Dewasa ini disatu sisi permasalahan kenakalan anak kian serius dan kompleks,disisi lain institusi keluarga yang seharusnya menjadi lingkungan utama yangbertanggungjawab dalam membina, mendidik dan rnengembangkan perilakuanak mengalami pelemahan daya family cohesiveness yang menyebabkan tidaksetiap keluarga dapat mengatasi kenakalan anaknya. Disinilah peran pelayananrehabilitasi sosial anak nakal melalui sistem panti semakin penting dalambertindak selaku pengasuh pengganti sementara dalam membina anak. Dalamkaitan itu manajemen pelayanan merupakan hal yang mendasari berhasiltidaknya proses pembinaan yang dilakukan maka penelitian denganpermasalahan pokok bagairnana realitas penempan kebijakan manajemenpelayanan sistem panti melaksanakan proses manajerialnya dalam mencapaitujuan pelayanan menjadi sangat penting.Tujuan penelitian ini untukmengetahui gambaran obyektif tentang realitas penerapan kebijakanmanajemen pelayanan sistem panti serta masalah-masalah yang dihadapinyadan bagaimana upaya untuk mengatasinya. Penerapan kebijakan manajemensistem panti ini ditelaah dengan pendekatan perspektif sistim. Secara akademishasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan dorongan bagiperkembangan pengetahun llmu Kesejahteraan Sosial dan praktek profesipekerjaan sosial di Indonesia khususnya dalam studi manajemen organisasipelayanan sosialnya. Kegunaan praktisnya sebagai masukan peningkatankualitas manajemen pelayanan sosial khususnya yang diselenggarakan melaluisistem panti. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif;penentuan informasinya secara purposive. Data penelitian dikumpulkanmelalui studi kepustakaan,wawancara mendalam dan observasi. Sasaranpenelitian adalah PSMP Handayani Jakarta.Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSMP Handayani sebagai lembagapelayanan sosial pemerintah yang bertindak bertugas memperbaiki dan memperkuat keberfungsian perorangan dan keluarga yang berkaitan denganperan perannya dalam membina anak nakal belum dapat menghasilkan targetfungsional bagi penerima pelayanannya,dikarenakan antara lain penerapankebijakan menajemen pelayanan panti belum mampu berbuat banyak secarakreatif mengintegrasikan dan memanfaatkan sumber-sumber internal daneksternal yang ada dalam lingkungannya menjadi suatu kesatuan yang utuhbagi keberhasilan pelayanannya. Hal ini terlihat dari 1) pelaksanaanmanajemen panti pada aspek struktur organisasinya dimana manajemen pantibelum dapat mewujudkan mekanisme kerja yang membentuk suatu pola kerjayang saling mengisi dan menunjang sebagi suatu aktivitas pelayanan yangmempunyai kesamaan arab, 2) pelaksanaan manajemen panti pada aspeklingkungan dimana manajemen panti belum dapat secara kreatifmengkaitkan/melibatkan aktivitas manajemennya dengan unsur-unsurlingkungan dalam upaya mendapatkan segala jenis sumber yangdiperlukannya., 3) pelaksanaan manajemen panti pada aspek sumberdayarnanusianya dimana manajemen panti belum mampu mendapatkan, mengaturdan mengoptimalkan peran sumberdaya manusianya bagi kegiatan pencapaiantujuan pelayanan secara Iebih berhasil. Kondisi manajemen ini dipengaruhioleh masih sangat terbatasnya kuantitas, kualitas dan komposisi pegawai yangberkemampuan manajerial secara memadai dan adanya keterbatasan alokasianggaran dari pemerintah.Unluk pembenahan kondisi tersebut, agar panti dapat berperan lebih nyatadalam menghasilkan sasaran fungsional bagi penerima pelayanannya,disarankan hal-hal sebagai berikut : 1) dalam pelaksanaan manajemen padaaspek struktur organisasi perlu dilakukan analisis jabatan sebagai dasarpenentuan pembagian tugas dan prosedur kerja; perlu diciptakan mekanismekerja dan koordinasi yang baik diantara sesama komponen pemberi pelayanan;perlu dibenahi dan diterapkannya instrumen administrasi pelayanan sertadilaksanakannya sistem pencatatan dan pelaporan secara periodik dan teratur.2) Dalam pelaksanaan manajemen pada aspek lingkungan perlu dilakukansosialisasi program dengan penggunaan konsep ? Social Marketing? dan perludibentuk jaringan kerja pelayanan dengan lembaga terkait.3) Dalampelaksanaan manajemen pada aspek sumberdaya manusia perlu dilakukanpembenahan pengelolan SDM melalui pelaksanaan analisa kebutuhan danperencanaan SDM; dilaksanakannya secara terprogram dan intensifpelaksanaan orientasi dan supervisi.Seiring dengan upaya tersebut diusahakan pula peningkatan kualitas SDMpanti, khususnya para manajer, pekerja sosial dah pengasuh serta diupayakanpula tersedianya tenaga profesi lain sesuai dengan kebutuhan panti sepertitenaga profesi kependidikan., psikolog, psikiater, instruktur keterampilan danlain lainnya dengan pemberian insentif/gaji yang layak sehingga pelayananyang diberikan merupakan pelayanan yang terintegratif dan profesional. |