Full Description
| Cataloguing Source | LibUI ind rda |
| Content Type | text (rdacontent) |
| Media Type | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
| Carrier Type | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
| Physical Description | x, 105 pages : illustration ; 28 cm. + appendix |
| Concise Text | |
| Holding Institution | Universitas Indonesia |
| Location | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Availability
- Digital Files: 1
- Review
- Cover
- Abstract
| Call Number | Barcode Number | Availability |
|---|---|---|
| T3127 | 15-19-916018666 | TERSEDIA |
| No review available for this collection: 92534 |
Abstract
Indonesia merupakan negara maritim terbesar di Dunia dan
Provinsi Bengkulu merupakan Provinsi yang memiliki pantai terpanjang di
Pulau Sumatera yang memiliki potensi perikanan laut 126.217 Ton per
tahun, pemanfaatannya baru mencapai 21.421 Ton (16,97 %). Kehidupan
nelayan kecil sejak dulu relatif miskin. Disisi Iain perhatian Pemerintah
terhadap upaya mengentaskan kemiskinan di kalangan nelayan sudah
cukup besar. Namun hasil yang diharapkan oleh Pemerintah dan nelayan
masih belum optimal. Hal ini disimpulkan dari belum adanya perubahan
taraf hidup nelayan. Bahkan permasalahan yang dihadapi nelayan kecil
semakin kompleks, tidak hanya masalah kemiskinan tetapi kesenjangan
antara nelayan besar dan nelayan kecil serta antara nelayan kaya dan
nelayan miskin semakin lebar. Atas dasar itulah periu dilakukan penelitian
untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kemiskinan nelayan dan
alternatif pemecahannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode penelitian kuantitatif dan dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pasar Bengkulu dengan jumlah responden sebanyak 35 orang dan nara sumber sebanyak 10 orang.
Setelah dilakukan penelitian ternyata dari data primer dan sekunder yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kemiskinan nelayan adalah pertama, dari sisi masyarakat nelayan yakni budaya nelayan dan struktur/system masyarakat nelayan itu sendiri. Budaya nelayan disini adalah : sikap pasrah, kurang hemat, sulit diatur, tidak menyukai prosedur yang berbelit-belit dan sulit menerima teknologi baru. Struktur/system masyarakat nelayan selalu membuat nelayan kecil berada dibawah nelayan yang memiliki faktor produksi (pemilik modal) dan mendapat bagian terkecil. Kedua, dari sisi Pemerintah dalam hal ini program perencanaan yang dibuat Pemerintah sering tidak memperhitungkan kondisi, kemampuan dan budaya masyarakat setempat. Sehingga perencanaan yang cugup ideal sulit diimplementasikan.
Pemecahan masalah nelayan dilakukan secara bertahap mulai dari mencari akar penyebab masalah, membuat konsep pemberdayaan nelayan, melaksanakan pembangunan yang berorientasi rakyat dan pada akhirnya akan terjadi perbaikan struktur/system secara berangsur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode penelitian kuantitatif dan dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pasar Bengkulu dengan jumlah responden sebanyak 35 orang dan nara sumber sebanyak 10 orang.
Setelah dilakukan penelitian ternyata dari data primer dan sekunder yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kemiskinan nelayan adalah pertama, dari sisi masyarakat nelayan yakni budaya nelayan dan struktur/system masyarakat nelayan itu sendiri. Budaya nelayan disini adalah : sikap pasrah, kurang hemat, sulit diatur, tidak menyukai prosedur yang berbelit-belit dan sulit menerima teknologi baru. Struktur/system masyarakat nelayan selalu membuat nelayan kecil berada dibawah nelayan yang memiliki faktor produksi (pemilik modal) dan mendapat bagian terkecil. Kedua, dari sisi Pemerintah dalam hal ini program perencanaan yang dibuat Pemerintah sering tidak memperhitungkan kondisi, kemampuan dan budaya masyarakat setempat. Sehingga perencanaan yang cugup ideal sulit diimplementasikan.
Pemecahan masalah nelayan dilakukan secara bertahap mulai dari mencari akar penyebab masalah, membuat konsep pemberdayaan nelayan, melaksanakan pembangunan yang berorientasi rakyat dan pada akhirnya akan terjadi perbaikan struktur/system secara berangsur.