:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perbandingan metode bully dan metode sistem pool untuk pemilihan koordinator baru dalam protokol 3 phase commit

Manuhutu, H.R. Francky; Lim Yohanes Stefanus, supervisor; Benny Ranti, supervisor ([Publisher not identified] , 1995)

 Abstrak

ABSTRAK
Transaksi yang melibatkan pemakaian data tersebar lebih sulit ditangani daripada transaksi yang melibatkan data terpusat.
Protokol 3-phase-commit merupakan aturan yang digunakan didalam menangani transaksi yang melibatkan data tersebar. Pada protokol ini terdapat suatu komputer yang bertugas sebagai koordinalor guna mengkoordinasi komputer-komputer lain yang menjalankan proses partisipan. Komputer-komputer ini dapat mengalami kerusakan (crash). Kerusakan pada sisi koordinator dapat menghentikan jalannya transaksi. Transaksi dapat diteruskan setelah terpilih koordinator baru, oleh karena itu digunakan metode pemilihan (election), yaitu metode yang digunakan untuk mencari komputer yang akan menjadi koordinator baru bilamana koordinator lama mengalami kerusakan.
Dalam tesis ini penulis membandingkan rnetode pemilihan bully dengan. metode pemilihan, sisten\ pool khususnya dalam hal waktu eksekusi yang digunakan kedua metode. Kedua metode mencari komputer yang akan menjalankan koordinator yang baru diantara komputer yang menjalankan partisipan yang terlibat pada transaksi yang mengalami gangguan. Pencarian koordinator baru pada metode bully' hanya melibackan komputer yang menjalankan partisipan, sedangkan metode sistem pool melibatkan juga komputer lain yang bertugas sebagai sistem pool dan yang bertugas menjalankan proses pemilihan koordinator baru. Dari hasil eksekusi kedua metode pada'workstation SUNSPARC 1+ berbasis UNIX, dengan banyak partisipan dari 2 sampai 7 diperoleh hasil bahwa metode sistem pool membutuhkan waktu lebih lama dengan kompleksitas O(n2) daripada metode bully dengan kompleksitas O(n).
Rancangan metode sistem pool menguntungkan metode ini daripada metode bully. Keuntungan ini terjadi bilamana identitas transaksi telah digunakan sebelumnya. Pada metode sistem pool, koordinator akan langsung membatalkan transaksi setelah mengetahui terjadi duplikasi identitas. Sedangkan pada metode bully transaksi dipecah menjadi subtransaksi-subtransaksi dan dilakukan pengiriman data Subtransaksi ke partisipan, kemudian_pengeCekan identitas transaksi dilakukan pada partisipan. Pembatalan transaksi pada metode bully akan melalui tahap-tahap prepare-abort-globalabort-complete yang cukup banyak menggunakan sumber daya disk, CPU dan waktu.

 File Digital: 1

Shelf
 T4666-H R Francky Manuhutu.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 83 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 94153