Anak memiliki posisi stratcgis dalarn kelangsungan hidup bangsa dan merckadiharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang bexmutu, mampu menjawabtantangan pembangunan. Analc mcmeriukan pemblnaan dan perlindungan agarpertumbuhan dan perl-cembangannya optimal.Dalam kcnyataannya tidak semua anak beruntung memperoleh haknya, karenaberbagai alasan anak-anak tersebut keluar dari lingkungan keluarga dan hidup di jalanan.Anak ja1anan_ mereka adalah anak-anak yang tidak bemntung mcmperoleh hak-bak anak.Dalam daur kehidupan manusia, sebelum memasuki masa dewasa anak harusmelalui masa remaja. Kematangan organ-organ reproduksi dan rasa ingin tahu yangtinggi, tetapi tidal: diikuti dengan kematangan psikologis membuat mereka berpenlalcuyang membahayakan kesehatannya, seperti berhubungan seks sebelum nikah_Anak jalanan usia remaja yang scharusnya melalui masa ini dengan didampingiorang tua, menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan bersama teman sebayanya_Hal ini membuat mcreka berperilaku risiko tinggi untuk tertular penyakit HIV/AIDS.Penyakit AIDS saat ini sudah menyebar ke sebagian besar negara di duniatermasuk Indonesia. Strategi yang paling efektif melawan penyaklt AIDS ialah denganpencegahan penularan, salah satunya dengan memberikan informasi mengenai penyakitAIDS. Informasi ini pcrlu disampaikan kepada seluruh masyarakat terutama kelompokyang berperilaku risiko tinggi terhadap penularan AIDS, anak jalanan usia remqaterrnasuk kelompok ini. Tujuan penulisan tesis ini ialah untuk mcndapatkan gambaran tingkatpengetahuan anak jalanan usia remaja mengcnai penyakit AIDS dan sumber infomzasiapa yang ada di lingkungan anak jalanan, serta hubungan sumber informasi dengantingkat pengetahuan anak jalanan usia remaja mengcnai pcnyakit AIDS.Penelitian dilakukan sccara observational cross sectional kcpada 77 anak jalananusia remaja yang diambil dari 5 rumah singgah di kota Bandung, Pengumpulan datadilakukan dengan menggunakan kuesioner. Untuk melengkapi hasil penelitian kuantitatiftersebut dilakukan Diskusi Kclompok Terarah bersama 2 kelompok anak jalanan.Hasil penelitian diperolch 57,1 % responden menunjukan tingkat pcngetahuanbaik, sumberi informasi darimana mereka memperoleh informasi AIDS ialah lingkungandekat (76,6%), media massa (74 %), selebaran/poster (32,5%), pendidik formal (32,5%),pemuka agama (l6,9%). Karakterislik responden 83,3 % laki-Iaki, 100 % beragamaislam, 10,4 % masih bersckolah, tingkat pendidikannya 42,8% tidak tamat SD, 35,1%tamat SD dan 22,1 % tamat sekolah lanjutan.Hasil uji bivarial mcnunjukan tidak ada hubungan bermakna antam sumberinformasi dengan tingkat pengctahuan. Tidak terbukti adanya hubungan bermaknaantara karakteristik anak jalanan dengan lingkat pengetahuan, kecuali umur. Dimana adahubungan bermakna antara umur dengan tingkat pengetahuan (p 0,025, OR=2,889).Umuk hubungan karalcteristik anak jalanan dcngan sumber infommsi tidak ditemukanhubungan bcrrnakna.Variabel sumber informasi media massa, selebaran/poster, umur dan tingkatpendidikan dapat dimasukan ke dalam kandidat variabel untuk selanjutnya diuji secaramultivarian (p<0,25). Dari analisa multivaziat menunjukan tidak ada hubungan bermaknaantara sumber infommasi media massa, selebaranfposter terhadap tingkat pengetahuansetelah umur dan pendidikan mcngontro1nya_ ยปMelihat hasil pcnclitian maka masih diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkanpengetahuan anak jalanan mengenai penyakit AIDS dengan mengoptimalkan seluruhsumber informasi yang sudah ada di lingkungan anak jalanan, disesuaikan dengankarakteristik mereka. Upaya peningkatan pcngetahdan anak jalanan mengenai AIDSpcrlu diikuti dengan upaya pencegahan lain, misalnya sosialisasi penggunaan kondom. Abstract Children have the strategic position to continue the development , they are hoped to bea qualiied human resources. They are source of nation potency and they are the futuregeneration to catch the aim. Because of that they need the establishment and protection foroptimal growth and development. The fact is very different, there are so many children livewithout having opportunity to get the right, specially the children come from poor family. Inthis condition the children must help their parents to give the income for the family. Theymust work, go out from the family and live at the street to be the street children, In the circleof life, the adolescent period is the very sensitive period that the children must pass away. Thereproductive organ is already mature for reproductive function, but at the other side theadolescents still find the identity. This condition some times make them have a risky behaviorfor their health, like to do sexual intercourse. Adolescent period is very important, becauseadolescent period like a bridge that cross from children period to adult period withresponsibility. They need the parents or the person who has a role like their parents, to takecare and protect them, but adolescent street children live with their friends on the street. Thiscondition make them is grouped to be a high risk behavior group for 1-HV/AIDS transmission.The epidemic HIV/AIDS is already spread to all ovcr the world, including Indonesia.Prevention action is one of the strategic to tight I-llV/AIDS, this strategic is more effectiveand etlicient. People will keep away from the risk behavior for HIV/AIDS transmission, ifthey know about HIV/AIDS. We have to give the information about HIV/AIDS specially topeople with high risk behavior for HIV/AIDS transmission. The adolescent street children arethe people with high risk behavior for HIV/AIDS transmission. The objective from this research is to find the image of adolescent street children aboutthe HIV/AIDS knowledge, kind of source of information in the circle of street children, andthe relationship between source of information and the knowledge about I-IIV/AIDS atadolescent street children.This research is designed by observational cross sectional to 77 adolescent streetchildren with quantitative approach by giving the questioner, and to 2 Focus Group Discussionfor qualitative approach.The image is resulted by univariat analysis are: 57.1% with good level of knowledge,they take an information about HIV/AIDS tiom mass media 74%, leaflet/poster 32.5%, fomtaleducator (teacher, health worker) 32.5%, close circles(parent, friends, buddy/social worker forstreet children) 76.6%, religion leader l6.9%. The respondent characteristic are malelO-I5years old 51.9%, 16-19 years old 48.l%, religion 100 % moslem, status of schooling: still goto school 10-4 %, level of education: never/drop out from elementary 42.8 %, graduated fromelementary 35.1 %, graduated from high school 22.1 %. From bivariat analysis is resulted:there are not relationship between source of information and level of knowledge aboutHIV/AIDS, there are not relation between characteristic of adolescent street children and thelevel of knowledge except age (p 0025, OR-2389), there are not relation betweencharacteristic and source of information. Mass media, leaflet/poster, age and level ofeducation are the candidate variables for multivariat analysis (p < 0.25). From multivariateanalysis is resulted: there is no relationship between source of information mass media,leaflet/poster and the level of knowledge about HIV/AIDS at adolescent street children alterwas controlled by the age and level of education from adolescent street children.The conclusion and suggestion from this research are: the intervention for increasingthe knowledge about HIV/AIDS for adolescent street children still needed, increasing theknowledge about HIV/AIDS for adolescent street children must use all the source ofinformation that existence in the circle of street children but must appropriate with thecharacteristic of street children. Giving the information must do simultaneously bysocialization using condom. |