:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kejadian BBLR dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Kabupaten Cianjur, Cirebon, Lebak dan Tangerang pada survei cepat kesehatan ibu tahun 1995

Meinarwati; Sabarinah, supervisor; Iwan Ariawan, supervisor ([Publisher not identified] , 1995)

 Abstrak

Angka kematian hayi masih merupakan masalah di Indonesia karena tertinggi di Asia Tenggara dan gangguan perinatal merupakan penyehab kedua setelah ISPA dan 40% terjadi pada usia dibawah 1 bulan. BBLR merupakan penyebab kedua Betelah tetanua neonatorum pada perinatal dan pada tahun 2000 nanti menjadi penyakit utama. Dengan mencegah BBLR akan menurunkan angka kematian bayi, anggaran kesehatan perinatal dan yang penting adalah mengurangi jumlah anak yang potensial menderita kelainan neurologis atau mental. Upaya yang dilakukan untuk menunjukkan BBLR antara lain dengan meningkatkan pelayanan antenatal dan mengurangi risiko BBLR.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kejadian BBLR dan faktor-faktor yang menentukan kej adian BBLR. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa data sekunder dari data Survei Cepat Kesehatan Ibu Tahun 1995. Variabel BBLR diukur dengan cara pertanyaan dengan konfirmasi KMS dan dirasakan mempunyai kemungkinan "Recall bias" yang besar. Pada survei cepat tarsebut teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan cara kluster dua tahap. Analisa datanya 'harus menggunakan paket prggram yang sesuai dengan teknik sampling yang kompleks yaitu menggunakan SUDAAN. Analisa statistik multivariahel yang dilakukan adalah regresi logistik dengan pemilihan model.
Dari penelitian dihasilkan kejadian BBLR di kabupaten Cianjur 4,92%, Cirebon 4,41%, Lehak 1,94%, Tangerang 5,81% dan di empat kabupaten 4,34%. I-lasil ini. lebih rendah dibandingkan hasil penelitian lain, mengingat pengukuran BBLR yang lebih rendah validitasnya. Dalam pemodelan didapatkan faktor yang menentukan di empat kabupaten adalah imunisasi TT dan jumlah tablet yaag diminum ibu aadang di Tangerang adalah tempat pelayanan antenatal dan pemberian tablet besi. Imunisasi TT disini merupakan pancerminan dari pelayanan antenatal yang berkualitas karena ibu yang mameriksakan diri ke Posyandu akan mendapatkan imunisasi TT jika petugas Puskesmas hadir. Dari hasil tersebut disarankan agar program pemberian tablet besi tetap dipertahankan dan jumlahnya sesuai dengan ketentuan minimal dan petugas Puskesmas agar rutin mendatangi Posyandu supaya Posyandu dapat memberikan pelayanan yang ber!-nualitas. Upaya ini diharapkan dapat menurunkan kejadian BBLR.
Infant Mortality Rate is a problem in Indonesia, since Indonesia has the highest in South.East Asia. The second cause of infant mortality is perinatal distress and 40% before 1 month of age. Low birthweight is the second cause of infant mortality on perinatal period and will he the major cause in the Year of 2000. The prevention of low birthweight will reduce the infant mortality rate, perinatal health budget and the most important is to minimize the number of children who have neurologic distress and mental disability. The action to be done are such as increase the antenatal care and minimize the risk of low birthweight.
The purpose of this research is to find out the figure of low birthweight and its determinant factors. This study is using of secondary analysis data of 1995 Mother Health Rapid Survey. The measurement of birthweight was done by asking the mother and confirm by the HMS. The technique of sampling design of this study is using two stages cluster sampling, therefore SUDAAN is used for data analysis. Logistic regression model was used to perform multivariat analysis.
The results of this research are the prevalence of low birthweight in Cianjur is 4.92%, Cirebon is 4.41%, Lehak is 1.94%, Tangerang is 5.81% and for 4 districs is 4.34%. These results are lower than the other studies. The determinants of low hirthweiht for 4 districs are immunization and the number of Ferrum tablets which were consumed by pregnant women and for Tangerang are antenatal care places and Ferrum tablets which given to pregnant women. Immunization is the reflection of the antenatal care quality, because the pregnant women who control themselves to Posyandu should have immunisation when provider (Puskesmas) was there. The suggestion are Ferrum tablets programme should be continued and the number of Ferrum tablets should be enough and the provider shoud go to Posyandu routineously.

 File Digital: 1

Shelf
 T4642-Meinarwati.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 108 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-325761337 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 94160