Sebagai sebuah sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru, spmb, sejak dulu tidak pernah memberikan keterangan mengenai mengapa seorang calon mahasiswa diterima atau ditolak dari program studi yang dipilihnya. Juga tidak pernah menjelaskan kepada publik mengapa seorang calon mahasiswa diterima pada pilihan kedua atau ketiga bukan pilihan pertama.Ketiadaan keterangan ini dijadikan peluang oleh lembaga-lembaga bimbingan belajar atau bimbingan tes -yang banyak menjamur di Indonesia, terlebih saat menjelang tes spmb-untuk memberikan penjelasan seputar bagaimana sesungguh proses penilaian seleksi calon mahasiswa itu berlangsung. Pemberian keterangan itu juga dilakukan bersamaan dengan upaya pendampingan/pelatihan calon mahasiswa agar mampu lolos melewati ujian masuk tersebut. Padahal penjelasan yang diberikan oleh lembaga bimbingan itu belum tentu dilakukan oleh panitia ujian masuk perguruan tinggi negeri. Itu artinya masyarakat diberikan informasi yang `semu' dan karena ketidaktahuan mereka bersedia membayar mahal.Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri sebagai salah satu bimbingan yang juga menyelenggarakan program pendampingan/pelatihan persiapan spmb percaya bahwa informasi yang benar adalah sesuatu yang semestinya diketahui publik. Untuk itu bimbingan ini melakukan suatu upaya penjelasan yang benar mengenai bagairnana proses (terutama) penilaian/penempatan calon mahasiswa ke dalam program studi yang dipilihnya, Upaya itu diwujudkan dalam bentuk pengolahan penilaian prestasi siswa --dalam try out yang diselenggarakannya¬dilakukan seperti yang dilakukan oleh panitia ujian nasional spmb. Yakni: penilaian prestasi siswa dengan sistem penilaian nilai nasional. Sistem ini merupakan pemberian nilai berdasarkan posisi peserta tes dalam populasi. kecuali dalam hal jumlah peserta, segala perhitungan statistik yang ada diupayakan sama dengan pengolahan yang dilakukan oleh panitia nasional itu. Di samping memberikan prediksi nilai nasional yang bisa dicapai siswa, Nurul Fikri pun berupaya memprediksikan kaitan nilai nasional yang dicapai siswa dengan kemungkinan program studi yang bisa dipilihnya, Mirip dengan panduan belanja sehingga siswa mendapatkan keterangan mengenai program studi yang lebih berpeluang baginya di spmb nanti. Prediksi itu dikenal dengan istilah matrik bantu pemilihan jurusan.Dari pengujian data dengan menggunakan hierarchial log-linear didapat hasil kelulusan peserta spmb dipengaruhi dengan jumlah nilai nasional optimal yang dicapai vs level pilihan jurusan dan pemahaman siswa terhadap sistem penilaian dan penempatan calon peserta di program studi yang diujikan (mbpj). Analisis lebih lanjut menunjukkan calon peserta yang nilai optimalnya mencukupi level kelas program studi yang dipilihnya mempunyai peluang yang lebih besar daripada yang tidak (kelompok IPA: 5,9 kali, kelompok IPS: 3.6 kali). Juga didapat angka kelulusan peserta (dalam persen) yang lebih tinggi jika ia mempunyai nilai nasional yang cukup, tidak perduli apakah ia paham atau tidak system mbpj, (kelompok IPA, AKP (L I) I) = 70,75 dibandingkan AKP (1,0) 28.82; AKP (0,1) = 61,65 dibandingkan AKP (0,0) = 21,15; kelompok IPS, AKP (1,1) = 64,41 dibandingkan AKP (1,0) = 33,16; AKP (0,1) = 54,95 dibandingkan MCP (0,0) = 25).Uji lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai prediktor kemampuan siswa di saat spmb (causal model for directly observed variables) dilakukan dengan Lisrel 8.30. Uji multivariat regression ini menghasilkan nilai koefisien regresi yang cukup baik sehingga dapat disimpulkan bahwa prediktor yang dikembangkan Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri dapat dipakai calon peserta spmb untuk meramalkan kemampuannya saat mengikuti ujian, Seperti yang dapat dilihat pada angka-angka indeks di bawah ini1. Berdasarkan masing-masing bidang studi:? Kelompok IPA: (hari pertama); = 0,67 x1 + 0.49 x2+ 0,73 x3+ 0,24 x4 +027x5;+0,27x6+0,53x7+ 0,44x8+ S dan(hari kedua):y2= 0,53x1 + 0.17x2 + 0,10 x3 +0,38x4+ 0,57x5 +0,76x6 +0,63 x7+ 0,67,x8 + S? Kelompok IPS: (hari pertama): y, = 0,67 x1 + 0.69 x2 + 0,65 x3 + 0,29 x4 + 0,32 x5 + 0,23 x6 + 0,55x7 + dan (hari kedua); y2 = 0.13 x1 + 0,44 x2 + 0 ,11 x3 + 0,37x4+0,56x5 +0,80 x6,+0,46x7 + S2. Berdasarkan kelompokan bidang studi:? Kelompok IPA: (hari pertama); y1 = 0,52 x1 + 0.66 x2 + 0,39 x3 + S dan (hari kedua); y2 = 0,49 x1 + 0,13 x2 + 0,65 x3 + S? Kelompok IPS (hari pertama): y1 = 0,72 x1 + 0.66 x2 + 0,33 x3 + S dan(hari kedua) y2 = 0,12x1 + 0,21 x2 + 0,60 x3 + S |