:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Intervensi guru SMA XS : memberdayakan guru dalam upaya mengurangi bullying dengan appreciative inquiry

Waraouw, Maria Maud Magdalena Theresia; Mochamad Enoch Markum, supervisor ([Publisher not identified] , 2007)

 Abstrak

ABSTRAK
Kekerasan di sekolah yang dapat dikategorikan sebagai bentuk bullying (Rigby, 1996; Olweus, 1993) sering terjadi terutama di sekolah setingkat SMA (Kompas, 2002; Pikiran Rakyat, 2003; Suara Pembaruan, 2003; Media Indonesia, 2006). Kejadian kejadian seperti perilaku pemalakan, "gencet-gencetan", "senioritas", mewarnai kehidupan interaksi sosial remaja di SMA, dan hal ini dapat terjadi di antara para murid, maupun antara guru dan murid.
Untuk mengatasi persoalan sosial seperti bullying, perlu penanganan menyeluruh dan sistematis menyentuh akarnya agar efektif dalam mengurangi bullying. Artinya dalam intervensi bullying maka baik pihak murid, orang tua maupun guru harus sama-sama dilibatkan dalam upaya menurunkan tingkat bullying di institusi tsb. Intervensi di SMA XS dilakukan dengan melibatkan ke tiga pihak tsb, dan yang menjadi laporan tugas akhir ini adalah intervensi yang melibatkan pihak guru.
Untuk mendapatkan data obyektif tentang gambaran bullying di SMA XS dilakukan studi base-line menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif yaitu melalui kuesioner, focus group discussion, wawancara dan observasi. Hasil yang didapatkan adalah antara lain konfirnnasi tentang beberapa perilaku guru yang dicirikan sebagai bullying (McEvoy, 2005) Ciri-ciri perilakunya dapat dikategorikan sebagai bullying (Olweus, 1993; Rigby, 1996) karena seringkali memiliki niat untuk menyakiti, dilakukan oleh mereka yang secara struktural lebih berkuasa terhadap mereka yang lebih lemah. Aksi yang dilakukan untuk mendapat kepuasan atau kesenangan ini dipersepsi korban akan berulang.
Sebagai upaya intervensi mula-mula dilakukan strategi persuasi untuk membawa sekelompok guru ke dalam diskusi kelompok. Tujuannya agar guru bisa merasakan sendiri apa yang akan dilakukan dalam pelatihan khusus guru tentang pengurangan aksi bullying melalui "membangun komunitas berdasarkan program SAHABAT di sekolah XS". Mengajar orang dewasa membutuhkan strategi yang berbeda.
Untuk itu digunakan experiential learning (Kolb, 1984) sebagai bagian dari modul. Namun ternyata teknik ini memancing perilaku yang defensif dari pihak guru sehingga diputuskan untuk menggunakan pendekatan appreciative inquiry (Cooperrider &Whitney, 1999, Whitney & Trosten Bloom, 2003, Bushe, 2001). Teknik ini dilandasi oleh pendekatan psikologi positif, di mana guru di ajak untuk meletakkan masalah di luar dirinya, dalam membahas penyelesaian yang diinginkan. Appreciative Inqury juga dipilih karena singkat, mudah, dan menyenangkan sehingga pada saat teknik ini digunakan untuk membahas masalah tidak nampak rasa capai yang tergambar dalam raut peserta diskusi kelompok.
Hasil dari intervensi ini adalah perubahan pemahaman dan pihak guru, dan perubahan sikap dari defensif menjadi kornitmen untuk ikut serta dalam upaya mengurangi bullying di SMA XS.

ABSTRACT
Violence in schools that can be categorized as bullying (Rigby, 1996; Olweus, 1993) is more frequent in high school nowadays (Kompas, 2002; Pikiran Rakyat, 2003; Suara Pembaruan, 2003; Media Indonesia, 2006). This could be any forms of aggression such as teasing, oppressing, act of social exclusion and seniority were part of student's life at school, specifically high school students. Bullying act was practiced between peers and there also teachers bully students (McEvoy, 2005).
In an attempt toward developing school intervention to curb bullying, it is believed that a holistic and systemic approach will be more effective as an approach. That means all of the school community members will take their part to contribute actively in reducing bullying. Intervention in reducing bullying act in the high school SMA XS will be studied, and intervention in an effort to enhance teacher's awareness on the impact of bullying toward the victim, teacher's part will be specifically presented on this report.
In order to have a perspective about bullying in SMA XS baseline study had been conducted. Quantitative and qualitative method had been developed in the questionnaires and employed through survey on students' perspectives. To have a thorough and deep understanding of the essence of the problem, the other tools for qualitative research e.g. focus group discussion, interviewing and observation had been exercised. Results shown and confirmed that some forms of bullying that had impact on the student-teacher relationships were practiced by teachers (McEvoy, 2005). The characteristics of the acts categorized as bullying (O1weus,1993; Rigby, 1996) includes an initial desire to hurt which is done so by the one who has power or structurally in a high position toward those that weak, physically, psychologically. The act which perceived by the victim threatening had been done so for enjoyment of the bully.

 File Digital: 2

Shelf
 Intervensi guru-TOC (T 17655).pdf :: Unduh
 Intervensi guru-Full text (T 17655).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T17655
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text ; computer
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xv, 100 pages ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T17655 15-19-278051905 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 93855