Anglz Bayi Bent Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia maslh cukup tinggi. KeadaanBBLR meningkatkan risiko kematian dan kesakitan perinatal & bayi. 'Iujuan penelitianlmtuk mengetahui lmbnngan antara perawatan antenatal (pemerisaan kohamilanpertama Kali, frekuensi pemeriksaan, komumsi tablet besi) dan bayi berat _lahtr rendahdengan mengontrol faktor jenis kelamin bayi, usia ibu melahirkan, pendidikan ibn,paritas, jarak kelahix-an dan riwayat abortus.Dinin penelitian adalah kann kontrol tidal; berpadanan menggunakan data has SurveiDemograli dan Kesehatan Indonesia 1997 (SDKI 1997) dengan jnmlah kann 748 dankontrol 1496 bayi kelahiran tunggal.Hasil penelitian menemukan bahwa pemeriksaan kehamilan pertama kali pada trimesterII atau III mempunyai risiko BBLR 1.29 kali sesudah mengontrol usia ibn melahirkan,pendidikan ibu dan jarak kelahiran. Frelmemi pemeriluaan kehamilan < 4 kalimempunyai ritiko BBLR 1.81 kali sesudah mengontrol mia ibn melahlrlun dan jarakkelahiran. Konsumsi < 90 tablet besi mempnnyai rixlko BBLR 189 semdahmengontrol frekuensi pemeriksaan kehamilan, usia ibn melahirkan, pendidikan ibn danjarak kelahiran. Risiko atrlbut pemeriksaan kehamllan pertama kali 225 %, frelmenslpemeriksaankehami1an44.8 % dan konxnmsitablet besi 47.1 %.Bordasarkan hasil penelitian disarankan: 1). memantau pengadaan dan diztribusi tabletbest secara teratur 2). menzmbahkan pertanyaan tentang tekanan darah, TB, BB danstatus anemia ibu pada knesioner SDH 3). melaknkan penyuluhan tentang reproduksisehat bagi remaja putri dan ibn muda dengan pesan utama usia menikah/melahirkan &pengatmnan jan-ak kelahiran 4). menganalisis data basil SDIC[terbarn. Abstract Low birth weight rate is still high. Low birth weight increased the risk of perinatal andinfant mortality and morbidity. This study aims to know the relation between antenatalcare (first visit, frequency, iron pill consumption) and low birth weight controlling forinfant?s gender, maternal age, maternal education, parity, birth space and history ofabortion. 5The study design is unmatched case-control nsed Indonesia Demographic and HealthSurvey 1997 (IDHS 1997) data wherein 748 cases and 1496 controls were selected amongsingleton infants were carried out in IDHS 1997-This study found: the mother of cases have 1.29 times having first visit at the second orthird trimester of pregnancy compared to the controls controlling for maternal age,maternal education and birth space. The mother of cases have 1.81 tlmes having visitfrequency less than 4 times compared to controls controlling for maternal age and birthspace. The mother of cases have 1.89 times having iron pill consumption less than 90 pillcompared to the controls controlling for visit frequency, maternal age, maternal educationand birth space. The attributable risk of first visit was 22.5 %, visit freqneudy was 44.8 %and iron pill consumption was 47.1 %.This study recommend: 1). to control for the availability and distribution of iron pill 2).to add other questions into IDRS questionnaire, eg. maternal blood tension, height, weightand anemia?s status 3). to give informations for girls and young mothers about thereproduction health with the main messages are marriage age/birth age and birth space4). to analyze the last IDHS data. |