Isolasi dan purifikasi protein pengikat histamin dari serum manusia
Nurlaely Mida Rachmawati;
Mohamad Sadikin, supervisor
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001)
|
Alergi adalah Suattl keadaan perubahan reaksi terhadap suatu antigen pada individu yangtelah terpupar antigen terscbut sebelurnnya., sehingga menimbulkan keadaan patologikManifestasi reaksi alergi bennacam-macam, mulai dari sekedar gatai-gatal hingga gejalayang mengancam kehidupan dalam waktu singkat sepeni renjatan anaiilalctik. Reaksi alergimelibatkan berbagai macam mediator dan yang terpenting diantaranya adalah histammHistamin yang cliselcresi oleh sel mas( dan basotil akan terikat pada reseptor histamin drberbagai sel. Alcibat ikatan tersebut dapat terjadi reaksi vasodilatasi, peningkatanpermeabilitas pernbnluh darah, kontraksi otot poles, dan sekresi mukus. Tidak semua orangdengan kadar Igli tinggi m unjukkan gejala-gejala alergi atopik, sepeni yang dijumpai padaindividu terinfeksi parasit. Individu dengan IgE spesi5k yang tinggi terhadap suatu alergcnbiasanya dihubungkan dengan adanya reaksi alergi atopik. Temyata tidak semua individudengan keadaan tersebut menunjukkan gejala alergi atopik.Parrot dan Laborde (1961) membuktikan bahwa pada serum normal terdapat protein globulinyang menghambat kontraksi usus yang disebabkan oleh histamin. Micol, Rcnoux danMeriden (1961) membuktikan bahwa protein serum normal dapat mengendapkan histammyang diikatkan ke lateks-polistircn. Tetapi beium diketahui, apakah fenomena yangterungkap dalam dua penelitian tersebut manifestasi dari protein yang sama.Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mempuriikasi protein yang dapat mengncathistamin dari sennn normal manusia, kemudian diuji alrtivitas biologilcnya dengan ujikerutan usus dan uji aglutinasi menggunakan lateks-polistiren. Isolasi darn purifikasi proteindilakukan dc-ngan cara salting out, teknik kromatograii iltrasi gel, kromatograii pcrtukaranion dan kromatograii afmitas. Kemurnian dan berat molekul protein yang dihasiikandiketahui berdasarkan pola pita elektroforesis.Hasil dan KesimpulanzDari 3 puncak hasil kromatograii iiltrasi gel, hanya puncak 2 dan 3 yang menunjukkan dayahistaminopeksi hingga tahap kromatograii afinitas. Berat molekul protein yang bcrasal danpuncak 2 (fraksi II,) adalah 47,04 kD dan dad puncak 3 (?ri?aksi l[I|) adalah 50,45 kD. Protcmpcngikat histamin yang masing-rnasing btrrasal dari puncak 2 dan 3 kemungkinnn beraaaldari protein yang sama.Kata kunci : Protein pengikat histarnin, daya histaminopeksi, histamiri, uji kerutan usus, ujiaglutinasi lateks-polistiren |
T6414-Nurlaely Mida Rachmawati-full text.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T6414 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 65 pages: illustration; 29 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T6414 | 15-19-165375274 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 97347 |