Penelitian mengenai Eskalasi Hubungan PertemananAntara Etnis Cina dan Etnis Bugis/Makassar. Penelitianini bertujuan untuk memperoleh informasi tentangbagaimana eskalasi hubungan yang terjadi. Sertamengungkap berbagai faktor yang menyebabkan terjadinyahubungan pertemanan antar mereka.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah,yang dikenal dengan penetrasi sosial (Altman dan Taylor,1973). Teori ini terdiri dari empat tahapan pengembanganhubungan yaitu; tahap orientasi menuju ke tahappenjajakan afektif, tahap pertukaran afektif dan tahapanpertukaran stabil.Hubungan pertemanan yang terjadi di antara mereka,pada tahap orientasi, beberapa pasangan mengalamihambatan, karena masih terdapat prejudis yangmempengaruhi mereka. Juga pengalaman lingkungan merekatidak mendukung sehingga memerlukan waktu untukmenjadi akrab (stabil).Tahap penjajakan afektif dan pertukaran afektif,hubungan mulai bergerak ke tahap yang lebih akrab untukmengungkapkan topik-topik tertentu yang terpilih danmemusatkan perasaan pada tingkat yang lebih akrab(Budyatna,1993) Tahap akhir dari pembentukan hubungan adalahpertukaran stabil, hubungan pada tahap ini menekankanketerbukaan, dukungan, empaty, rasa positif dankesetaraan (Devito, 1995). Kemudian ditandai olehderajat keakraban yang tinggi para partisipan berhakuntuk memprediksi prilaku pasangannya dan memberikanrespon (Budyatna,1973).Pada teori pertukaran sosial, bila estimasi tentanghasil dari hubungan antarpribadi terbentuk selama prosespembentukan, dan, pengembangan membuat hubungan tersebutmenyenangkan maka akan terbentuk hubungan menjadi akrabdan stabil. Ketika hubungan pertemanan tersebut menjadiakrab. Perhitungan imbalan (reward) dan biaya (cost)bukan lagi hal dipertentangkan.Strategi informasi oleh (Berger dan Calabrace,1975) menawarkan strategi pasif, aktif dan interaktif,digunakan oleh masing-masing pasangan untuk memperolehdata-data diri dari setiap pasangan.Untuk menyelesaikan konflik, digunakan negosiasi danklarifikasi (Wilmot dan Hocker). Konflik di dalam hubungan antarpribadi adalah suatu yang normal, bahkanmemperlancar pertumbuhan antarpribadi (Altman dan Taylor,1973). Konflik terjadi terutama mengenai masalahkesalahpahaman, perbedaan sikap, perbedaan pendapat salahdalam mempersepsikan perilaku pasangan, namun dapatdiselesaikan dengan baik (konstruktif), kecuali bilamenyangkut prinsip/ harga diri.Penelitian yang menggunakan, persfektif interaksisimbolik, merupakan penelitian kwalitatif (non-positivistik interpretatif) dimana pendekatankepada latarbelakang kehidupan indnvidu secara holistik(utuh). Metode kualitatif menggunakan data yang bersifatdeskriptif, dikumpulkan dari hasil pengamatan danwawancara secara mendalam. |