Dinamika sejarah koniemporer Indonesia diwamai oleh pergumulanantara umat Islam dan pemerintah. Yang disebut pertama memandang agama(Islam) sebagai cam hidup, dan menginginkan ierwujudnya masyarakat bangsayang bercorak Islami. Sedangkan yang terakhir, lebih didasari oleh pemikiranyang bercorak sekuler, msmandang agama dalam ani sempit serta lebihrnengedepankan dalil-dalil pcmbangunan pcrsanxan bangsa, dan siahilitasnasional. Pembentukan MUI (1975) merupakan hasil kesepakatan antara umat danpemeriniah yang dimaksudkan untuk menjembatani kcpentingan kedua pihak.Dengan demikian, MUI memiliki iimgsi yang sangat strategis.Penelinan ini dipandang peniing artinya karena sejauh ini belum adapeneljtian uyang mengkaji tentang peranan MUI dengan menyorotinya dari sudutperpektif konilik umat dan pemerimah. Petmasalahan pokok yang akan dicarijawabannya lewat studi ini adalah: Perrama, bagaimana peranan MUI dalamdinamika konflik antara urnat dan pcmerintah ? Kedua, sebempa jauh MUImampu menjalankan peran sesuai dengan fungsi-fungsi yang disandangnya. Gunamendapatkan pemahaman yang baik tentang pennasalahan ini digunakan teorihubungan otontas dan konflik sosial sebagaimana yang dikemukakan olch RalfDahrendorf. Sesuai dengan rnetode yang berlaku dalam penelitian sejarah,peneliiian ini menempuh langkah-langkah: heuristik, kritik, interpretasi, danpenulisan Data-dam yang digunakan terdiri dan data primer dan sekunder. Dataprimer meliputi arsip, koran dan maja\ah SCZNDBII. Sedangknn data SBkundCTierdili dari bukn-buku dan artikel.Peranan MU1 dapat dilihat dari realisasi program keljanya yang melipuiibcnnacam-macam aspek. Secara garis besar aspek-Wk tersebut digolongkankepada dua hal pokok yaitu: masalah pernbinaan umat dan masalah pembangimannasional. Ditinjau dari sifat kegianannya dapat pula dikelompokkan atas dnakategori yakni: yang bersifat dakwah bil lisan (perbuatan lisan), dan bersifatdakwah bil hal (perbuaxan nyata). Dakwah bil lisan meliputi kegiatamkegiatanyang bersifat pemberian fatwa, nasehat, atau konstribusi pemikimn yangdipandang penting untuk djsampaikan pada pemedntnh maupun umat_ Dakwah bilhal melipnti kegiaian-kegiatan yang bersifat operasional yang ditujukan untnkmeningkatkan kualitas dan sumber daya umat sekaligus mcrnbantu pcmeriniahdalam menjalankan pembangunan.Sepanjang kurun waktu l975ยป l998, MUI telah dipimpin oleh 'Liga orangketua umum, yaitu Proi Dr. Hamka (1975-1981), KH. Syukri Gozali (1981-l985), dan KH. Hasan Basri (1985-1998). Pada masa. Hamka MUI dihadapkanpada masalah masih tegangnya hubungan antara umat dan pemeliniah. Persoalan-persoalan yang menonjol yang tampil kc pcrmukaan adalah: (l) masalah pemilu1977, (2) masalah pcnyiaran agama, (3) lcasus Sawito Kartowibowo, (4) masalahaiiran keagamaan, (5) masalah penghapusan libumn pada bulan puasa, (6)peristiwa pembajakan pesawat Garuda, dan (7) masalah fatwa hari Natal _Hubungan MUI dan pefmerintah icrasa dekai dalam poin (1) dan (2), dan ierlihatrenggang pada poin (3), (4), (5), (6) dan (7). Comk peranan yang dimainkan oleh MUI pada masa Hamka adalahbcrsifat independen, dalam artian berbagai keputusan yang dikeluarkan MUI lebihmandiri dan semata-mata didasarkan pada fungsi-fungsi yang disandangnya.Corak independen MUI kadang kala telah menyebabkan ketidakpuasanpemerintah terhadap MUI, namun sebalfimya, disenangi oleh umat_ Kendatipunsifat kegiatan MUI pada masa ini lcbih bersifat dakwah bil lisan dan tidaksemuanya berhasil mencapai sasaran, banyak yang memandang MUI cukupberhasil.Pada masa pasca Hamka penn yang dijalankan lebih bersifat akomodatitfPersoalan-persoalan yang menonjol yang bcrpengaruh ierhadap pola hubnnganumat dan pemerlntah pada masa ini cukup banyak di amaranya: (1) pemilu 1982,(2) larangan bezjilbab, (3) Keluarga Berencana, (4) penerapan asas tunggalPancasila, (5) masalah Porkas, (6) kasus lemak babi, darn lain-lain. Dalammcnghadapi persoaian-persoalan sensilif mersebut MUI cendenmg bersikaplembut terhadap pemerintah sambil berupaya mengelola program lain yangbersifat netral dalam arti tidak mengandung konfiik. Culcup banyak program MUIyang membawa basil pada perode ini. Banyak kebijakan pemexintah yangditentang oleh MUI berhasil dicabut, Selain itu., banyak program MUI yangsn-:mule tidak disukai oleh pememintah akhimya dibolehkan. Namun dernikian,semua keberhasilan MUI pada periode ini cendemng kurang dihargai umat. Halini tampaknya disebabkan olch sikap akomodatif MUI terhadap pemerintah yangdiartikan umat sebngai sikap lemah, sckaligus xefleksi keberpihalcan MUIterhadap pemerintah.Jikn peranan MUI dilihat dari kacamata objektif memang cukup banyaksudah program-program MUI yang bennanfaat telah bcrhasil disumbangkan baikkepada umat maupun kepada pemerimah Namun dari sudut konflik kepentingankeberhasilan itu masih belum rnampu merubah keadaan, masih berat sebelah,dalam artian pcmcrintah masih temp berada 'pada pihak yang diuntungkandibanding apa yang didapat oleh umat. Apalagi jika yang didapatkan oleh umattersebut dipatokkan pada ciia-cita umat yang menginginkan terwujudnyamasyarakat bangsa yang Islami, semua keberhasilan im masihjauh dari apa yangdiharapkan. |