapangan marjinal ini layak :embangkan karena hasil NPV, 1RR, PB dan PI semuanya memenuhi kriteria invesiasi oisahaan.
Dalam tulisan ini juga dibahas analisa sensitivitas untuk mengetahui dampak iibahan harga minyak terhadap nilai keekonomian investasi ketiga lapangan ini dan analisa :konomian paska proyek untuk mengetahui nilai keekonomian ketiga lapangan ini setelah ih dari setahun berproduksi. Dari hasil analisa keekonomian paska proyek terlihat bahwa xitusan dan visi Pemerintah/Pertamina untuk menyetujui pemberian insentif untuk igembangan proyek ini adalah keputusan yang tepat karena keekonomian ketiga lapangan ini ib baik dan yang diperkirakan sebelumnya karena jumlah cadangan terbukti yang bisa roduksi lebih besar dan harga yang didapatkan selama setahun pertama produksi juga lebih k. Sebagian besar (85%) tambahan keuntungan (incrnntentctl profit) ini akan menjadi bagian nerin tali/Pert amina sesuai dengan prinsip bagi hasil 85-15. Tambahan pendapatan dan devisa erti ini sangat dibutuhkan Indonesia selama masa krisis ekonomi yang pemulihannya erkirakan akan memakan waktu beberapa tahun lagi.

 File Digital: 1

Shelf
 T747 - Taufik Ahmad.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 113 pages. illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-797396048 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 90767