Kajian estetika feminis seni tradisi lengger: studi kasus grup Sekar Budaya, lengger keliling di Jakarta = Feminist aestethics in lengger traditional arts: case study in Sekar Budaya group, traveling troupe of beggars in Jakarta
Kendar Umi Kulsum;
Gadis Arivia Effendi, supervisor; Elizabeth Kristi Poerwandari, supervisor
(Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006)
|
Lengger merupakan salah satu jenis tarian seni tradisi yang menonjolkan citra seksualitas perempuan hingga menimbulkan polemik di masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesenian tersebut dari sudut pandang si pelaku, yaitu bagaimana lengger mendefinisikan kehidupan dan profesi yang mereka jalani. Oleh karena itu perspektif reflekti f kritis diharapkan mampu mengangkat fenomena kehidupan perempuan penari lengger. Melalui observasi dan wawancara yang disertai dokumentasi foto dan rekaman video peneliti mencoba mengungkapkan temuan tentang penari lengger dalam kajian estetika . feminis. Peneliti membagi temuan lapangan dalam dua bab, yang pertama adalah persoalan perempuan penari lengger, dan kesenian lengger itu sendiri. Kedua, kebebasan penari lengger dalam menampilkan citra tubuhnya menjadikan tubuh mereka otonom dan isu suballeterni. Ketiga, tesis ini mengeskplorasi hilangnya dikotomi subyek dan obyek antara penari dengan audiens. Marginalisasi terhadap perempuan disebabkan oleh penampilan penari yang menggoda. Tesis ini akhirnya mengungkapkan perempuan yang mampu memberdayakan diri mereka sendiri. Lengger is one of the traditional dance which expose women sexuality. Many women issue arises in this topic. Mainly, the voice of lengger's existence, their way of life and thought are being questioned and streghthened. The phenomena of lengger's reality is depicted through feminist estethics with critical prespective. The method used are depth interviews, filming presentation and photos. Lengger's discourse in this thesis is divided in two chapter, first, setting problem of women dancers and existence of lengger it self. Second, the freedom question of body autonomy, and lengger subaltern issues. Third, this theses explore the vanishing dichotomy of subjected and object between dencer and audience. Finally, desire and seduction presented by lengger dancers is heavily discussed. Lengger performances has always been trivilized because of their seductress appearence, therefore being marginalized. This thesis concludeds that lengger dancers are powerfull women. |
T 17738-Kajian estetika.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T17738 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | ix, 129 lembar; il., 29 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T17738 | 15-19-020349650 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 93997 |