ABSTRAK Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Keikutaertaan pria/suami dalam program Keluarga Barancana (KB) masih rendah, hal ini karana masih terbatasnya pilihan matoda kontrasepsi pada pria. Salah satu metoda pengendalian kesuburan pria adalah metoda hormonal hardasarkan pmros hipotalamus-hipofisia-testis. Poroa hipotamus~hipotisis~tastis dapat dikendalikan olah androgen dan Qrogastaron eksogan. Suatu kombinaai androgen dan progaatogen yang memiliki potensi sebagai hormon pengendalian kesuburan pria adalah 19 Nortastostaron Heksiloksifenil Propionat (19 .NT HPP) dan Depot Hedrokai Prodestaron asetat (DMPA). Knuth dkk (1989) melaporkan kombinasi 19 NT HPF dan DMPA yang disuntikkan pada sukarelawan pria yang fartil balum mancapai azoosparmia. Hal ini bararti spermatozoa yang dihasilkan masih mempunyai kamungkinan untuk dapat melakukan fertilisasi. Eertilisasi dapat mengalami kegagalan jika fungsi integritas membran Spermatozoa buruk. Fertilisasi juga dipengaruhi oleh fungsi kelenjar prostat dan veaika saminalis karena kedua organ tersabut menghasilkan sat yang diparlukan untuk kehidupan spermabozoa_ Dengan demikian parlu penelitian untuk mengatahui pangaruh kombinasi 19 NT HPF dan DHPA terhadap fungsi intagritaa membran spermatozoa, fungsi kalenjar prostat, dan kelanjar vesika seminalis disuntikkan. Panyuntikan kali yaitu disuntikkan Pada penelitian ini 19 NT HPP 200 mg 9 sukarelawan pria yang fertil. Penyuntikkan 19 NT HPP dilakukan satiap minggu sebanyak 7 minggu ke O sampai ke 6, aelanjutnya mingdu ke 9 12 15 18 dan 21. Kombinasi dengan DMPA 250 mg disuntikkan pada minggu ke 0 6 12, dan 18. Penilaian membran spermatozoa digunakan (uji HDS). terhadap Eungai intagritas. Fungsi kelenjar prostat dinilai dangan mangukur Radar asam sitrat dalam semen, sedangkan Fungsi kalenjar vasika aeminalis dinilai dengan mengukur Radar fruktosa dalam semen. Kadar asam sitrat dan fruktosa diukur dengan metoda Polakoski dan Zanevald (19?7). Pengambilan semen minggu ke -2 (sebelum perlakuan), 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, dan 24. Hasil dan Kesimpulan: Penyuntikan kombinasi L9 NT HFP dan DMPA pada sukarelawan pria yang fertil menurunkan Eungsi integritas membran Spermatozoa yang bermakna ( P , 0,05) pada minggu ke 3, dan sangat bermakna (P < 0,01) pada minggu ke S dan 9. Dengan demikian maka hipotesis penelitian diterima. Fungsi normal kelenjar prostat tidak dapat dipertahankan pada minggu ke 21 dan 24. yang ditandai penurunan kadar asam sitrat dengan sangat bermakna (P < 0,01) dan dibawah kisaran kadar yang normal, oleh sebab itu hipotesis penelitian tidak dapat diterima. Eungsi kelenjar vesika seminalis masih dapat dipertahankan sampai minggu ke- 24, karena kadar fruktosa yang dihasilkan masih dala n yang normal walaupun sacara statistik memperhatikan yang bermakna (P < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian diterima. |